Seperti halnya jerawat di wajah, jerawat di kulit kepala sama mengganggunya. Tak hanya itu, jerawat di kulit kepala juga terasa sakit dan gatal, yang jika terinfeksi bisa menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan permanen. Jerawat di kulit kepala kepala biasanya muncul berupa benjolan-benjolan kecil merah, yang sebagian berisi nanah dan memiliki titik kuning atau putih di bagian tengah. Benjolan tersebut kadang bisa pecah kemudian mengering dan membentuk koreng. Eww...
Namun kabar baiknya, jerawat di kulit kepala atau yang disebut juga dengan folikulitis ini bisa dicegah dan diatasi dengan perawatan yang mudah dan tepat, lho. Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang penyebab dan cara mengatasi jerawat di kulit kepala.
Faktor Penyebab Munculnya Jerawat di Kulit Kepala
Melansir laman Alodokter, berikut beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan pori-pori kulit kepala tersumbat, sehingga memicu timbulnya jerawat
- Kurangnya menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala, seperti jarang mencuci rambut.
- Menunda-nunda keramas setelah berkeringat karena berolahraga.
- Penggunaan produk hair treatment seperti sampo, minyak rambut, hairspray, dan produk rambut lainnya secara berlebihan.
- Terlalu lama memakai penutup kepala, seperti topi atau helm.
- Mengenakan penutup kepala yang ketat atau dengan bahan yang menyebabkan keringat berlebih.
- Mandi berendam dalam bath tub yang tidak bersih.
- Mencukur alias waxing.
Selain itu, ada pula sejumlah faktor yang membuat kamu rentan terhadap jerawat di kulit kepala, seperti:
- Kondisi medis yang membuat rentan terhadap infeksi, seperti diabetes, leukemia kronis, serta HIV/AIDS.
- Penggunaan obat tertentu, seperti kortikosteroid dan antibiotik salep jangka panjang.
| Baca Juga : [FORUM] Pakai cuka apel memperparah jerawat ? |
Cara Mengatasi Jerawat di Kulit Kepala
Folikulitis ringan biasanya tidak memerlukan perawatan khusus dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, untuk membantu mempercepat pemulihan akibat jerawat di kepala, kamu bisa coba menerapkan cara-cara berikut ini.
- Keramas dua kali sehari dengan air hangat dan sampo atau sabun antibakteri.
- Pastikan produk sampo dan kondisioner yang digunakan tidak menyebabkan jerawat di kulit kepala. JIka jerawat tergolong ringan dan sedang, cobalah produk sampo yang mengandung asam salisilat, asam glikolat, ketoconazole atau ciclopirox, tea tree oil, serta minyak jojoba. Asam salisilat dan asam glikolat dapat membantu untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati dan membunuh bakteri. Sedangkan ketoconazole atau ciclopirox merupakan bahan antijamur dalam sampo antiketombe.
- Hindari pemakaian produk rambut seperti wax, sampo, pomade, minyak rambut, dan hairspray yang dapat menyumbat pori-pori kulit kepala. Produk jenis ini bisa menumpuk di rambut dan kulit kepala, sehingga menyumbat pori-pori kulit kepala. Beberapa bahan sulfat dan laureth-4 adalah contohnya.
- Hindari memencet jerawat di kulit kepala dengan jari atau alat apa pun juga karena bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah.
- Hindari iritasi di kulit kepala yang bisa disebabkan oleh pisau cukur, pelurus atau pengeriting rambut, serta produk perawatan rambut yang berbahan kimia.
- Kompres kulit kepala dengan air garam hangat. Caranya mudah, usap kulit kepala dengan air hangat yang sudah dicampur dengan satu sendok teh garam sebelum keramas. Selain air garam hangat, kamu juga bisa mencoba menggunakan cuka putih.
- Jika ingin mencukur rambut, pastikan rambut dan kulit kepala dicuci dengan air hangat dan pembersih yang lembut terlebih dahulu. Oleskan krim pencukur dan biarkan selama 5-10 menit sebelum mulai mencukur. Jangan lupa untuk selalu menggunakan pisau cukur yang baru setiap kali mencukur rambut. Terakhir, cukur rambut dengan benar dengan mencukur ke arah rambut tumbuh.
Cara Mencegah Timbulnya Jerawat di Kulit Kepala
Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Yuk simak tips untuk mencegah timbulnya jerawat di kulit kepala:
- Rutin membersihkan rambut dan kulit kepala dengan produk pembersih berbahan ringan dan lembut. Segera keramas setelah seharian bekerja, berolahraga, menggunakan topi atau penutup kepala, atau kapanpun kamu berkeringat.
- Jaga kebersihan tempat tidur dengan mengganti sarung bantal dan sprei, serta bersihkan riasan sebelum tidur.
- Terapkan pola makan sehat serta batasi asupan makanan yang terlalu banyak mengandung karbohidrat. Perbanyak asupan vitamin A, D, asam lemak omega-3, makanan berserat, antioksidan, dan seng (zinc).