3 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Gigih Memperjuangkan Bangsa, Bahkan Namanya Sampai Jadi Mendunia
Di bulan Agustus ini, merupakan salah satu bulan yang bersejarah bagi Indonesia. Terutama tepat di tanggal 17 Agutsus, di mana hari kemerdekaan Indonesia diperingati. Atas perjuangan banyak pahlawan yang mengantarkan kemerdekaan, akhirnya Indonesia berhasil sampai di titik ini.
Di antara banyaknya kisah inspiratif, Indonesia memiliki banyak cerita tentang pahlawan perempuan. Perjuangan mereka baik dari segi intelejensi serta bertempur langsung di medan perang, tak bisa dikesampingkan. Para pahlawan perempuan terkenal tersebut telah menjadi pahlawan perempuan yang mendunia, dan Indonesia tentu berbangga diri atas pencapaian para pahlawan tersebut tanpa terkecuali.
Mengingat perjuangannya yang tak ternilai, mari kita kenang perjuangan serta kisah inspiratif para pahlawan perempuan yang tak hanya membuat kagum ratusan juta rakyat Indonesia, tapi sampai seluruh dunia tersebut.
1. Dewi Sartika
![]() Dewi Sartika/Wikipedia |
Tokoh Pahlawan dari Jawa Barat, Dewi Sartika menjadi nama yang tak boleh terlewat. Perjuangannya dalam melawan budaya kolot dan memberi pendidikan bagi para perempuan menjadi pengabdiannya kepada bangsa sampai nafas terakhirnya.
Dewi Sartika mendirikan sekolah bagi para perempuan di Kota Bandung, melawan pihak Kolonial Belanda dengan memberikan pendidikan bagi banyak perempuan sehingga dapat ikut berjuang dan terlepas dari penindasan penjajahan.
Atas perjuangannya tersebut, akhirnya Pemerintah Hindia Belanda mau mendirikan Sekolah Raden Dewi yang dibangunkan sebuah gedung baru yang besar dan lebih lengkap. Bukan hal mudah untuk pada akhirnya mendapatkan hal tersebut dari pihak penjajah.
Kini, namanya telah diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Jawa Barat, yang semoga akan terus diilhami oleh generasi muda untuk meneruskan perjuangannya.
2. R.A Kartini
![]() R.A Kartini/pinterest by Buzzfeed |
Nama R.A Kartini telah diresmikan sebagai nama salah satu jalan di Utrecht, Belanda. Bukunya “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang berasal dari tulisan yang ia kirim pada kawan-kawannya di Eropa, telah menjadi salah satu karya sastra yang dibaca oleh banyak orang di dunia. Terutama bagi mereka yang mempelajari sejarah Indonesia yang tak bisa melepaskan pengaruh R.A Kartini di dalamnya.
Gerakan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan dalam hal hukum, pendidikan, bahkan ekonomi terus gencar dilakukan bahkan meski ia harus menelan kepahitan tidak dapat melanjutkan sekolah dikarenakan harus dipingit.
Kepedihan yang ia alami sebagai seorang perempuan, mengantarnya pada kegigihan memperjuangkan sesama perempuan agar mendapatkan apa yang menjadi haknya. Kini, kisah Kartini dan perjuangannya untuk perempuan akan selalu jadi sejarah yang tak akan terlupakan oleh Indonesia bahkan di mata dunia.
3. Cut Nyak Dien
![]() Cut Nyak Dien/Wikipedia |
Perjuangan Cut Nyak Dien, mungkin tak akan disangka-sangka oleh orang pada zaman dahulu. Keberaniannya untuk ikut ke medan perang, menjadi salah satu gerakan pelopor bagaimana perempuan menunjukan dirinya sebagai sosok yang tak bisa dianggap selalu lebih lemah dari laki-laki. Perjuangannya mempertahankan kebebasan rakyat Aceh, mengantarnya masuk ke dalam 100 Great Women (2010) karya Fenita Agustina.
Bersama sang suami, Teuku Ibrahim Lamnga, Cut Nyak Dien berdiri di garis depan melawan para penjajah. Meski suaminya gugur di medan perang, Cut Nyak Dien dengan tekad kuat serta keberaniannya kembali berdiri melawan para penjajah.
Setelah dipersunting kembali Teuku Umar, yang juga meninggal saat di medan perang, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan sakit-sakitan ditangkap oleh Belanda dan diasingkan.
Cut Nyak Dien kemudian menghembuskan nafas terakhirnya di Sumedang, Jawa Barat.


