Retinoid yang menjadi turunan dari Vitamin A menjadi salah satu bahan aktif skincare yang disukai. Fungsinya antara lain mampu merangsang pergantian sel, merangsang produksi kolagen, membantu mengobati jerawat, menyamarkan garis halus dan kerutan, memudarkan pigmentasi, dan memberikan tampilan kulit awet muda keseluruhan.
Tapi di balik begitu banyaknya manfaat yang akan kamu peroleh saat menggunakan bahan aktif ini, rupanya banyak mitos yang tersebar terkait penggunaannya.
Dilansir dari Healthline, setidaknya ada lebih dari beberapa mitos yang berkembang di masyarakat terkait. Apa saja? Check this out!
1. Mitos Retinoid: Menipiskan Kulit
Mitos Retinoid/pexel.com/ron lach |
Beauties, mungkin banyak di antara kamu yang mengira jika menggunakan retinoid, maka akan mengakibatkan kulit lambat laun menjadi tipis, itu karena salah satu fungsi utamanya adalah meregenerasi kulit.
Ternyata yang terjadi justru sebaliknya, lho! Karena retinoid berfungsi untuk merangsang kolagen, sehingga kulit akan lebih tebal dan menguat sehingga dapat melawan tanda-tanda penuaan dini.
2. Mitos Retinoid: Hanya Boleh Digunakan Orang Tua
Beauties, penggunaan retinoid sebenarnya tidak hanya untuk mengatasi masalah penuaan saja. Dikutip dari Healthline, sekitar tahun 1980, sebuah penelitian mengungkap bahwa manfaat dari retinoid yakni terkait melembutkan garis-garis halus dan meringankan hiperpigmentasi, sehingga retinoid 'dipasarkan ulang' atau rebranding sebagai 'antipenuaan.
Tidak boleh digunakan pada anak muda/pexel.com/Andrea Piacquadio |
Meski sebenarnya, tidak ada batasan dalam penggunaan retinoid. Namun, karena tanda penuaan biasanya mulai muncul pada usia 20-an, para ahli kecantikan pun menyarankan kamu mulai menggunakannya pada usia tersebut.
Retinoid juga diketahui merupakan bahan untuk merawat kulit terbaik, serta bahan antipenuaan yang sayang dilewatkan setelah sunscreen.