Nggak Cuma Indonesia, Ini 6 Negara Asia hingga Eropa yang Pakai Kebaya sebagai Budaya

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Kamis, 24 Jul 2025 15:00 WIB
6. Belanda
Kebaya Belanda/Foto: dok. ROOTS National Heritage Board

Kebaya menjadi ikon budaya perempuan Indonesia yang seringkali digunakan dalam berbagai acara, seperti upacara adat, pernikahan, wisuda, hingga perayaan nasional. Saat ini, banyak kebaya modern yang juga bisa dipakai dengan gaya yang lebih kasual, sehingga kebaya juga digunakan menjadi outfit sehari-hari.

Tahukah Beauties, kalau ternyata kebaya nggak hanya dipakai di Indonesia. Kebaya memiliki sejarah warisan untuk negara-negara Asia Tenggara. Mengutip dari laman The Straits Time, kebaya mulai banyak digunakan perempuan Asia Tenggara sejak tahun 1800-an dan kemudian semakin berkembang hingga saat ini.

Kebaya diajukan oleh 5 negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam dan menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 4 Desember 2024. Tak hanya Asia, ternyata kebaya juga dikenakan di Eropa, Beauties. Ini dia 6 negara yang pakai kebaya. Yuk simak, Beauties!

1. Indonesia

Kebaya Indonesia/Foto: instagram.com/raniaayamin

Kebaya di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan bervariasi. Kebaya banyak disebut mulai dikenakan pada abad ke-15 dan 16 masehi oleh perempuan Indonesia sebagai atasan hingga pakaian tunik perempuan pada masa Dinasti Ming di China. Pada masa penjajahan Belanda, kebaya menjadi busana resmi perempuan Eropa.

Banyak jenis kebaya yang ada di Indonesia, kebaya tradisional seperti kebaya kartini dan kebaya kutu baru, kebaya encim dan kebaya modern. Kebaya menjadi busana yang biasa dipakai dalam acara formal, namun kini juga banyak kebaya modern yang lebih kasual.

2. Malaysia

Kebaya Nyonya Malaysia/Foto: instagram.com/maneknya

Salah satu kebaya yang terkenal di Malaysia yaitu kebaya nyonya. Kebaya nyonya menjadi budaya tradisional yang tercatat di Malaysia ini merupakan identitas dari Peranakan. Mengutip dari keterangan akun Instagram @maneknya, kebaya nyonya terbuat dari kain-kain mewah, seperti sutra dan katun voile. Terdapat bordir dua sisi yang memiliki teknik sangat rumit dan melibatkan sulaman di kedua sisi kain. Teknik tersebut digunakan pada kebaya nyonya yang terbuat dari bahan katun voile karena kainnya ringan.

Kebaya nyonya juga ada di Indonesia, Beauties. Mengutip dari laman National Geographic Indonesia, bedanya dengan kebaya nyonya budaya Malaysia yaitu memiliki model bagian bawah yang sengaja dibuat terbuka dan memiliki jahitan dari bahu ke bawah, sementara kebaya nyonya Indonesia modelnya lurus dan tertutup. Kebaya nyonya juga tercatat dalam budaya Malaysia.

3. Brunei Darussalam

Pameran Kebaya di Jabatan Muzium-Muzium Brunei/Foto: instagram.com/usembassybsb

Pameran Kebaya di Jabatan Muzium-Muzium Brunei/Foto: instagram.com/usembassybsb

Baju kebaya di Brunei Darussalam telah digunakan pada tahun 1960-1980-an. Dalam sebuah penelitian di Universitas Brunei Darussalam, kebaya biasanya digunakan untuk acara-acara formal, festival, dan perayaan. Biasanya kebaya memiliki hiasan bordir atau dipadukan dengan songket tradisional Brunei yang menjadi lambang keanggunan dan status sosial. 

Jika ditelusuri dari media sosial, saat ini banyak butik yang juga menjual kebaya dengan berbagai model di Brunei. Salah satu model yang sering ditemui yaitu kebaya nyonya dengan bordiran di bagian depan yang dipadukan dengan kain batik.

