Bingung Kenapa Berat Badan Tidak Turun Meskipun Makan Sedikit? 7 Alasan Ini Mungkin Penyebabnya

Memiliki tubuh yang ideal memang idaman setiap orang. Untuk memperoleh tubuh yang ideal tersebut, banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya adalah diet. Diet bisa dilakukan dengan mengurangi asupan makanan. Tapi terkadang, berat badanmu bisa jadi tidak turun padahal sudah makan sedikit. Kenapa, ya?

Sulitnya tubuhmu untuk kehilangan berat badan meskipun sudah makan sedikit bisa jadi merupakan efek samping dari adanya beberapa gangguan kesehatan, Ladies. Kamu mungkin juga mengalami perubahan tertentu di dalam tubuh. Yuk, langsung saja simak di bawah pembahasan tentang apa saja kemungkinan-kemungkinan penyebabnya berat badanmu tidak turun meski sudah makan sedikit.

Obat

source: https://blue.kumparan.com

Banyak obat-obatan di farmasi yang bisa memberikan efek samping penambahan berat badan. Misalnya obat-obatan dalam golongan kortikosteroid, antidepresan, obat antipsikotik, atau pil kontrasepsi. Obat-obatan ini mengubah fungsi dan otak secara temporer yang bisa menyebabkan menurunnya tingkat metabolisme dan menaikkan nafsu makan.

Resistensi Leptin

Leptin adalah hormon yang memainkan peran penting dalam obesistas. Hormon ini diproduksi oleh sel-sel lemak. Pada orang sehat biasanya kadar leptin yang tinggi terkait dengan berkurangnya nafsu makan. Fungsi yang sebanarnya dari hormon ini adalah untuk memberitahu otak seberapa tinggi lemak yang ada .

Salah satu masalahnya adalah leptin tidak berfungsi sebagaimestinya pada tubuh orang gemuk. Biasanya disebabkan karena adanya kadar leptin yang tinggi, namun nafsu makan juga tidak berkurang. Kondisi seperti ini disebut sebagai resistensi leptin dan diyakini sebagai faktor utama dalam potagenesis obesistas.

Kehamilan

source:https://id.pinterest.com/

Kehamilan merupakan penyebab paling umum terjadinya kenaikan berat badan pada seseorang. Namun, banyak wanita yang sengaja makan banyak untuk mendukung pertumbuhan sang bayi. Berat badan wanita akan naik selama kehamilan saat bayi tumbuh. Berat ekstra terdiri dari bayi, plasenta, cairan ketuban, peningkatan suplay darah, dan rahim yang membesar.

Perubahan Hormonial
 

source:https://id.pinterest.com/

Wanita yang memasukki umur 45 - 55 tahun akan memasuki masa menopause. Selama tahun-tahun reproduksi wanita, hormon estrogen yang bertanggung jawab untuk terjadinya menstruasi pada wanita dan ovulasi mulai menurun. Ketika mengalami masa menopause, estrogen terlalu rendah untuk menginduksi menstruasi.

Terjadinya penurunan estrogen ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada wanita menopause disekitar daerah perut dan pinggul. Selain adanya perubahan hormonal menopause, sidrom ovarium polikisti (PCOS) juga dapat menyebabkan terjadinya kenaikan berat badan.

Menstruasi

source:https://id.pinterest.com/

Saat sedang menstruasi, peningkatan berat badan juga sering terjadi. Wanita mungkin mengalami retensi air dan kembung sekitar waktu menstruasi mereka. Perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat menyebabkan terjadinya penambahan berat badan pada wanita. Peningkatan berat badan akan terjadi hanya akan terjadi beberapa kilogram dan pada beberapa periode saja, setelah masa menstruasi berakhir akan mengalami penurunan normal seperti biasa. 

Retensi Cairan

Terjadinya peningkatan berat badan yang tidak jelas bisa jadi disebabkan oleh retensi cairan. Retensi cairan atau bisa juga disebut sebagai edema, yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada anggota badan, tangan, kaki, wajah, atau perut. Biasanya ini akan terjadi pada orang dengan gagal jantung, penyakit ginjal, atau orang yang mengkonsumsi obat tertentu yang akan mengalami kenaikan berat ini. 

Sembelit