Sudah Tahu? Studi Ungkap Orang yang Suka Campur Bahasa 'Gaya Anak Jaksel' Punya Kemampuan Kognitif Menonjol

Fina Prichilia | Beautynesia
Selasa, 09 Nov 2021 20:00 WIB
Sudah Tahu? Studi Ungkap Orang yang Suka Campur Bahasa 'Gaya Anak Jaksel' Punya Kemampuan Kognitif Menonjol
Ilustrasi mengobrol pakai bahasa campur ala 'anak Jaksel'. /Foto: Freepik.com

Apakah kamu termasuk yang suka menggunakan bahasa ala anak Jaksel setiap harinya? Alias suka mencampur bahasa Indonesia dan Inggris dalam satu kalimat.

Which is, literally, basically, misalnya, jadi kata-kata yang paling sering digunakan dalam satu kalimat campur. Atau mungkin juga kamu termasuk yang sebal kalau temanmu mulai menggunakan bahasa gado-gado ini?

Well, ternyata fenomena ini memang punya kelebihan dan kekurangannya, Beauties. Selain itu, muncul juga bukan tanpa alasan.

Kemungkinan Fenomena Gaya Bahasa Anak Jaksel Eksis

Kalau kamu mau jadi orang yang open minded, pastikan kamu bisa menjadi pendengar yang baik.Ilustrasi mengobrol pakai bahasa anak Jaksel. /Freepik.com

Mengutip laman CNN, pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati, mencampur bahasa adalah lambang hierarki yang menunjukkan status sosial, pendidikan, dan kehormatan.

Menurut Devie, dengan bicara menggunakan bahasa Inggris walaupun separuh-separuh akan dilihat lebih keren. Dan kenapa dihubungkan dengan anak Jaksel, padahal banyak juga anak yang tinggal di daerah lain menggunakannya?

"Jakarta Selatan itu diasosiasikan sebagai wilayah dengan kelompok ekonomi lebih tinggi. Sehingga relevan dengan kode bahasa tersebut dan dalam tanda kutip sah-sah saja dikaitkan dengan Jaksel," kata Devie.

Punya Kemampuan Kognitif Menonjol

mengobrol bersama temanIlustrasi mengobrol pakai bahasa campur-campur/ Foto: Freepik.com

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Science, orang yang sering pakai bahasa bilingual, punya kemampuan kognitif yang lebih menonjol. Ya, ketika mereka pakai dua bahasa secara bergantian dalam satu kalimat, maka hal tersebut akan melatih otak untuk 'bekerja'.

Penelitian lain menyebut bahwa mereka yang sering pakai bahasa campur-campur, terbukti pada kaitannya dengan kemajuan akademik di sekolah.

Nggak cuma 'anak Jaksel', di sejumlah negara lain juga kerap ditemui mencampur dua bahasa. Menurut Dennis, vlogger dan instagramer asal Amerika yang kini menjadi guru bahasa Inggris, itu terjadi lebih karena ada keluarga campuran dalam satu rumah.

Tetapi semisal di Indonesia tidak ada keluarga campur begitu, tren mencampur dua bahasa bukan hal yang buruk menurutnya, Beauties. Hal ini juga bikin orang lebih berani dan percaya diri bicara pakai bahasa Inggris. Demikian katanya seperti dikutip dari laman CNN.

So, mesti kerap 'digoda' karena dianggap terlalu gaya, ternyata ada kelebihan ini yang bisa dipetik ya, Beauties!

---------------------

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.