Rabanne Perkenalkan Tas Emas 18 Karat Seharga Rp4,2 Miliar di Paris Fashion Week
Siapa sangka tas tangan bisa sefantastis ini? Paris Fashion Week 2024 baru saja memperkenalkan tas tangan termahal di dunia, rancangan mewah dari Rabanne.
Yup! Setelah sukses besar dengan gaun rantai besi untuk Chappell Roan di MTV VMAs, Rabanne kembali mengejutkan dunia mode dengan tiga aksesori mewah di Paris Fashion Week. Salah satunya tas yang diberi nama 1969 Nano ini.Â
Tas mewah ini merupakan hasil kolaborasi antara Maison Rabanne dan perhiasan Prancis Arthus Bertrand yang dibuat dari 100 medali emas 18 karat. Tak hanya bahan pembuatnya saja yang mahal, tas ini ternyata juga sarat dengan sejarah mode, lho!
![]() Tas Rabbane/Foto: wwd.com |
Melansir dari WWD, tas ini membutuhkan 100 jam pengerjaan dan menjadi penghormatan kepada gaun ikonis milik penyanyi Prancis, Françoise Hardy yang dibuat pada tahun 1968, tepat di tahun ia meninggal dunia.Â
Dia membuat sejarah mode ketika dia mengenakan gaun medali emas, yang terdiri dari 1000 ubin emas dan 300 karat berlian, lengkap dengan pengawal keamanan ketat dan kendaraan lapis baja.
Nah, buat kamu yang tertarik membeli tas ini, kamu bisa memesannya di butik Rabanne Paris setelah debutnya di fashion show. Namun, siap-siap dengan harganya yang selangit, ya, yakni mencapai €250.000 atau sekitar Rp4,2 miliar.
Koleksi Tas Mewah Rabbane Lainnya
Koleksi tas mewah Rabbane lainnya yang harganya juga fantastis (Tas Rabbane/Foto: hypebeast.com)
Selain tas 1969 Nano, Rabbane juga akan meluncurkan dua tas mewah lainnya yang pastinya terbuat dari bahan-bahan yang tidak biasa. Kedua tas mewah tersebut adalah Handcrafted 1969 Glass Bag dan Handcrafted 1969 Ceramic Bag.Â
Tas 1969 Glass Bag dibuat tangan menggunakan kaca Murano, dibuat di rumah pembuatan kaca Venini yang didirikan pada tahun 1921 di Venesia. Tas ini terkenal karena efek marbling seperti goresan kuas dalam berbagai warna, yang kemudian menjadi populer dan sering ditiru.
Sementara itu, 1969 Ceramic Bag terbuat dari cakram keramik yang dibuat oleh Astier de Villatte, sebuah lokakarya keramik di Paris.Â
Mereka telah mempertahankan tradisi manufaktur abad ke-18 dan seni "estampage", yang membentuk tanah liat dengan menekannya ke dalam cetakan plester untuk menciptakan tekstur halus dan bentuk tidak beraturan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
