Sepatu Bata Dulu Hits Kini Mulai Tutup Pabrik dan PHK Karyawan, Begini Kisahnya

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 07 May 2024 11:00 WIB
Sepatu Bata Dulu Hits Kini Mulai Tutup Pabrik dan PHK Karyawan, Begini Kisahnya
Foto: detikcom/Hasan Alhabshy

Siapa yang tidak tahu brand sepatu Bata yang dahulu outlet-nya menjamur di mana-mana? Sepatu Bata dulu sempat menjadi favorit masyarakat. Mereka menawarkan berbagai desain sepatu hingga sandal dengan harga terjangkau.

Namun kini, toko sepatu Bata mulai sepi pengunjung di tengah maraknya brand sepatu lokal lainnya. Kabar terbaru adalah mereka menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, per 30 April 2024.

Alin Kosasih selaku Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengatakan kepada CNBC Indonesia (6/5) setidaknya ada 230 buruh yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari penutupan pabrik milik PT. Sepatu Bata Tbk.

Alasan Pabrik Sepatu Bata Tutup

Pekerja tengah memproduksi sepatu dan sandal di pabrik PT Sepatu Bata Tbk, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/5/2015). Menghadapi tahun ajaran baru bagi siswa sekolah dan jelang bulan Ramadhan, Bata memproduksi sekitar 25.000 pasang per harinya untuk memenuhi kebutuhan pasar di seluruh Indonesia. Selain dipasarkan di Indonesia, produk sepatu dan sandal Bata juga diekpor hampir ke 15 Negara. Agung Pambudhy/Detikcom.

Pabrik Sepatu Bata/Foto: detikcom/Agung Pambudhy

Adapun alasan tutupnya pabrik Sepatu Bata di Purwakarta itu karena telah merugi akibat menurunnya permintaan. Mengutip CNN Indonesia, Corporate Secretary Sepatu Bata, Hatta Tutuko, menyampaikan Bata telah melakukan berbagai upaya selama 4 tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi Covid-19. Namun kendala juga ditemukan dari segi perilaku konsumen yang berubah begitu cepat.

Terkait kerugian, Hatta menutur kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia. Sebab itu, mereka pun menutup operasional pabrik. 

Namun melansir DetikFinance yang mengutip laporan keuangan konsolidasian yang diunggah PT. Sepatu Bata Tbk di Keterbukaan Informasi BEI, Bata mengalami kerugian sebesar Rp188,41 miliar di tahun 2023. Angka kerugian itu naik 75,83% dari tahun 2022 yang mencapai Rp 107,15 miliar.

Laporan keuangan juga mencatat penurunan penjualan total sebesar 5,2% menjadi Rp609,61 miliar di tahun 2023.

 

Berkiprah Puluhan Tahun sampai Dikira Brand Indonesia

Pekerja tengah memproduksi sepatu dan sandal di pabrik PT Sepatu Bata Tbk, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/5/2015). Menghadapi tahun ajaran baru bagi siswa sekolah dan jelang bulan Ramadhan, Bata memproduksi sekitar 25.000 pasang per harinya untuk memenuhi kebutuhan pasar di seluruh Indonesia. Selain dipasarkan di Indonesia, produk sepatu dan sandal Bata juga diekpor hampir ke 15 Negara. Agung Pambudhy/Detikcom.

Pabrik Sepatu Bata/Foto: detikcom/Agung Pambudhy

Perusahaan Sepatu Bata sendiri sering kali dianggap brand lokal, Beauties. Padahal, Bata merupakan perusahaan dari Republik Ceko. Pendirinya, yaitu Tomáš Bata dan saudara-saudaranya pun berasal dari Republik Ceko, mendirikan perusahaan Bata pada tahun 1894.

Kesuksesan mereka pertama kali yaitu saat mendapat orderan sepatu tentara Austro-Hongaria hingga mencapai 50 ribu buah. Bata pun mengembangkan bisnisnya secara global, memasuki lebih dari 70 negara dengan 21 negara sebagai tempat produksi termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, PT. Sepatu Bata Tbk baru tercatat beroperasi tahun 1939 dan tercatat sebagai perusahaan asing hingga 1978 sehingga tidak bisa menjual langsung ke pasar, melainkan hanya sebagai importir. Namun karena keseriusannya ingin mengembangkan bisnis di Indonesia, PT. Sepatu Bata Tbk melantai di Bursa Efek Jakarta. Tahun 1982, kode saham BATA resmi terdaftar sebagai emiten.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE