Sabato de Sarno Hengkang dari Gucci Setelah 2 Tahun Menjabat Direktur Kreatif, Imbas Penjualan Anjlok?
Sabato de Sarno belum lama ini menyatakan undur diri dari Gucci. Terhitung baru dua tahun ia menjabat sebagai direktur kreatif rumah mewah tersebut, setelah menggantikan Alessandro Michele pada tahun 2023 lalu.
Kepergian Sabato de Sarno hanya beberapa pekan sebelum peragaan koleksi Gucci Fall/Winter 2025 di Milan Fashion Week. Ia dipastikan tak terlibat di peragaan tersebut karena Gucci telah memberikan konfirmasi bahwa koleksi mereka sepenuhnya akan dipresentasikan oleh tim studio internal.
Pada Kamis, (6/2/2025), Sabato de Sarno di media sosial secara emosional menulis, "Setiap proyek bergantung pada hasrat, kecerdasan, dan hati dari orang-orang luar biasa. Kepada mereka, saya katakan: always look out for your joy." Ia melanjutkan, "Mungkin mengatakan terima kasih saja tidak cukup. Tetapi hari ini, kebahagiaan saya adalah untuk kalian."
Alasan kepergian Sabato belum diungkap secara terbuka ke publik. Namun ini sedikit banyak menggambarkan situasi sektor luxury brand yang bergejolak beberapa tahun terakhir.Â
Tren Penjualan Barang Mewah Terus Menurun di 2024
Sabato de Sarno/ Foto: instagram.com/sabato.desarno
Sektor brand mewah diketahui mengalami tren penjualan yang terus menurun selama tahun 2024. Ini tak terkecuali dengan Grup Kering, yang menaungi merek-merek mewah termasuk Gucci, Saint Laurent, dan Bottega Veneta.
Laporan revenue Grup Kering di kuartal ketiga tahun 2024 menunjukkan kinerja Gucci mengalami perlambatan. Pendapatan Gucci anjlok 25 persen menjadi 1,64 miliar EUR, yang berdampak signifikan pada perusahaan induk. Melansir Wolipop Detik, penjualan Gucci sebelumnya juga turun, yakni 19 persen pada kuartal kedua dan 18 persen pada kuartal pertama.
![]() Peragaan Gucci SS25 di MFW 2024/ Foto: instagram.com/gucci |
Padahal, Sabato de Sarno selaku direktur kreatif Gucci saat itu telah melakukan beberapa inovasi. Desain arahannya lebih ramping dan minimalis. Ia juga memperkenalkan warna khas yang disebut "Ancora red," serta menggandeng beragam ambassador, seperti Kendall Jenner, Bad Bunny, Julia Roberts, Mark Ronson, dan lainnya.
Namun rupanya langkah tersebut tidak cukup mampu meraih pelanggan baru. Sementara pelanggan lama, yang telah terbiasa dengan desain flamboyan di era Michele, juga tampaknya tak begitu dapat dipertahankan. Selain itu, Kering menyebut kondisi pasar, khususnya di Asia-Pasifik turut mempengaruhi penjualan barang-barang mewah Gucci.
Gucci tak sendiri, brand mewah lain di bawah naungan Grup Kering juga mengalami penurunan pendapatan. Di kuartal ketiga 2024, pendapatan Saint Laurent turun 12 persen menjadi 670 juta EUR, sementara total merek-merek lain turun 14 persen menjadi 686 juta EUR. Hanya Bottega Veneta yang menunjukkan kenaikan 5 persen menjadi 397 juta EUR, disusul segmen Kering Eyewear yang naik sebesar 4 persen menjadi 440 juta EUR.
Dengan tren barang mewah yang kini tampak bergeser, setiap pemain di dalamnya membutuhkan perubahan revolusioner agar tetap relevan zaman. Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
