Mengenal Vivienne Westwood, Desainer Legendaris yang Dijuluki 'Ratu Punk Fashion'

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Jumat, 30 Dec 2022 16:00 WIB
Foto: Blog.viviennewestwood.com

Vivienne Westwood merupakan salah satu perancang busana paling legendaris di dunia. Perempuan bernama asli Vivienne Isabel Swire berhasil menangkap identitas menonjol untuk rancangan-rancangannya. Desainer asal London yang baru saja tutup usia di umur 81 tahun itu juga dikenal akan desainnya yang provokatif nan sensual, Beauties. Desain lain dari yang lain seakan menjadi cerminan gaya personalnya yang nyentrik.

Yuk mengenal lebih jauh tentang karya Vivienne Westwood dari rangkuman berbagai sumber berikut ini.

Estetika Punk Rock 


Vivienne Westwood dengan gaya punk rock nyentrik/ Foto: blog.viviennewestwood.com

Cikal bakal label Vivienne Westwood tak lepas dari band rock asal Inggris Sex Pistols. Bersama dengan Malcolm McLaren selaku manager band tersebut, mereka membuka butik pertama di Chelsea tahun 1971 dengan nama Let It Rock

Seperti nama brand yang dicanangkan, desain yang dibuat juga mengambil elemen-elemen punk rock, Beauties. Sebagai contoh saat Sex Pistols meluncurkan lagu God Save The Queen di tahun 1977, ibu dua anak ini juga merancang kaus dengan gambar Ratu Elizabeth II dengan slogan yang sama. Estetika punk rock menjadi DNA label, berpengaruh besar di lingkungan sekitarnya, dan sang desainer pun dikenal sebagai Queen of Punk.

 

Evolusi Nama Butik dan Desain Lebih Provokatif


Nama label rintisan Vivienne Westwood dan Malcolm McLaren yang berubah/ Foto: blog.viviennewestwood.com

Setelah 2 tahun berdirinya Let It Rock, Westwood dan Malcolm ambil keputusan untuk ganti nama toko menjadi Too Fast To Live, Too Young To Die. Produk yang dijual pun mulai ambil pada inspirasi baru, yakni bikers-gear. Pada tahun berikutnya, yakni 1974, mereka kembali mengganti nama butik menjadi SEX di mana rancangan provokatif berupa kink-wear tersedia. Nama brand berubah menjadi Seditionaries di tahun 1976 di mana kaus dengan gambar atau slogan kontroversial jadi produk unggulan.

Label yang berlokasi di 430 Kings Road, Chelsea, London itu berubah nama menjadi Worlds End sejak 1980 dan di tahun yang sama, menggelar peragaan busana pertama dengan koleksi Pirate.

 

Gaya Klasik yang Dimodernisasi


Gaya klasik dengan desain lebih modern/ Foto: blog.viviennewestwood.com

Selain estetika punk rock sebagai identitas menonjol dan mudah dikenali, Vivienne Westwood juga sarat akan siluet tradisional yang dimodernisasi––seolah memberikan sedikit sentuhan nostalgia pada karya. Peragaan busana bernuansa historikal selepas berhentinya kerjasama Westwood dan McLaren pada tahun 1980an sukses tarik atensi pecinta fashion. 

Sampai sekarang, fashion items vintage tapi dengan imbuhan modern, seperti dari segi material atau remake desain, masih bisa ditemukan dalam karya Vivienne Westwood, Beauties. Karena kreativitasnya ini, ia juga berhasil mengubah konteks korset yang dahulu dikenal sebagai pakaian dalam menjadi sebuah outerwear.

 

Logo The Orb


The Orb yang menjadi logo Vivienne Westwood/ Foto: blog.viviennewestwood.com

Beauties mungkin mengenali desain The Orb melalui logo label Vivienne Westwood. Asal mula logo dimulai pada tahun 1980an setelah McLaren resmi meninggalkan label. Westwood membuat koleksi 1985/6 yang terinspirasi dari keluarga kerajaan dengan sentuhan futuristis. Salah satu rancangan buatannya adalah knitted jumper yang dihiasi sebuah orb pada mahkota. Untuk memberikan kesan futuristis, Westwood menambahi cincin layaknya planet Saturnus pada orb tersebut.

Hiasan ini tak terlintas untuk digunakan sebagai logo label sampai seorang kerabat, Carlo D'Amario, mencentuskannya. Baginya, logo ini berhasil menangkap DNA label yang membawa tradisi ke masa depan. Logo ini masih dipergunakan dan ditemukan pada aneka desain rumah mode sampai sekarang.

Nah, setelah mengenal Vivienne Westwood dan label yang didirikannya, yuk ketahui karya-karya ikonis yang pernah dibuat pada halaman selanjutnya!

(raf/raf)