Beauties, baru-baru ini Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan seluruh masyarakat Indonesia wajib menerima vaksin kanker serviks. Hal ini sebagai upaya dalam menekan tingginya kasus kanker serviks yang dialami perempuan di Indonesia.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, banyak perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks dan kanker payudara. Berdasarkan data Globocan 2020, kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 kasus.
Kabar baiknya lagi, vaksin HPV (Human Papilloma Virus) untuk mencegah kanker serviks akan digratiskan oleh pemerintah. Namun, vaksin HPV ini hanya gratis untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD (Sekolah Dasar) saja, Beauties. Sementara kelompok perempuan remaja dan dewasa, vaksinasi bisa dilakukan secara mandiri dan berbayar di fasilitas kesehatan.
Kira-kira apa alasannya, ya? Yuk, intip jawabannya berikut ini!
Alasan Vaksin Kanker Serviks Gratis Cuma untuk Anak Perempuan Kelas 5 dan 6 SD
Menurut Menkes Budi, ada dua alasan mengapa vaksin kanker serviks gratis kini hanya untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Pertama, ini merupakan usaha yang dibuat untuk mengintervensi masalah kesehatan di hulu agar biaya menanganinya lebih murah.
"Intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif kalo dilakukan di hulu bukan di hilir. Sama seperti COVID-19 kalo intervensinya di vaksinasi, pake masker, dan jaga jarak, biaya yang kita keluarkan lebihmurah dibanding intervensinya di rumah sakit," terangnya pada sesi konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2022, Jumat (22/4), dilansir dari detikHealth.
Lalu alasan kedua, pemberian vaksin HPV lebih efektif jika diberikan sebelum menstruasi. Menkes Budi mengatakan, vaksin HPV jika diberikan setelah menstruasi jadi tidak begitu efektif. Karenanya, sasaran program untuk saat ini adalah usia kelas 5-6 SD.
"Harus diberikan sebelum menstruasi karena kalo sudah menstruasi dia ga begitu efektif, saat dia diberikan sebelum menstruasi dia jadi sangat efektif untuk bisa mengurangi prevalensi cancer serviks. Itu sebabnya kita kejar ke seluruh anak-anak range kelas 5-6 SD," pungkasnya.
Vaksinasi untuk Anak dan Dewasa Berbeda
Sebagai informasi, ada perbedaan dosis pemberian vaksinasi HPV kepada anak dan orang dewasa. Pada kelompok anak (10-13 tahun), vaksin bisa diberikan sebanyak dua kali suntikan. Sementara pada remaja dan dewasa (>13 tahun), vaksin diberikan sebanyak tiga kali suntikan.
Pentingnya Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks
Kanker serviks menjadi salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia. Kanker serviks jadi jenis kanker terbanyak kedua yang diidap perempuan setelah kanker payudara.
Dilansir dari detikHealth, pemberian vaksin HPV dilakukan untuk mencegah perempuan terserang infeksi virus human papillomavirus (HPV). Virus ini adalah penyebab utama terjadinya kanker serviks pada wanita dan kutil kelamin pada pria maupun wanita.
Kelompok Penasihat Strategis WHO untuk Imunisasi (SAGE) melaporkan pemberian vaksin HPV satu dosis terbukti manjur mencegah risiko kanker serviks, sebanding dengan pemberian dua dan tiga dosis.
Selain itu, alasan mengapa pentingnya vaksin kanker serviks adalah karena ketika sudah terkena kanker serviks, maka vaksin tidak lagi membantu.
"Ini beda dengan Covid-19, yang sudah pernah sakit bisa divaksin. Kalau kanker serviks, ini enggak berlaku. Sudah kanker, vaksin enggak ada gunanya," ungkap Andi Dharma Putra, konsultan onkologi ginekologi dan anggota Satgas Vaksinasi Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), dilansir dari CNN Indonesia.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!