Endocrine Disrupting Chemicals, Bahan Kimia Berbahaya dalam Skincare yang Bikin Hormon Nggak Seimbang, Ada Apa Saja?

Friska Nindi Rianti | Beautynesia
Sabtu, 15 Oct 2022 20:00 WIB
Foto: Freepik/Freepik

Demi mendapatkan kulit sehat dan terawat, banyak orang yang mengandalkan beragam produk skincare dalam rutinitas perawatan kulit mereka. Sayangnya, produk-produk skincare yang kita gunakan sehari-hari bisa memiliki bahan kimia berbahaya yang bisa merusak hormon atau yang biasa disebut sebagai endocrine disrupting chemicals (EDC).

Seperti yang diketahui, hormon memegang peranan penting dalam kesehatan tubuh. Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan terlalu banyak atau sedikit memiliki hormon tertentu pada perempuan dapat menyebabkan beberapa dampak negatif, seperti menstruasi berat atau tidak teratur, jerawat hormonal, kerontokan rambut, hirsutism (rambut berlebih di wajah) hingga gangguan infertilitas.

Mengutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa paparan endoctrine distrupting chemicals (EDC) secara terus menerus, bahkan pada tingkat rendah sekalipun dapat mengganggu aktivitas hormon sehingga bisa mempengaruhi kesehatan tubuh. 

Patut kamu waspadai, berikut 5 endocrine disrupting chemicals (EDC) yang paling umum kamu jumpai dalam produk skincare dan perawatan sehari-hari!

1. Paraben


Kandungan EDC dalam skincare/Foto: Freepik/Jcomp

Paraben masih banyak ditemukan dalam produk-produk kecantikan. Bahan ini memiliki fungsi sebagai pengawet untuk memperpanjang umur simpan produk karena dapat mencegah pertumbuhan bakteri.

Namun, bahan ini dikenal juga berbahaya karena dapat mengganggu fungsi hormon dengan meniru estrogen sehingga dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan masalah reproduksi.

Dalam produk-produk skincare, paraben biasanya muncul dalam bentuk methylparaben, ethylparaben, propylparaben, isopropylparaben maupun butylparaben.

2. Phthalates


Kandungan EDC dalam skincare/Foto: Freepik/Rawpixel

Phthalates memiliki salah satu bahan turunan, yaitu bisphenol (BPA) yang biasanya digunakan untuk menjadikan plastik tidak mudah pecah. Selain itu, phthalates juga sering ditemukan dalam produk-produk skincare, parfum dan cat kuku. 

Bahan kimia ini juga menjadi salah satu yang sebaiknya kamu hindari karena dapat mengganggu fungsi hormon. Mengutip dari Healthline, sebuah tinjauan tahun 2020 menunjukkan phthalates dapat meningkatkan perubahan pubertas, risiko kanker, serta masalah kesuburan pada pria dan wanita. Sementara studi di tahun 2018 menyebutkan phthalates dapat menyebabkan keguguran dan masalah reproduksi.  

3. Oxybenzone 


Kandungan EDC dalam skincare/Foto: Freepik/Aidaservi

Oxybenzone umumnya digunakan pada produk sunscreen, namun terdapat juga dalam lipbalm atau cat kuku. Bahan ini dinilai dapat mengganggu fungsi hormon dan menyebabkan reaksi alergi, serta sangat mudah diserap oleh tubuh, hingga dapat menembus pembuluh darah dan plasenta pada ibu hamil.

Untuk itu, sunscreen dengan kandungan oxybenzone biasanya tidak disarankan digunakan untuk ibu hamil, menyusui dan anak-anak. 

4. Triclosan


Kandungan EDC dalam skincare/Foto: Freepik/Rawpixel

Triclosan sering digunakan pada pasta gigi, deodoran dan sabun. Namun menurut studi, bahan ini telah terbukti dapat mengganggu hormon serta berkontribusi terhadap resistensi antibiotik dan berbahaya bagi lingkungan. 

Nah, itu dia deretan bahan kimia EDC yang sering terdapat dalam produk-produk skincare. Untuk menghindarinya, pastikan kamu cek label ingredients sebelum membeli produk baru ya, Beauties!

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(fip/fip)
Loading ...