Danjyo Hiyoji menyuguhkan streetwear apik yang menggiurkan di mata anak muda sejak tahun 2009. Berpaut pada gol untuk memaksimalkan setiap aspek yang dimiliki Danjyo Hiyoji dan senantiasa fokus pada misi, mereka berhasil berdiri lebih dari satu dekade.
Koleksi terbarunya, Resort 2024 bertajuk "Lovestruck", belum lama dipresentasikan. Momen peragaan tersebut juga menjadi pengingat bahwa Danjyo Hiyoji masih belum kendor di industri fashion Indonesia. Label yang dinahkodai Dana Maulana dan Michael Simiadi menyajikan ragam busana yang setia pada identitas desain dengan menggabungkan kesan flamboyan, romantis, serta sporty.
Lantas, bagaimana brand lokal ini bisa tetap relevan, bahkan setelah melalui "guncangan" selama pandemi COVID-19 di mana merebak bisnis yang gulung tikar? Jawabannya disingkap Dana dan Michael kepada Beautynesia.
Agility di Situasi Tidak Pasti
Berkutat dengan semua ketidakpastian di era pandemi mungkin jadi tantangan baru bagi semua brand. Daya beli pasar yang menurun, pembatasan interaksi secara langsung, ditambah merebaknya penyakit menular mematikan, mendorong semua orang untuk beradaptasi di masa krisis.
Tak terkecuali label Danjyo Hiyoji yang lincah mengikuti arus waktu dengan cara tetap konsisten, tidak mudah menyerah, serta memiliki rencana 'A to Z' dalam menyikapi industri fashion yang dinamis.
"Kita terus berkarya," katanya. "Meskipun dalam keadaan lockdown, kita tetap melakukan aktivitas design via online. Ini menjadi salah satu penyemangat kita di saat pandemi. Kita juga berusaha untuk membantu dengan kemampuan kita seperti membantu untuk membuatkan seragam APD, membuat masker dan juga berbagai macam survival kit pada masa-masa itu".