Tokyo Ramen Street (東京ラーメンストリート) bisa menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat sedang berada di negeri Sakura. Tokyo Ramen Street sendiri adalah sebuah foodcourt tempat berkumpulnya beberapa penjual ramen yang terletak di dalam stasiun Tokyo Yaesu Chika pada bagian Central Exit. Seperti apakah suasana di dalamnya?
Rokurinsha Tokyo
Ini adalah salah satu restoran yang paling ramai dikunjungi di Tokyo Ramen Street. Di saat jam makan siang, antrian restoran ini memaksa pengunjung harus sabar menunggu 1 - 1,5 jam hanya untuk bisa mendapatkan tempat duduk. Namun jika pengunjung beruntung datang di saat sepi waktu menunggu pun lebih cepat sekitar 20 menit saja.
Hirugao Ramen
Bagi yang tidak sanggup menunggu antrian di Rokurinsha Tokyo bisa mencoba Hirugao Ramen. Restoran yang satu ini memang tidak seramai Rokurinsha Tokyo tetapi bukan berarti bebas antrian ya beautynesian. Hirugao Ramen tetap memiliki antrian pengunjung karena kapasitas tempat duduk yang terbatas hanya untuk 20 orang saja, namun antrian tersebut masih dalam batas wajar. Hirugao Ramen masih dikelola oleh perusahaan yang sama dengan produsen Ramen di Jepang, yaitu Setagaya Group.
Menu andalan resto ini adalah Shio ramen. Apakah itu? Shio Ramen adalah mie ramen yang menggunakan kaldu ayam dengan bahan dasar sea salt atau garam laut. Rasa yang dihasilkan pun kental dan cita rasa chinese karena memang terinspirasi dari bumbu - bumbu masakan chinese namun pastinya sudah dimodifikasi sesuai dengan cita rasa lokal. Kuah yang dihasilkan cenderung tak berwarna dan terasa light. Bagi yang ingin mencoba ramen dengan cita rasa otentik bisa ke tempat ini. Satu porsi ramen di sini dijual dengan harga sekitar ¥1,030 atau setara dengan Rp.124.000.
Mutsumiya Ramen
Salah satu restoran yang tidak memiliki antrian panjang di Tokyo Ramen Street adalah Mutsumiya Ramen. Waktu menunggu di tempat ini hanya berkisar selama 5 menit itupun saat peak season seperti jam makan siang, makan malam, atau saat hari libur. Selain di Tokyo, Mutsumiya Ramen juga membuka cabangnya di Bangkok, Thailand.
Menu andalan di Mutsumiya Ramen adalah Miso Ramen khas Hokkaido (sebuah pulau di bagian utara Jepang). Miso Ramen adalah ramen dengan kuah berwarna coklat yang terbuat dari kaldu pasta kedelai. Ramen ini cenderung kental, pekat, dan memiliki rasa yang cukup strong. Mie yang digunakan di sini bentuknya tipis namun terasa cukup padat. Harga seporsi mie ramen di tempat ini adalah sekitar ¥950 atau setara dengan Rp.114.000.
Keisuke Kitanosho
Keisuke Kitanosho adalah restoran ramen yang dimiliki oleh seorang chef spesialis masakan Perancis yang bernama Keisuke yang mulai beralih mempelajari masakan khas Jepang. Restoran yang terletak di daerah Tokyo Ramen Street ini merupakan cabang kedua setelah restoran di daerah Takadanobaba. Saat ini Keisuke Kitanosho sudah melebarkan bisnisnya hingga ke Singapura.
Menu spesial di restoran ini adalah Lobster Ramen. Ya menu yang satu ini memang tergolong varian baru dalam dunia ramen di Jepang. Lalu seperti apakah Lobster Ramen itu? Lobster Ramen adalah mie ramen yang menggunakan kaldu yang terbuat dari spiny lobster. Kuah yang dihasilkan terasa kental, kaya akan rasa rempah - rempah dan aroma lobster yang lezat pastinya. Untuk topping yang paling banyak dipesan oleh pembeli adalah telur rebus utuh. Sedangkan mie yang digunakan di restoran ini adalah soba-style yaitu mie yang berbentuk kotak tipis yang tidak memiliki rasa. Harga menu di sini adalah sekitar ¥950 atau setara dengan Rp.114.000.
