Simak Deretan Bahan Aktif Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan
Kandungan bahan aktif dalam skincare membantu perawatan kulit lebih maksimal. Beberapa kandungan tersebut, bekerja secara spesifik dalam mengatasi permasalahan kulit. Sayangnya, beberapa kandungan malah memiliki dampak negatif bagi kulit jika digunakan secara bersamaan.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya reaksi alergi hingga iritasi. Nah, biar kamu tidak salah lagi dalam memilih produk skincare, berikut Beautynesia bagikan kandungan bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersama.
Vitamin C dan Retinol
Vitamin C dan Retinol/Foto: freepik.com
Vitamin C dan Retinol kerap dikaitkan dengan perawatan antiaging, mulai dari menyamarkan kerutan, garis halus, hingga meremajakan kulit dan membuat kulit lebih elastis. Meskipun Vitamin C dan Retinol sama-sama memiliki sifat asam, tetapi kedua bahan aktif ini berada pada nilai pH yang berbeda.
Retinol dikatakan memiliki pH yang lebih tinggi dibanding Vitamin C, sehingga hampir berada di pH basa. Mencampurkan kedua bahan ini akan mempengaruhi efektivitas kinerjanya.
Seperti yang dibahas oleh Aegean Chan, seorang dermatologist bersertifikat asal California, yang membangikan tips kecantikan melalui allure.com, ia mengatakan bahwa mengaplikasikan dua bahan aktif ini secara bersamaan akan membuat kulit terasa tidak nyaman hingga menimbulkan iritasi.
Disisi lain, dilansir dari Journal of the American Academy of Dermatology, Vitamin C dan Retinol memiliki kinerja spesifik yang berbeda pada kulit. Dimana, krim Vitamin C lebih bekerja secara maksimal dalam menyamarkan garis halus, serta memperbaiki tekstur kulit. Sedangkan, krim Retinol lebih maksimal dalam mengatasi permasalahan hiperpigmentasi dan bintik hitam.
Karena itu, jika ingin mendapatkan manfaat dua bahan aktif ini secara maksimal, kamu bisa menggunakannya di waktu berbeda. Vitamin C disarankan untuk digunakan dalam perawatan di pagi hari, sedangkan Retinol bisa digunakan dalam rangkaian skincare malam hari.
Vitamin C dan AHA/BHA
Vitamin C dan AHA/BHA/Foto: freepik.com
AHA (Alpha Hydroxy Acids) dan BHA (Beta Hydroxy Acids) lebih dikenal sebagai bahan utama dalam produk eksfoliasi. Keduanya memiliki manfaat yang hampir sama, tetapi terdiri dari bahan aktif yang berbeda.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, beberapa bahan aktif yang tergolong dalam AHA diantaranya, glycolic acid, lactic acid, citric acid, malic acid, tartaric acid dan mandelic acid.
Berbagai jenis AHA ini diekstrak dari sumber yang berbeda, mulai dari susu, tebu, apel, jeruk, hingga anggur. Meskipun manfaat utamanya untuk eksfoliasi, bahan aktif ini juga bermanfaat untuk memperbaiki tekstur dan warna kulit, menyamarkan bekas luka dan jerawat, hingga memperhalus kulit.
Sedangkan, bahan aktif yang tergolong sebagai BHA di antaranya salicylic acid, beta-hydroxybutanoic acid, tropic acid, serta trethocanic acid. Salicylic acid lebih populer digunakan dalam produk perawatan kulit berjerawat, sebab memiliki kemampuan dalam mengatasi bakteri. Disisi lain, AHA lebih maksimal dalam perawatan anti-aging.
Meski begitu, beberapa produk eksfoliasi memiliki kandungan AHA dan BHA secara bersamaan. Walaupun mengandung bahan aktif yang sangat baik bagi kulit, dua kandungan ini tidak bisa digunakan bersama dengan Vitamin C.
Hal ini disebabkan karena Vitamin C harus berada pada pH yang rendah untuk bekerja secara aktif dan maksimal, jika digabungkan dengan AHA atau BHA, maka kinerjanya tidak akan stabil dan malah berpotensi menimbulkan iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
Retinol dan AHA/BHA
Retinol dan AHA/BHA/Foto: freepik.com/KamanAydinov
Retinol bekerja untuk meremajakan kulit, sedangkan salah satu bahan aktif dalam AHA dan BHA memiliki kinerja yang hampir sama dalam perawatan anti-aging. Itu artinya, kinerja dua bahan aktif ini sama-sama meningkatkan pergantian sel baru.
Jika digunakan bersama akan membuat kulit bekerja terlalu keras, alhasil skin barrier akan lebih mudah rusak. Apabila sudah begini, kulit perlahan mulai kering, mudah iritasi dan kemerahan.
Bahkan, dilansir dari beenaturals.com, kombinasi AHA/BHA sebagai produk eksfoliasi dengan produk berbahan retinol, akan menyebabkan pengelupasan kulit yang perih dan menyakitkan, apalagi bagi pemilik kulit sensitif.
Vitamin C dan Niacinamide
Vitamin C dan Niacinamide/Foto: freepik.com/rawpixel.com
Niacinamide merupakan bentuk dari Vitamin B3, yang kerap berhubungan dengan beberapa produk perawatan kulit. Meskipun terdapat juga dalam bentuk suplemen makanan, bahan aktif ini sering digunakan dalam produk pencerah untuk kulit.
Selain pencerah, baik Niacinamide maupun Vitamin C, memiliki kinerja yang sama dalam perawatan antiaging. Meski begitu, dua bahan ini tidak boleh digunakan bersama dalam konsentrasi tinggi.
Dikutip dari colombiadermsc.com, penggunaan dua bahan aktif ini secara bersamaan akan menyebabkan kulit memerah. Karena itu, lebih baik digunakan secara bergantian. Namun, untuk mengurangi dampak negatifnya, ada baiknya bisa dipilih salah satu bahan saja atau gunakan dalam konsentrasi lebih rendah.
Itu dia beberapa bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan secara bersamaan. Selain mengetahui bahan aktifnya, ada baiknya kamu juga memilih produk skincare yang sesuai dengan jenis kulitmu.
Tidak salah juga untuk berkonsultasi dengan para ahli kulit, agar perawatan kulitmu lebih efektif dan aman.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beauties? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!Â