"Jatuh Bangun" Model Inklusif di Dunia Fashion, Sekarang Lirik Model Kurus Lagi?
Seiring perkembangan sosiokultural di dunia, industri fashion ikut bergerak mengimbanginya. Masyarakat yang semakin "melek" body positivity jadi pemantik industri fashion mewah--yang dikenal akan eksklusivitasnya--untuk membuat brand lebih inklusif dan beragam, baik dari segi pemilihan model hingga ketersediaan ukuran pakaian.
Tahun lalu, kita melihat model dengan ragam bentuk dan ukuran tubuh serta variasi usia melenggang di catwalk. Pelanggan setia usia senja digandeng Miu Miu sebagai model untuk tampilkan koleksi Miu Miu Fall/Winter 2024. Christian Siriano menampilkan lebih banyak model curvy untuk fashion show Spring/Summer 2024 di New York Fashion Week tahun lalu. Diversifikasi dirayakan dan disambut antusias oleh penikmat fashion.
Peningkatan Jumlah Model Curvy di Catwalk Tahun 2023
Model plus-size/ Foto: instagram.com/fendi
Mengutip data dari Tagwalk, pemilihan model inklusif meningkat untuk fashion show Spring/Summer 2024 yang dihelat September 2023. Dibandingkan peragaan busana Fall/Winter 2023, inklusivitas meningkat 46% untuk Spring/Summer 2024. Peningkatan jumlah model curvy dapat dilihat di New York Fashion Week, Milan Fashion Week, dan London Fashion Week, tapi tidak di Paris Fashion Week.
Memasuki musim Fall/Winter 2024, terjadi penurunan pemilihan model curvy sebesar 17% untuk Milan Fashion Week. Banyak brand juga hanya menampilkan hanya satu plus-size model dalam fashion show mereka. Vogue Business turut melaporkan hanya 0,8% model plus-size dan 3,7% model mid-size dipilih dari keseluruhan pekan mode Fall/Winter 2024.
Namun di sisi lain, lebih banyak brand mengusung keragaman dari segi usia dari keseluruhan pekan mode. Sebanyak 70% dari 20 brand teratas memilih model usia tua untuk fashion show Fall/Winter 2024.
Munculnya Standar Ganda
Victoria’s Secret/ Foto: Instagram.com/victoriassecret
Kemerosotan hingga munculnya standar ganda juga semakin tampak saat Victoria’s Secret umumkan kembalinya fashion show mereka. Masih ingat peragaan busana Victoria’s Secret yang ekstra glamor di mana para “Angels” bertubuh langsing jalan menggunakan sayap dan lingerie seksi di catwalk? Persona ini seolah melekat abadi untuk brand lingerie tersebut sehingga mereka rebranding menjadi lebih inklusif.
Victoria’s Secret The Tour 2023 digelar sebagai ajang menampilkan koleksi sambil merayakan inklusivitas dan keragaman. Plus-size model hingga model dengan disabilitas mengisi acara mereka.
Lantas, bagaimana respon publik akan hal ini?
Terpantau dari kolom komentar akun Instagram @victoriassecret saat mempromosikan The Tour’23, publik tampak merindukan “Angels” yang jadi pusat perhatian.
“We need real angels,” tulis @cla***********.
“Bring back the original angels !!!!,” komentar @asy*******.
Tak sedikit pula jumlah hujatan yang mengisi komentar, seperti komentar @jor**********, “WHAT IS THIS? it looks like half the models just rolled out of bed in their underwear and you slapped wings on them. This is embarrassing.”
Saat diumumkan Victoria’s Secret Fashion Show 2024 yang akan digelar musim gugur mendatang, publik antusias menyambut “Angels”––konsep fashion show versi lama. Akun @mon********** menulis, “The Last Chance 🪽💕😍 The Original Format is Back again?🤩”.
“When it will happens, where can I see it?! OMG my childhood is living again TYSM WE ARE BACK!!!!!” komentar akun @na_********.
Melirik Kembali Tubuh Kurus
Paloma Elsesser/ Foto: Instagram.com/palomija
Komentar-komentar yang menginginkan model kurus seolah mencerminkan tren diet yang beredar di AS belakangan ini. Disoroti oleh akun Instagram @diet_prada, komentar netizen bahkan memohon agar model kurus kembali dipertunjukan.
Obsesi menurunkan berat badan hingga meroketnya popularitas Ozempic di kalangan warga AS memengaruhi permintaan akan pakaian ukuran kecil. Co-founder Rent The Runway, Jenny Hyman, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa permintaan untuk pakaian ukuran kecil pecahkan rekor. Pelanggan juga semakin melirik pakaian mencolok dan terbuka. Hal itu juga menjadi penanda semakin banyak orang yang percaya diri dengan tubuhnya setelah menjadi langsing.
Di dunia modelling, selain melihat penurunan model plus-size di runway, Paloma Elsesser, model kondang dengan tubuh curvy, juga pernah tuai kritik saat memenangkan Model of The Year di Fashion Awards tahun lalu. Berdasarkan pantauan kolom komentar akun Instagram-nya saat memenangkan penghargaan itu, masih ada netizen yang mengejeknya. Contoh, “McDonald’s customer of the year” terlihat pada kolom komentar.
Reaksi negatif juga terdapat di TikTok, misalnya ketika Ye menduga karier modelling Elsesser merupakan konspirasi untuk mempromosikan obesitas. Lantas, apakah ini akhir dari body positivity?
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!