Ikaruga
Nah bagi yang menyukai Pork-based Ramen namun tidak sanggup menunggu antrian di Rokurinsha Tokyo bisa mampir di Ikaruga. Restoran ini sekilas terlihat seperti restoran kelas atas di daerah Tokyo Ramen Street karena desain restoran yang terlihat elegan dan suasana yang cenderung cozy dan tidak berisik.
Walaupun sama - sama menyajikan pork-based ramen, namun menu yang disajikan di Ikaruga tetap berbeda dengan Rokurinsha Tokyo. Menu andalan di tempat ini adalah Tonkatsu Ramen, yaitu mie ramen dengan kuah creamy dan kental yang terbuat dari kaldu tonkatsu yang merupakan hasil rebusan tulang babi selama beberapa jam. Untuk menambah nikmat cita rasa yang dihasilkan maka dilengkapi pula dengan chili oil. Walaupun kental dan creamy namun rasa yang dihasilkan masih tergolong light. Harga seporsi makanan di tempat ini adalah sekitar ¥1,000 atau setara dengan Rp.120.000.
Honda
Restoran ini juga memiliki antrian yang cukup panjang. Butuh waktu sekitar 20 menit untuk menunggu sebelum mendapatkan tempat duduk. Namun walaupun demikian pengunjung tidak perlu menunggu lama lagi setelah duduk untuk mendapatkan makanan yang dipesan.
Menu andalannya adalah 'the perfect harmony' shoyu ramen, apakah itu? Jadi ramen yang disajikan menggunakan bumbu khas Jepang yaitu soy sauce atau kecap asin dengan kaldu yang terbuat dari perpaduan ayam dan ikan. Perpaduan keduanya inilah yang menghasilkan perfect harmony. Selain itu pengunjung juga dapat memesan menu tsukemen ramen yang menggunakan kaldu yang terbuat dari perpaduan ikan dan tulang babi. Untuk menu di tempat ini dijual dengan harga sekitar ¥1,030 atau setara dengan Rp.124.000.
Junk Garage
Junk Garage masih satu grup dengan restoran paling ramai di Tokyo Ramen Street, yaitu Rokurinsha Tokyo. Desain restoran ini cukup menarik yaitu penuh dengan suasana dan ornamen rock and roll. Restoran ini layak untuk dikunjungi karena Junk Garage mencoba menyajikan ramen dalam bentuk yang berbeda, yaitu tanpa kuah!
Shichisai
Last but not least, Shichisai! Restoran ramen yang satu ini menggunakan bahan - bahan organik, tanpa penyedap, tanpa bahan kimia, dan menggunakan bahan - bahan yang berkualitas pastinya. Para chef menggunakan mie yang dibuat sendiri (pengunjung bisa melihat proses pembuatannya) sehingga rasanya fresh dan kualitasnya terjamin. Namun karena mie dibuat setiap ada pengunjung yang memesan makanan, membuat penyajian makanan di sini memakan waktu cukup lama yaitu sekitar 10 menit. Restoran ini cocok bagi mereka yang ingin makan makanan sehat namun tetap lezat.
Menu andalan mereka adalah Kitakata Ramen yaitu ramen dengan kaldu yang terbuat dari ikan sarden kering dengan sedikit cita rasa saus asin. Kuah ramen ini berwarna coklat namun tidak terlalu pekat. Secara cita rasa memang tidak terlalu mencolok dibandingkan yang lain namun kualitas dan tekstur mie yang digunakan memang juara. Harga seporsi makanan di tempat ini adalah sekitar ¥1,070 atau setara dengan Rp.129.000.
Itu dia delapan restoran ramen yang terletak di Tokyo Ramen Street. Jika ada kesempatan berkunjung ke Tokyo, manakah yang ingin kalian datangi beautynesian?