Tidak Hanya GAP, Sederet Perusahaan Fesyen Ini Mulai Lakukan PHK di Awal Tahun 2023

Ghina Yasmin Priasthy | Beautynesia
Minggu, 07 May 2023 11:00 WIB
Tidak Hanya GAP, Sederet Perusahaan Fesyen Ini Mulai Lakukan PHK di Awal Tahun 2023
Perusahaan Fesyen Lakukan PHK di Tahun 2023/ Foto: pexels.com/Gustavo Fring

Resesi ekonomi global menyebabkan PHK di banyak sektor industri, termasuk bisnis fesyen. Banyak perusahaan fesyen berjuang untuk mempertahankan profitabilitas mereka karena penurunan belanja konsumen.

Akibatnya, mereka terpaksa mengurangi tenaga kerja dan menerapkan langkah-langkah pemotongan biaya.

Untuk mengantisipasi masalah ini, beberapa perusahaan retail fesyen mengumumkan akan memangkas separuh stafnya awal tahun ini. Sebut saja GAP, salah satu perusahaan retail fesyen terbesar di Amerika, memutuskan untuk memberhentikan sekitar 500 karyawan.

Bersumber dari CNBC Indonesia, saham GAP menurun lebih dari 16% di sepanjang tahun ini. Pun saham mereka turun di angka 6% per Selasa (25/4).

Penurunan angka penjualan yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja tersebut. Sampai tanggal 28 Januari, perusahan fesyen ini mengalami kerugian sekitar 75 sen per saham atau sekitar 237 juta USD.

Diketahui selain GAP, melansir dari Business Insider ada beberapa perusahan fesyen retail yang memilih jalan PHK besar-besaran kepada karyawan mereka di awal tahun 2023.

Perusahaan Fesyen Lakukan PHK di Awal Tahun

  • David’s Bridal

Retail busana pengantin yang berkantor pusat di Pennsylvania, Amerika Serikat ini dilaporkan akan memecat sekitar 9.236 karyawan dari seluruh cabang mereka di dunia. Menurut seorang sumber menyatakan bahwa pemecatan massal bertepatan dengan upaya bisnis David’s Bridal ini yang akan di jual.

Perusahaan Fesyen yang PHK Karyawan Lainnya

PHK di Perusahaan Fesyen Dunia/ Foto: freepik.com/pressfoto

  • Blue Nile

Per bulan Juli, produsen perhiasan ini berencana memberhentikan 119 karyawannya. Perwakilan dari Blue Nile memberi tahu Retail Dive bahwa PHK diambil sebagai akibat dari penggabungan perusahaan ke dalam perusahaan induk barunya, Signet Jewelry, yang membeli Blue Nile pada tahun 2022.

  • J.Crew

J.Crew Group merupakan perusahaan bisnis pakaian pria dan wanita, produk perawatan dan aksesoris diketahui telah memberhentikan sekitar 40 pekerja, yang berarti kurang dari 3% dari tenaga kerja perusahaan. Pemecatan ini terjadi dalam upaya reorganisasi perusahaan.

  • Everlane

Perusahaan retail pakaian ini memberhentikan kurang dari 3% karyawan dan 17% tim korporat staf. Hal ini, dalam upaya untuk meningkatkan profit perusahaan di tahun 2023.

  • Neiman Marcus

Perusahaan bisnis retail barang mewah eksklusif yang menyediakan pakaian tas, sepatu dan kecantikan baru-baru ini melakukan perubahan strategi agar mempercepat pertumbuhan klien. Hal tersebut berdampak pada pemberhentian karyawan mereka sekitar 5% atau 500 pegawai di seluruh organisasi.

  • The RealReal

Perusahaan yang berfokus mengkurasi dan mengautentikasi berbagai barang bekas premium dari produk mewah, seperti pakaian jadi, perhiasan, dan sepatu. Untuk memotong biaya perusahaan, mereka memberhentikan sekitar 230 pekerja, atau sekitar 7% dari karyawannya.

  • Zappos

Zappos merupakan perusahaan pakaian dan sepatu asal Amerika Serikat. Pada Juli 2019, Amazon mengakuisisi perusahaan berbasis di Las Vegas ini.

Pada Januari 2023, Zappos melakukan PHK kepada lebih dari 300 karyawan. Pemutusan kerja ini karena bagian dari perencanaan bisnis mereka yang kedepannya berharap dapat memberikan customer experience yang lebih baik.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.