Perayaan 15 tahun berkarya seorang desainer adalah momen yang sakral, dan Yosafat Dwi Kurniawan merayakannya dengan cara yang paling menarik: menembus waktu. Dalam presentasi koleksi Spring/Summer 2026-nya, desainer top Indonesia ini mengajak kita berimajinasi dengan koleksi bertajuk "Time Dilation".
Seperti kutipan ikonik dari Albert Einstein, "The distinction between past, present and future is only a stubbornly persistent illusion", Yosafat menjadikan waktu sebagai instrumen unik dalam karyanya, memadukan mahakarya couturier legendaris dengan perkembangan teknologi mode masa kini.
Bagaimana Jika Para Maestro Mode Masih Berkarya Hari Ini?
Sebagai seorang akademisi dan pecinta sejarah mode dunia, Yosafat Dwi Kurniawan mengajukan pertanyaan yang menarik: "Apa jadinya kalau para couturier hebat masih berkarya di masa kini?"
Inilah inti dari 'Time Dilation'. Yosafat mencoba menyandingkan keahlian para maestro mode dunia, seperti:
- Cristobal Balenciaga: Keahliannya dalam pola dan siluet yang revolusioner.
- Gabrielle Chanel: Keberaniannya mengolah materi dan menciptakan look yang abadi.
- Gianni Versace: Sentuhan sensualitas yang kuat dan nyata.
- Christian Dior: Elegansi khas dari The New Look.
Semua inspirasi klasik ini kemudian dilebur dengan teknik modern, penggunaan material canggih, dan pengembangan teknologi kontemporer. Hasilnya? 21 tampilan busana yang merupakan jembatan antara kemewahan adibusana klasik dengan eksekusi fashion modern.