Mengenal Tatreez, Bordir Tradisional Palestina Simbol Perjuangan dan Identitas
Bicara tentang Palestina, pakaian tradisional negara yang satu ini ikonis dengan embroidery atau sulaman warna-warni di permukaan kainnya. Sulaman atau bordir tersebut dikenal sebagai tatreez.
Pada tahun 2021, UNESCO menambahkan embroidery khas Palestina alias tatreez ini ke dalam Daftar Warisan Dunia Tak Benda. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta menarik tentang tatreez.
Eksis Sejak 3000 Tahun Lalu
![]() Perempuan Palestina dengan thobe berhias tatreez khas wilayah masing-masing di Bethlehem kisaran tahun 1910/ Foto: Instagram.com/intesar.abdoh |
Tatreez merupakan praktik jarum dan benang dekoratif di Palestina yang diwariskan oleh ibu ke putrinya dari generasi ke generasi. Teknik sulam atau bordir ini sudah ada sejak zaman Kanaan (orang yang tinggal di wilayah Arab 3000 tahun silam).
Selama berabad-abad, orang-orang Palestina menggunakannya dengan warna dan pola yang menunjukkan status sosial dan komunitas. Di era modern, tatreez umumnya digunakan pada gaun pengantin tradisional, dikenakan perempuan pada hari-hari tertentu saja yang istimewa.
Beda Wilayah Beda Pola
![]() Desain tatreez/ Foto: instagram.com/classy_by_randa |
Desain tatreez sangat bervariasi, tergantung masing-masing wilayah di Palestina. Tak heran, pola dan warna tatreez kerap digunakan untuk mengidentifikasi dari mana asal pemakai atau pembuatnya.Â
Polanya berkisar di motif yang terinspirasi dari alam seperti burung, pohon, dan bunga. Bentuk geometri juga sering dijumpai. Pada pakaian tradisional Palestina yang disebut thobe, hiasan tatreez diletakkan di bagian dada, lengan, dan pergelangan tangan.
![]() Gaun tradisional Palestina/ Foto: Instagram.com/deerah.co |
Benang yang digunakan dalam tatreez biasanya adalah benang katun dan sutra. Benang katun untuk thobe sehari-hari. Benang sutra untuk thobe khusus acara penting seperti pernikahan. Gaun pengantin tradisional yang penuh hiasan tatreez kemudian ditambah manik-manik koral dan koin emas atau perak.
Sementara itu, teknik sulam yang sering digunakan adalah fallahi cross stitch (tusuk silang fallahi/petani). Teknik ini biasa digunakan di desa-desa, mendominasi dari wilayah Palestina selatan hingga tengah. Selain itu ada teknik yang membutuhkan keterampilan tinggi atau intermediate seperti manajel (connecting stitch), tashreem (patchwork), dan jadleh (hemming stitch).
Simbol Perjuangan
Gaun tradisional Palestina/ Foto: instagram.com/deerah.co
Setelah peristiwa Nakba tahun 1948, ketika lebih dari 700.000 orang Palestina terusir dari rumah mereka sendiri, tatreez menjadi simbol pengungsian dan perlawanan. Para perempuan mengenakan thobe dan menggendongnya di punggung sebagai pernyataan 'keberadaan' desa tempat mereka diusir.
Keterampilan ini terus diwariskan dan dilestarikan. Perancang busana asal Palestina, baik di Yordania, Amerika, maupun negara-negara lain berupaya menjaga tradisi ini tetap hidup lewat karya-karyanya.
![]() Tatreez di bando/ Foto: instagram.com/deerah.co |
Tatreez kini mulai berasimilasi dengan gaya modern. Beberapa label asal Palestina menggunakannya untuk menghiasi ragam jaket, jas, kemeja, rok, celana, hingga bando sembari tetap mempertahankan koleksi tradisional.
Lebih dari sekadar dekorasi, tatreez menjadi simbol perjuangan yang kaya warna dan tekstur. Mempersatukan seluruh warga Palestina atas dasar kecintaannya pada negara dan warisan leluhur.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



