Fashion Item Feminin Ini Ternyata Awalnya Digunakan untuk Kaum Pria, Lho!

Sepatu hak tinggi, rok, dan g-string dianggap sebagai barang-barang wanita saat ini. Tapi tahukah kamu bahwa dulunya barang-barang tersebut awalnya dibuat untuk pria?

Ada banyak alasan mengapa peralihan itu terjadi. Mulai dari alasan praktis, karena suatu barang dinilai lebih berguna bagi wanita daripada pria, hingga demi profit penjualan, sehingga pihak produsen mengalihkan target pasar mereka dari pria ke wanita.

Lantas, apa sajakah barang-barang fashion feminin yang ternyata awalnya diciptakan dan digunakan untuk pria?

High Heels

High heels banyak digunakan oleh bangsawan dan penunggang kuda/Foto: Pinterest

Kaum pria mengenakan sepatu hak tinggi untuk berkuda karena memudahkan mereka untuk mengunci kaki di pedal kuda sejak abad ke-10 di kawasan Asia Barat. Kemudian high heels mulai populer di Eropa sejak abad ke-17 dan langsung diadopsi oleh bangsawan laki-laki, termasuk Raja Louis XVI, lantaran efek lebih tinggi dan mengintimidasi.

Wanita mulai menganut mode fashion maskulin dengan mengenakan high heels karena membuat kaki mereka tampak lebih kecil. Sekarang high heels menjadi identik dengan mode wanita berkat para trendsetter tersebut.

Handbag

Awal mula handbag pria yang dipasang di belt/Foto: Pinterest

Handbag atau tas tangan awalnya merupakan kantong serut yang ditempelkan pada ikat pinggang untuk menaruh uang dan barang, sebab pakaian dibuat tanpa kantong.

Handbag modern muncul pada awal 1900-an. Desainer saat itu menggunakan tas pria yang telah populer untuk membuat tas wanita, dengan tambahan pengait dan kompartemen agar lebih praktis.

Rok

Rok dahulu biasa dipakai oleh kaum pria/Foto: Pinterest

Di banyak budaya selain Barat, penggunaan rok dan gaun oleh pria pada masyarakat kuno adalah hal yang normal, contohnya seperti laki-laki kaum Zulu dan Skotlandia. Rok biasanya dipakai saat berperang oleh kaum pria karena dianggap bisa memberi ruang untuk bergerak.

Pembalut Sekali Pakai

Pembalut sekali pakai digunakan untuk membalut luka tentara PD I/Foto: Pinterest

Jauh sebelum Perang Dunia I (PD I) dimulai, Kimberly-Clark Corporation menemukan inovasi bahan bubur kertas dan kapas bernama cellucotton yang dapat menyerap air lima kali lebih banyak daripada kapas biasa.

Para perawat wanita yang bertugas di PD I menggunakan bantalan pembungkus luka dari cellucotton untuk menyerap darah tentara. Para perawat yang sebelumnya menggunakan kain lap rumahan, belakangan juga menggunakan cellucotton saat menstruasi.

Tahun 1920, Kimberly-Clark mulai menjual cellucotton dengan merek Kotex sebagai pembalut sekali pakai pertama di dunia.

Thong

Thong digunakan oleh atlet sumo di Jepang/Foto: Pinterest

Thong adalah pakaian dalam atau pakaian renang seperti g-string yang dipakai perempuan karena dapat menghilangkan cetakan garis celana dalam. Thong pertama kali muncul di Afrika pada 42.000 SM, setelah itu muncul kembali tahun 1800 sebagai cawat olahraga yang digunakan pria untuk melindungi area privat mereka selama berolahraga.

Thong modern tampil pertama kali pada 1939 oleh penari telanjang wanita, setelah Walikota New York pada saat itu memerintahkan mereka untuk menutupi diri.

Stoking

Stoking dipakai oleh bangsawan kerajaan/Foto: Pinterest

Pada awal masa renaisans, para pria muda yang modis berhenti mengenakan rok/jubah mereka dan menggantinya dengan penggunaan stoking. Pria dengan status sosial tinggi umumnya mengenakan stoking putih atau berwarna-warni, sementara yang miskin mengenakan stoking hitam.

Seiring perubahan zaman, stoking telah menjadi sangat erat kaitannya dengan wanita sehingga kaum pria berhenti memakainya.

Warna Pink

Dulunya laki-laki memakai pakaian pink dan perempuan memakai biru/Foto: Pinterest

Pada saat Perang Dunia I, ada kesepakatan umum bahwa pink digunakan oleh anak laki-laki agar terlihat kuat dengan warna terang, di sisi lain perempuan memakai biru karena dianggap lebih lembut.

Namun hal ini mulai berubah pasca PD II, ketika sang ibu negara Amerika, Mamie Eisenhower, yang terobsesi dengan warna pink, tampil mengenakan gaun berwarna pink di hadapan publik.

Sejak saat itulah dunia mengikutinya dan tren industri fashion bahwa perempuan mengenakan warna pink mulai berkembang, sementara laki-laki diarahkan mengenakan warna biru.