Masa lalu mungkin sudah terlewatkan, tapi memori akan selalu dikenang. Memori tidak muncul di kesadaran kita begitu saja, tapi momen, seseorang, bahkan suasana alam bisa kembali terbayang hanya dengan sebuah aroma.
Melalui parfum terinspirasi kawasan pantai Mediterania, Giorgio Armani membawa siapa pun yang menghirupnya mengingat memori di wilayah pesisir. Semua elemennya teracik dalam sebotol Acqua Di Giò The New Parfum. Komunitas Beautynesia, B-Nation, dapat kesempatan istimewa untuk merayakan launching parfum anyar ini sambil mendapatkan pengalaman imersif, mendalami semua hal tentangnya pada Kamis (3/8).
Acara diawali dengan sajian makan malam di Penang Bistro, Central Park. Dibuka dengan sambutan dari Gerry Adam selaku Public Relations, Digital, and Community Manager Giorgio Armani, dilanjutkan Amelia Ayu Kinanti selaku Editor in Chief Beautynesia, menyapa komunitas yang semangat hadir, menembus macetnya Jakarta di sore hari demi mengikuti keseruan acara. Cengkrama antar komunitas dengan para ahli parfum Giorgio Armani memperkaya ilmu perfumery mereka yang mendengarnya.
Notes Esensial dalam Parfum yang Berkelanjutan
Arkanda Saecario Wicaksono, Head of Product Giorgio Armani yang akrab disapa Saecar, menguak betapa spesialnya Acqua Di Giò Parfum yang kini tersaji dengan konsep berkelanjutan. Parfum diramu dari 3 notes esensial, yaitu Bergamot dari Italia yang mengawali aroma, diikuti keharuman Clary Sage dari Prancis dan Patchouli dari Guatemala sebagai base. Kombinasi ketiga notes menangkap aroma woody, aromatic, dan aquatic yang membuatnya kian spesial.
Inspirasi laut mediterania tidak hanya dituangkan menjadi aroma, tapi juga terletak pada tampilan botol kombinasi hitam & frosty--mengindikasikan botol yang sudah lama tertimbun di pasir pantai. Parfum ini juga memiliki refill sehingga tidak hanya lebih hemat, tapi juga ramah lingkungan.
Cerita Parfum yang Solid
"Perfume can actually bring out the best in you," Saecar mengungkapkan. Parfum maskulin tidak selalu berkesan tough, tapi ada kalanya parfum justru berikan impresi dapper, sophisticated, atau sweet bagi pemakainya.
Untuk Acqua Di Giò Parfum yang punya sejumlah seri parfum pendahulunya sudah ada sejak 27 tahun silam, kesan yang muncul bukan cuma elegan, tapi juga adventurous dan freedom. However, perfume has no gender.
Dalam kesempatan malam itu pula, Saecar membicarakan tren layering parfum yang biasa dilakukan untuk memberi penyesuaian aroma dengan kepribadian sang pemakai. Namun baginya, jika cerita parfum yang dikenakan sudah solid seperti Acqua Di Giò ini, tak masalah jika kamu tidak menumpuknya lagi.