6 Cara Mengatasi Bau Apek di Lemari Pakaian
Bau apek di lemari pakaian adalah masalah umum yang sering dialami banyak orang, terutama di daerah beriklim lembap seperti Indonesia. Bau tidak sedap ini biasanya muncul karena sirkulasi udara yang buruk, kelembapan tinggi, atau karena pakaian disimpan dalam kondisi belum benar-benar kering.
Jika dibiarkan, bukan hanya pakaian jadi berbau tidak segar, tapi jamur dan bakteri juga bisa tumbuh di dalam lemari. Nah, berikut ini beberapa cara efektif mengatasi bau apek di lemari. Simak!
1. Bersihkan Lemari secara Menyeluruh
Bersihkan lemari secara menyeluruh/ Foto : Freepik/ Freepik
Langkah pertama dan paling penting untuk menghilangkan bau apek adalah dengan membersihkan seluruh bagian lemari secara menyeluruh. Keluarkan semua isi lemari, termasuk pakaian, gantungan, hingga kotak penyimpanan.
Setelah kosong, lap setiap sisi lemari menggunakan campuran air hangat dan cuka putih dengan perbandingan 2:1. Cuka putih memiliki sifat antibakteri dan antijamur alami yang efektif membunuh penyebab bau tidak sedap sekaligus menghilangkan noda lembap.
Gunakan kain lembut atau spons agar permukaan lemari tidak tergores. Setelah dilap, biarkan pintu lemari terbuka selama beberapa jam agar benar-benar kering dan udara bisa berganti dengan baik.
Jika memungkinkan, letakkan lemari di area yang terkena sedikit sinar matahari untuk membantu proses pengeringan alami. Jangan buru-buru memasukkan pakaian kembali sebelum lemari benar-benar kering karena kelembapan sisa justru bisa memicu bau kembali.
2. Jaga Sirkulasi Udara di Dalam Lemari
Jaga sirkulasi udara di dalam lemari/ Foto : Freepik/ Freepik
Sirkulasi udara adalah kunci utama agar lemari tetap segar. Lemari yang selalu tertutup rapat membuat udara lembap terperangkap di dalam, menjadi tempat ideal bagi jamur untuk tumbuh. Karena itu, biasakan membuka pintu lemari setiap hari selama 10–15 menit agar udara bisa berganti.
Jika ruangan kamu cenderung lembap seperti kamar tanpa jendela atau jarang terkena sinar matahari, pertimbangkan untuk menempatkan dehumidifier mini di sekitar lemari atau menggunakan aroma diffuser yang bisa membantu menjaga kelembapan.
Selain itu, sebaiknya jangan menempatkan lemari terlalu menempel pada dinding. Sisakan jarak sekitar 5–10 cm antara bagian belakang lemari dan tembok agar udara bisa mengalir. Ini membantu mencegah penumpukan uap air yang bisa menimbulkan bau apek dari dalam tembok.
3. Pastikan Pakaian Benar-Benar Kering Sebelum Disimpan
Pastikan pakaian benar-benar kering sebelum disimpan/ Foto : Freepik/ Freepik
Banyak orang tanpa sadar menyimpan pakaian yang belum benar-benar kering. Padahal, serat kain yang masih menyimpan sedikit uap air bisa menimbulkan bau lembap dan mempercepat pertumbuhan jamur.
Sebelum menyimpan pakaian, pastikan sudah benar-benar kering, baik bagian luar maupun dalam. Jika kamu menjemur di dalam ruangan, gunakan kipas angin atau hair dryer di suhu rendah untuk membantu proses pengeringan.
Setelah pakaian kering, diamkan sebentar di udara terbuka agar suhunya netral sebelum dilipat dan dimasukkan ke lemari. Hindari juga menumpuk terlalu banyak pakaian dalam satu rak karena bisa membuat sirkulasi udara antar-lapisan pakaian jadi buruk.
4. Gunakan Penyerap Kelembapan
Gunakan penyerap kelembapan/ Foto : Freepik/ Freepik
Penyerap kelembapan adalah penyelamat utama untuk lemari yang mudah lembap. Ada banyak pilihan yang bisa kamu gunakan, mulai dari silica gel, kapur barus alami, baking soda, hingga arang bambu aktif.
Silica gel dan arang bambu aktif bekerja dengan menyerap kelebihan uap air di udara, sementara baking soda membantu menetralkan bau. Kamu bisa menaruh wadah kecil berisi baking soda terbuka di sudut lemari, lalu ganti setiap dua minggu sekali.
Jika kamu menggunakan kapur barus, pilih yang beraroma lembut atau berbahan alami agar tidak meninggalkan bau menyengat di pakaian. Hindari menaruh terlalu banyak kapur barus dalam satu area karena aroma tajamnya bisa membuat kain berbau kimia.
5. Cuci dan Angin-anginkan Pakaian yang Jarang Dipakai
Ilustrasi pakaian dalam lemari / Foto: Pexels.com / Rachel Claire
Pakaian yang jarang dipakai juga bisa menjadi sumber bau apek. Debu, keringat, dan minyak tubuh yang menempel lama di kain bisa menghasilkan aroma lembap. Coba luangkan waktu sebulan sekali untuk menjemur pakaian yang lama tidak digunakan, walau tidak dicuci.
Paparan sinar matahari membantu membunuh bakteri alami dan membuat serat kain kembali segar. Jika punya pakaian berbahan sensitif yang tidak bisa dijemur langsung, cukup gantung di ruangan ber-AC atau dekat jendela terbuka agar tetap kering dan bebas lembap.
6. Lakukan Perawatan Lemari secara Berkala
Lakukan perawatan lemari secara berkala/ Foto : Freepik/ Freepik
Merawat lemari bukan pekerjaan sekali selesai. Jadikan kebiasaan untuk membersihkannya minimal sebulan sekali. Keluarkan semua isi lemari, lap bagian dalam dengan kain kering, lalu gunakan vacuum cleaner kecil untuk membersihkan debu di sudut-sudut tersembunyi.
Jika menemukan bercak hitam atau lembap, segera bersihkan menggunakan campuran air dan sedikit pemutih lembut atau cairan disinfektan alami. Setelah dibersihkan, semprotkan sedikit aromatherapy mist agar tetap segar. Untuk lemari kayu, kamu bisa mengoleskan sedikit polish kayu alami agar permukaannya terlindung dari lembap dan terlihat lebih mengilap.
Mengatasi bau apek di lemari pakaian tidak cukup dengan pewangi saja, perlu kombinasi antara kebersihan, sirkulasi udara, dan pengendalian kelembapan. Dengan perawatan rutin, bahan alami, serta kebiasaan menyimpan pakaian dengan benar, kamu bisa menjaga lemari tetap segar dan bebas bau untuk waktu yang lama.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!