Ketahui tentang Loud Versus Quiet Luxury Brand, Mana Favoritmu?

Ida Ayu Putu Eka Marenita Putri | Beautynesia
Sabtu, 22 Oct 2022 18:30 WIB
Foto: Getty Images/Edward Berthelot

Berbicara mengenai brand mewah fashion, di benak kita pasti menuju ke arah brand seperti Chanel, Hermes, Dior, Prada dan luxury brand lainnya. Tapi apakah kamu tahu bahwa brand-brand tersebut sering dikelompokkan ke dalam kategori, salah satunya dalam dunia fashion terdapat kategori loud luxury brand dan quiet luxury brand. 

Kategori tersebut mulai muncul saat tren logo mania mulai muncul di akhir 90-an, dari tren tersebut pengamat fashion mulai memunculkan istilah loud luxury brand dan quiet luxury brand. Simak penjelasan berikut mengenai loud dan quiet luxury brand yuk!

Definisi

PARIS, FRANCE - JUNE 23: A guest wearing a Louis Vuitton bag outside Louis Vuitton during the Paris Fashion Week Menswear Spring/Summer 2017 on June 23, 2016 in Paris, France. (Photo by Christian Vierig/Getty Images)/ Foto: Getty Images/Christian Vierig

 

Loud luxury brand merupakan brand yang menampilkan logo mereka dengan jelas pada koleksi mereka. Logo yang ditampilkan bisa dalam ukuran besar, atau banyak. Umumnya tidak susah mengidentifikasi kategori satu ini, dari jauh pun kamu sudah bisa mengetahui luxury brand yang dipakai seseorang, berkat logo mereka yang terpampang nyata. Contoh luxury brand yang masuk kategori ini antara lain, Chanel, Louis Vuitton, dan Fendi.

Bottega Veneta Fall/Winter 2022 ad campaign/ Foto: Courtesy of Bottega Veneta

Sedangkan Quiet luxury brand adalah brand yang lebih menampilkan desain produk dibandingkan logo. Logo akan sulit ditemui karena ukurannya kecil dan tersembunyi, biasanya hanya penikmat fashion sejati yang bisa mengidentifikasi brand yang masuk dalam kategori quiet luxury brand. Contoh luxury brand yang masuk kategori ini antara lain, Bottega Veneta, Jil Sander, dan label The Row milik si kembar Olsen. 

4 Persona Konsumen

HAMBURG, GERMANY - SEPTEMBER 23: Isabell Hartmann is seen wearing a red short sleeves Miu Miu top, black long tie, grey wool Miu Miu long coat, white pleated short skirt from Miu Miu, black shiny leather Miu Miu hobo bag, white high socks and white satin/silk Miu Miu ballerinas, on September 23, 2022 in Hamburg, Germany. (Photo by Jeremy Moeller/Getty Images)/ Foto: Getty Images/Jeremy Moeller

Dalam pasar luxury brand, konsumen sendiri dibagi ke dalam 4 persona, hal ini dikategorikan sesuai dengan kekayaan dan kebutuhan mereka, 4 persona tersebut yakni Patrician, Parvenus, Poseurs, dan Proletarian. 

Secara sederhana Patrician adalah kaum bangsawan (old money) yang dimana tidak memperlihatkan kekayaan mereka secara vulgar melalui brand mewah.

Parvenus merupakan pendatang atau bisa disebut juga orang kaya baru. Biasanya karena butuh pengakuan cenderung menyukai barang yang bisa menonjolkan kekayaan mereka.

Poseurs, yakni kaum yang haus akan pengakuan, mereka ingin bergabung dengan dunia kelas atas namun tidak sesuai dengan pendapatan yang dimiliki. Tak heran mereka sering jadi golongan yang dianggap rawan untuk membeli barang palsu.

Dan terakhir adalah Proletarian yakni kelas ekonomi menengah ke bawah. 

Logo Mania dan Tren untuk Quiet Luxury 

PARIS, FRANCE - MARCH 02: Sonia Lyson wearing Bottega Veneta black and orange leather boots, Bottega Veneta berry mini Jodie, Rotate matching colorful flower suit on March 02, 2022 in Paris, France. (Photo by Jeremy Moeller/Getty Images)/ Foto: Getty Images/Jeremy Moeller

Meski begitu, kaum old money juga tidak segan memakai brand dengan tampilan logo di produknya. Saat ini tren logo mania kembali hadir pada produk-produk brand mewah. Brand seperti Gucci, Fendi, Dior hingga Louis Vuitton memang tidak pernah absen dalam tren logo mania tersebut, para selebriti dunia juga terlihat sering dalam pemakaian loud luxury, contohnya Rihanna, Bella Hadid, hingga Kim Kardashian. 

Sedangkan untuk Quiet luxury, brand yang masuk dalam kategori ini mulai menampakkan diri mereka ke permukaan secara perlahan, jika dahulu pengamat fashion atau hanya kaum Patrician yang bisa mengenali brand tersebut, kini tidak sedikit publik mulai tertarik dengan Quiet luxury. Contohnya seperti Bottega Veneta dengan ciri khas kreasi anyaman. 

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Get the Look: Stylish in Rainy Season with Zita