Permasalahan kulit memiliki banyak macam, salah satunya adalah jerawat. Benjolan merah di kulit yang kadang mengeluarkan nanah ini memang sering menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang, apalagi jika ia muncul di area wajah. Selain mengganggu, jerawat pun terkadang menyebabkan rasa sakit.
Ternyata, jerawat memiliki banyak jenis dan tiap jenisnya memiliki karakteristik yang berbeda. Mengetahui jenis-jenis jerawat dapat membantumu mengetahui perawatan seperti apa yang cocok untuk menyembuhkannya. Yuk, kenali 5 jenis jerawat ini:
1. Jerawat Kistik/Batu
Jerawat kistik atau jerawat batu merupakan jerawat yang terbentuk di lapisan kulit yang lebih dalam. Jerawat jenis ini disebabkan adanya penyumbatan pori oleh sel kulit mati yang dibarengi dengan infeksi bakteri. Infeksi bakteri ini kemudian dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut, hingga menghasilkan nanah.
Umumnya, jerawat batu memiliki tampilan benjolan merah besar, lunak karena berisi nanah, dan terasa sakit saat disentuh. Jika jerawat batu hilang, ia dapat meninggalkan bekas luka.
2. Jerawat Pasir
Jerawat pasir merupakan sebutan untuk jerawat yang muncul secara bersamaan dengan jumlah yang banyak dan tersebar di beberapa area kulit. Umumnya, jerawat pasir memiliki ukuran yang kecil dan berisi nanah, lemak, serta kotoran.
Jika jerawat sudah meradang, biasanya ia akan berwarna kemerahan dan dapat mengganggu penampilan. Jerawat pasir biasanya muncul di area wajah, terutama area T zone, karena area ini merupakan area dengan produksi minyak terbanyak.
3. Jerawat Papula
Papula terjadi ketika whitehead atau blackhead pada kulit dibiarkan sampai terjadi iritasi parah yang merusak kulit di sekitarnya. Kerusakan tersebut menyebabkan peradangan pada kulit, sehingga papula sering disebut sebagai jerawat inflamasi.
Papula sendiri muncul di bawah permukaan kulit, tidak memiliki titik nanah, berbentuk tonjolan yang padat dan terasa nyeri. Selain itu, area kulit di sekitar tonjolan nampak kemerahan.
4. Jerawat Pustula
Jika sumbatan pori pada kulitmu terinfeksi oleh bakteri, maka muncullah jerawat pustula. Infeksi bakteri tersebut akhirnya membentuk nanah dan menyebabkan peradangan pada area kulit yang terinfeksi tersebut.
Bentuk pustula sendiri adalah benjolan besar dan lunak (karena berisi nanah), bagian dasar berwarna kemerahan, dan puncak jerawat berwarna putih kekuningan akibat nanah yang ada.
5. Jerawat Nodul
Terakhir, jerawat yang sering terjadi pada kulit adalah nodul. Merupakan jenis jerawat inflamasi, nodul terbentuk di bawah kulit dan sering menimbulkan rasa sakit. Hampir sama dengan pustula, nodul memiliki perbedaan karena terjadi di bagian kulit yang lebih dalam dan tidak berwarna keputihan.
Nodul terjadi akibat pori-pori yang tersumbat dan terinfeksi, namun infeksi terjadi jauh di bawah permukaan kulit sehingga merusak jaringan dan sel-sel kulit. Akibatnya, nodul memiliki bentuk berupa benjolan besar yang nampak merah dan bengkak. Setelah benjolan mengempis, biasanya akan muncul bekas berwarna gelap.