Desainer Tanah Air Pamerkan Busana Istimewa dari Limbah di Gaya (Lagi) Fashion Installation Senayan City

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Senin, 23 Sep 2024 15:00 WIB
Desainer Tanah Air Pamerkan Busana Istimewa dari Limbah di Gaya (Lagi) Fashion Installation Senayan City
Foto: Dok. Beautynesia

Kata "sustainability" begitu seksi di tengah masyarakat yang melek dengan ramah lingkungan. Progres menuju keberlanjutan seutuhnya dalam berbagai aspek kehidupan dikerahkan, termasuk di industri fashion yang dikenal merusak lingkungan akibat limbah yang dihasilkan.

Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) mengusung tema "Sustainability" untuk IFDC Gaya Fashion Installation yang diselenggarakan kedua kalinya, kini disebut Gaya (Lagi). Dibuka sebagai bagian dari perayaan anniversary Senayan City ke-18, pembukaan eksibisi di Ground Floor Senayan City, hari Jumat (20/9) dipadati para pelaku industri fashion, termasuk desainer yang tergabung dalam IFDC. Para desainer berbakat tersebut memperkenalkan hasil karya yang dipresentasikan dalam Gaya (Lagi).

Dalam press conference, Didi Budiardjo mengatakan pada instalasi sebelumnya Gaya berhasil menuai respon yang baik dari pengunjung Senayan City. Oleh karena itu, tahun ini dihadirkan kembali dengan konsep berbeda. "Kami ingin meneruskan bahwa instalasi semacam ini menjadi wadah pertemuan antara penikmat fashion, sekolah fashion, dan masyarakat".

Sang desainer juga menjelaskan harapan dari tema keberlanjutan yang diusung. Bukan hanya untuk keindahan semata, tapi juga sebagai ajakan kepada masyarakat untuk peduli perubahan. "Kali ini kami lebih menekankan pada sustainable fashion. Jadi ini adalah kepedulian kami sebagai pelaku fashion di Indonesia supaya masyarakat lebih peduli terhadap perubahan".

Mengolah Limbah Jadi Mahakarya

Gaya Fashion Installation

Gaya Fashion Installation/ Foto: Dok. Beautynesia

Dalam ruang remang bak museum, busana istimewa hasil karya ke-24 desainer tergabung IFDC ditampilkan. Mereka adalah Adeline Esther, Andreas Odang, Carmanita, Chossy Latu, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Era Soekamto, Eridani, Ghea Panggabean, Hian Tjen, Ivan Gunawan, Liliana Lim, Mel Ahyar, Monica Ivena, Priyo Oktaviano, Rama Dauhan, Ria Miranda, Sebastian Gunawan, Stella Rissa, Wilsen Willim, Yogie Pratama, Yosafat Dwi Kurniawan.

Berbeda dari instalasi Gaya tahun sebelumnya, tahun ini mereka mengolah limbah menjadi busana. Tema “Sustainability” ini pun terbagi menjadi tiga kategori limbah, yaitu Air (udara), Water (Air), dan Earth (Bumi). Masing-masing desainer memberikan interpretasinya sendiri.

Gaya Fashion InstallationGaya Fashion Installation/ Foto: Dok. Beautynesia

Misalnya Stella Rissa bersama Bell Living Lab menggunakan limbah kopi daur ulang untuk merancang dress A-line bertekstur sebagai representasi olahan sumber daya bumi yang terbuang. Rama Dauhan merancang gaun ruffles bertingkat dari organza putih dan detail senada untuk ungkap kerinduannya akan udara bersih Jakarta. Hooded dress hitam kreasi Hian Tjen sekilas tampak glamor dan kontemporer. Ketika dilihat lebih dekat, detail fringe manik-manik terkombinasi pod kopi bekas.

Masih ada banyak karya busana dari limbah daur ulang lain yang bisa dinikmati di Gaya (Lagi) mulai 20-29 September 2024, Beauties. Enjoy!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE