5 Cara Bijak Atur Keuangan Secara Islami, Rezeki Halal dan Semakin Berkah

Dian Aprilia | Beautynesia
Selasa, 20 Apr 2021 02:00 WIB
5 Cara Bijak Atur Keuangan Secara Islami, Rezeki Halal dan Semakin Berkah
Atur keuangan/ foto: pexels.com

Islam mengajarkan kita bahwa keberkahan rezeki lebih utama dibandingkan kelimpahan rezeki. Sebab dalam Al Quran, berkah bermakna langgengnya kebaikan dan bertambahnya kebaikan. Hal ini berarti, rezeki yang berkah mampu mengantarkan pemiliknya pada kebaikan-kebaikan, bukan sebaliknya malah melalaikan.

Ada berbagai cara bijak agar bisa mengatur keuangan secara Islami, yakni sesuai dengan perintah dalam Al Quran dan juga hadist Rasulullah SAW. Berikut beautynesia.id telah merangkum 5 cara bijak atur keuangan secara Islami, agar rezeki halal dan semakin berkah:

Laksanakan Zakat dan Sedekah

Zakat dan sedekah
Zakat dan sedekah/pexels.com

“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al Baqarah: 43). Zakat adalah penunaian kewajiban atas harta yang dimiliki jika telah memenuhi syarat yang ditetapkan. Sementara sedekah adalah menginfakkan harta di jalan Allah SWT. Hukum zakat adalah wajib, sedangkan sedekah adalah sunnah.

Dalam mengatur keuangan, umat Islam tidak boleh lupa dengan perintah kedua ibadah tersebut. Jadi, selain mengalokasikan uang untuk kebutuhan pokok, keinginan, dan lainnya, zakat dan sedekah harus masuk posisi utama. Hal ini mengantisipasi agar tidak lupa, atau kesulitan dalam menunaikannya.

Fokus Menabung

Fokus menabung
Fokus menabung/pexels.com

Tak banyak yang tahu, bahwa menabung adalah anjuran dari Rasulullah SAW. Sebagaimana bunyi hadist berikut ini, “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (HR. Bukhari).

Oleh sebab itu, saat mendapatkan gaji, alokasi dana investasi dan tabungan tak boleh dilewatkan. Hal ini perlu dilakukan demi kebaikanmu sendiri di masa depan. Tabungan juga bisa menghindarkan kamu dari jebakan hutang yang bisa menyengsarakan. Kamu bisa mulai menabung dengan mengumpulkan dana darurat, asuransi kesehatan, investasi dan lain sebagainya.

Penghasilan Halal

Penghasilan halal
Penghasilan halal/pexels.com

Setiap umat Islam diwajibkan untuk mencari rezeki yang halal, sebagaimana perintah dalam Al Quran yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu” (QS. Al Baqarah: 172).

Oleh sebab itu setiap muslim harus memperhatikan betul-betul harta yang ia makan agar tidak tercampur dari harta yang haram. Harta yang haram ialah yang mengandung riba, gharar dan juga zhul. Contoh sederhananya adalah bunga dari pinjaman yang mencekik, uang hasil korupsi, uang hasil mencuri, uang dari pekerjaan menjual alkohol dan lain sebagainya.

Hidup Sederhana

Hidup sederhana
Hidup sederhana/pexels.com

Perintah hidup sederhana dituangkan dalam ayat Al Quran sebagai berikut, “Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (QS. Al-An’am/6:141). Oleh sebab itu, janganlah berlebih-lebihan dalam menjalani hidup.

Misalnya dengan berpakaian yang mewah dengan perhiasan yang berlebihan, makan-makanan secara berlebihan, dan lainnya. Jangan sampai kebiasaan berlebihan ini membawa seseorang pada sikap menghamburkan uang dan juga kesombongan.

Hindari Berhutang

Hindari berhutang
Hindari berhutang/pexels.com

Jadikan hutang sebagai opsi terakhir yang kamu ambil, utamanya jika sedang kepepet. Penting untuk tidak membiasakan diri berhutang. Sebab kebiasaan ini bisa memberikan dampak negatif pada kondisi keuangan dan ketentraman hidup.

Apalagi mengingat bahwa hutang yang belum dibayarkan saat mati, bisa memberatkan kita ketika di akhirat. Hal ini sebagaimana bunyi hadist, dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi).

Itulah 5 cara bijak atur keuangan secara islami agar rezeki semakin berkah dan pemilik diliputi kebaikan.

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE