Jika kamu mengenakan produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan kulitmu, biasanya akan muncul jerawat, kulit kemerahan, beruntusan, dan lain sebagainya yang biasa disebut dengan break out. Namun, terkadang munculnya masalah-masalah ini bukanlah tanda dari ketidakcocokan, melainkan purging. Kira-kira apa perbedaan purging dan break out? Simak ulasannya berikut ini.
Saat sedang memulai produk perawatan kulit baru, terkadang kita tidak selalu mendapatkan hasil yang indah seperti janji yang diumbar dalam iklan dan promosinya. Jerawat, beruntusan, hingga kulit yang mengelupas kemerahan kerap terjadi sebagai bentuk break out. Namun, sadari bahwa ada break out "baik" dan break out "buruk".
Break out baik atau yang juga dikenal dengan sebutan purging merupakan sebagai "pembersihan" atau "pelarian awal" di mana kulit akan memburuk dalam periode waktu sebentar sebelum akhirnya berubah menjadi cantik seperti yang diharapkan. Lalu, bagaimana membedakan break out dan purging?
Penyebab Purging
Purging adalah kondisi pembersihkan kulit dengan mengeluarkan segala racun dan kotoran saat menggunakan produk perawatan kulit aktif baru. Beberapa bahan aktif dalam produk skincare yang dapat memicu purging meliputi:
- Asam hidroksi (AHA, BHA dan PHA)
- Retinoid
- Perawatan vitamin C
- Scrub dan exfoliator
- Perawatan kulit dengan prosesmikrodermabrasi dan perawatan laser
Ciri-Ciri Purging
- Menggunakan produk yang memicu pengelupasan kulit. Periksa bahan aktif yang terkandung dalam produk perawatan kulitmu. Jika kamu menemukan beberapa bahan yang bersifat sebagai eksfoliator, seperti asam salisilat, besar kemungkinan apa yang kamu alami adalah purging.
- Purging terjadi di "area bermasalah" yang biasa muncul jerawat dan beruntusan. Biasanya, purging muncul di area wajah di mana jerawat memang biasa muncul.
- Purging hanya bertahan paling lama dua bulan. Pahami bahwa proses pembersihan ini tidak bertahan selamanya. Proses purging pada tiap orang akan berbeda-beda, tetapi biasanya paling lama akan memakan waktu satu hingga dua bulan.
Penyebab Break Out
Jerawat juga dapat muncul saat kamu menggunakan produk baru yang ternyata tidak cocok untuk kamu gunakan. Biasanya, ini disebabkan oleh bahan tertentu yang menyumbat pori-pori hingga menyebabkan komedo dan jerawat. Selain itu, masalah jerawat, beruntusan, hingga kulit mengelupas merupakan hasil dari iritasi atau reaksi alergi. Beberapa bahan dalam perawatan kulit yang dapat menyebabkan break out, antara lain:
- Minyak
- Silikon
- Surfaktan
- Pengemulsi
- Emolien
- Pengental
- Parfum
- Pengawet
- Tabir surya
Ciri-Ciri Break Out
- Penggunaan produk yang tidak mengandung bahan aktif. Biasanya, produk-produk ini tidak menyebabkan pengelupasan atau mempercepat pergantian sel. Beberapa diantaranya adalah pelembap, serum pelembap, essence, toner, tabir surya, BB cream, CC cream, dan foundation.
- Jerawat, beruntusan, kulit mengelupas kemerahan muncul di area yang tidak biasa. Terkadang mengumpul di satu tempat baru atau tersebar di seluruh wajah.
- Break out berlangsung lebih dari dua bulan. Biasanya jerawat akan terus ada atau bahkan bertambah setelah lebih dari 8 minggu.
- Kulit kencang, kering, merah dan gatal sebagai tanda dari gejala iritasi atau bahkan reaksi alergi. Jika kamu menggunakan produk tanpa bahan aktif, itu adalah pertanda buruk dan indikasi suatu reaksi produk yang tidak cocok.
Jadi, kenali apa yang terjadi pada dirimu sekarang. Jika itu adalah break out, pastikan untuk menghentikan penggunaan sekarang juga!