Kulit eksotis sering kali digunakan sebagai produk fashion agar menambah nilai estetika dan nilai jual. Ya, pada umumnya penggunaan material kulit dijual mahal, terlebih kulit eksotis seperti kulit ular atau buaya. Jadi tidak heran kalau penggunaan kulit ini sering ditemukan di catwalk fashion week ternama.
Namun langkah berani diambil Copenhagen Fashion Week (CPHFW). Pekan mode yang berlangsung di Denmark ini memutuskan untuk melarang penggunaan kulit hewan eksotis sebagai salah satu persyaratan sustainability mereka. Peraturan mulai berlaku bagi para partisipan pada awal tahun depan, yaitu CPHFW 2025.
Bersama dengan itu, CPHFW mendahului pekan mode bergengsi seperti New York, London, Milan, dan Paris Fashion Week yang memberlakukan aturan animal-cruelty ini. Hanya saja dia tidak mempeloporinya. Situs Fashionista melaporkan terdapat pekan mode regional yang sudah menerapkan aturan ini, yaitu Stockholm Fashion Week, Helsinki Fashion Week, dan Melbourne Fashion Week.