4. Singapura

Kebaya Singapura/Foto: instagram.com/lookforshoots

Kebaya menjadi simbol identitas multikultural bangsa di Singapura. Mengutip dari Tatler Asia, kebaya di Singapura menjadi terkenal karena seragam pramugari Singapore Airlines yang dirancang tahun 1968 sebagai cerminan modernitas dan tradisi, juga menjadi ikon budaya. Kebaya juga menjadi ikon budaya Peranakan dan Melayu, namun memiliki pengaruh dalam budaya Singapura yang beragam.

Dua desainer terkenal Singapura yang masih menjaga dan melestarikan kebaya, seperti dilansir dari The Straits Time yaitu Raymond Wong atau #RumahKimChoo dengan gaya sulam yang khas dan detail kristal Swarovski pada kebaya yang populer di kalangan perempuan Peranakan.

Selain itu, ada Ratianah Tahir, pemilik Kebaya by Ratianah. Ia adalah desainer yang membuat kebaya yang memiliki ciri khas panjang, asimetris, dan berbahan satin. Ia ingin memadukan kesederhanaan dan keanggunan dalam setiap desain kebaya yang dibuatnya. 

5. Thailand

Baba Nyonya International Convention di Phuket/Foto: instagram.com/tpas.sg

Thailand jadi salah satu negara di ASEAN yang juga menggunakan kebaya, terutama di Thailand Selatan. Kebaya di Thailand disebut sebagai Baba Nyonya, yang merupakan pengaruh budaya Peranakan di daerah Laut Andaman, seperti Phuket, Trang , dan Satun. Selain itu, kebaya juga sering digunakan oleh masyarakat muslim di daerah Yala, Pattani, dan Narathiwat yang sering digunakan dalam festival, pertemuan, dan acara keagamaan.

Mengutip dari keterangan tertulis di Instagram @clothear.official kebaya Thailand modern memiliki sulaman yang rumit dan terbuat dari kain yang tipis, sehingga cocok untuk iklim tropis. Dalam video yang diunggah tersebut, terlihat kebaya Thailand dengan aksen ruffle bertumpuk pada bagian lengan dan daya tarik dari struktur kain juga efek mengkilap. 

[Gambas:Instagram]

6. Belanda

Kebaya Belanda/Foto: dok. ROOTS National Heritage Board

Belanda menjadi negara Eropa yang masih turut melestarikan kebaya, terutama komunitas Indo Indo-Eropa (Indische Nederlanders) yang seringkali dipakai dalam festival kebudayaan Indonesia terbesar di Eropa yaitu Tong Tong Fair. Kebaya seringkali ditampilkan dalam rangkaian acara festival budaya tersebut. 

Melansir dari laman ROOTS National Heritage Board, kebaya Belanda menjadi salah satu koleksi di Museum Peranakan, kebaya putih dengan renda terbuat dari kain voile putih yang transparan merupakan pakaian yang umum dikenakan oleh para Nyonya di kawasan Selat, seperti Singapura, Melaka, Penang tahun 1920-an. Para perempuan Eurasia di Hindia Belanda juga mengenakan kebaya yang serupa, Beauties. 

Kebaya yang dikenakan oleh para perempuan Eropa menggabungkan kebaya tradisional Jawa dengan elemen blouse yang biasanya dikenakan perempuan Eropa. Mengutip keterangan dari Instagram @kebaya.societe, kain putih impor dari Eropa tersebut diberi hiasan renda buatan tangan khas Eropa, bagian tangan, dan bukaan depan. Siluet Kebaya Belanda terlihat seperti Kebaya Kartini.

[Gambas:Instagram]

Ternyata kebaya menjadi busana budaya yang memiliki sejarah panjang bagi para perempuan Asia dan Eropa. Kebaya semakin berkembang dan tugas kita untuk tetap melestarikan dengan memakai kebaya dalam berbagai kesempatan. Setuju, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE