Mengetahui Sejarah Kebaya, Berawal Hanya Dikenakan Keluarga Kerajaan hingga Jadi Outfit Kondangan Anak Muda
Kebaya merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut diselebrasikan. Berasal dari bahasa Arab ‘abaya’ yang berarti pakaian, pakaian tradisional ini sudah menjadi identitas perempuan Indonesia yang turun-temurun diwariskan. Tampilan elegan dengan detail penuh makna dari kebaya menjadikannya sebagai favorit kaum hawa. Tak heran jika pakaian kaya karakter dan bersejarah ini berusaha didaftarkan ke UNESCO lewat kampanye Kebaya Goes to UNESCO.Â
Nah, sambil mendukung campaign tersebut, tambah pengetahuan tentang asal mula kebaya yang sudah eksis ratusan tahun lalu yuk!
Â
Awal Mula Masuknya Kebaya ke Nusantara
![]() Kebaya circa 1870-1900/ Foto: pinterest.com/Wikimedia Foundation |
Mempunyai kebaya sebagai warisan budaya memang suatu yang patut dibanggakan, Beauties. Melansir laman detik, cikal bakal kebaya dimulai dari Dinasti Ming Tiongkok dan mulai tersebar ke kawasan Malaka, Sumatra, Sulawesi, Jawa, dan Bali sejak terjadinya migrasi masyarakat Tiongkok ke Asia Tenggara. Bangsa Portugis juga diyakini turut berperan dalam penyebarluasannya ketika mereka mendarat di Asia Tenggara dan memperkenalkan kebaya.
Karena itu, catatan sejarah menunjukan bahwa kebaya tak hanya eksis di Jawa, tapi juga wilayah peradaban Melayu. Sementara di nusantara, kebaya hanya dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan sekitar abad ke-15 dan 16.Â
Â
Kebaya Dipakai Perempuan Eropa Saat Kolonialisme
![]() Perempuan Eropa yang tinggal di Indonesia memakai kebaya/ Foto: pinterest.com/Oud Indie New |
Selama kolonialisme Belanda, kebaya juga dipakai perempuan Eropa di nusantara, Beauties. Material tenun mori dan sutra yang disulam digunakan untuk membuat pakaian tradisional itu. Kebaya baru menjadi pakaian yang dikenakan semua kelas sosial dengan latar belakang baik perempuan pribumi maupun peranakan Belanda di abad ke-19.
Di era yang sama, pendatang baru dari Belanda berusaha beradaptasi dengan masyarakat lokal dengan mengenakan pakaian tradisional ini. Mereka mengenakan kebaya sebagai pakaian sehari-hari di rumah, bukan untuk menghadiri acara besar.
Walaupun begitu, stigma negatif sempat melekat pada kebaya di masa penjajahan Jepang karena dianggap sebagai pakaian tahanan pribumi dan para pekerja paksa kaum perempuan.
Kebaya Sebagai Simbol Perjuangan dan Evolusi ke Desain Modern
Foto: instagram.com/maudyayunda
Selepas masa kolonialisme Belanda dan Jepang yang melabeli kebaya dengan status sosial, kebaya menjadi pakaian simbol perjuangan dan nasionalisme. Selain itu, kebaya tidak banyak dikenakan untuk sehari-hari di era modern ini. Kebaya lebih sering dipakai sebagai busana untuk acara kenegaraan atau acara lain yang bersifat resmi.Â
Kebaya Masa Kini
![]() Kebaya modern karya Didiet Maulana dipakai Maudy Ayunda/ Foto: instagram.com/maudyayunda |
Seiring berjalannya waktu, desain kebaya berevolusi. Selain mempunyai beberapa jenis dan model berbeda di setiap daerah, sekarang banyak kebaya dimodifikasi sehingga memiliki tampilan kontemporer nan megah. Biasanya kebaya seperti ini dikenakan untuk acara-acara tertentu, seperti untuk pernikahan.
Modifikasi bisa dilakukan dengan menyesuaikan ukuran panjang atau pendek, tambahan payet, model yang lebih tertutup untuk perempuan berhijab, siluet peplum, serta aplikasi ornamen lainnya, ikat pinggang satin atau lapisan sheer berbordir misalnya.Â
Kebaya juga tak mempunyai batasan usia, Beauties. Dewasa ini, kita semakin banyak menemukan generasi muda mengenakan kebaya dengan nuansa youthful pula. Apakah kamu salah satunya?
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |


