'Time Dilation' Yosafat Dwi Kurniawan: Menembus Batas Waktu, Menampilkan Karya Klasik dengan Sentuhan Modern
Amelia Ayu Kinanti | Beautynesia
Senin, 24 Nov 2025 19:00 WIB
‘Time Dilation’ Yosafat Dwi Kurniawan: Menembus Batas Waktu, Menampilkan Karya Klasik dengan Sentuhan Modern/Foto: Dok. Yosafat Dwi Kurniawan
Perayaan 15 tahun berkarya seorang desainer adalah momen yang sakral, dan Yosafat Dwi Kurniawan merayakannya dengan cara yang paling menarik: menembus waktu. Dalam presentasi koleksi Spring/Summer 2026-nya, desainer top Indonesia ini mengajak kita berimajinasi dengan koleksi bertajuk "Time Dilation".
Seperti kutipan ikonik dari Albert Einstein, "The distinction between past, present and future is only a stubbornly persistent illusion", Yosafat menjadikan waktu sebagai instrumen unik dalam karyanya, memadukan mahakarya couturier legendaris dengan perkembangan teknologi mode masa kini.
Bagaimana Jika Para Maestro Mode Masih Berkarya Hari Ini?
Sebagai seorang akademisi dan pecinta sejarah mode dunia, Yosafat Dwi Kurniawan mengajukan pertanyaan yang menarik: "Apa jadinya kalau para couturier hebat masih berkarya di masa kini?"
Inilah inti dari 'Time Dilation'. Yosafat mencoba menyandingkan keahlian para maestro mode dunia, seperti:
- Cristobal Balenciaga: Keahliannya dalam pola dan siluet yang revolusioner.
- Gabrielle Chanel: Keberaniannya mengolah materi dan menciptakan look yang abadi.
- Gianni Versace: Sentuhan sensualitas yang kuat dan nyata.
- Christian Dior: Elegansi khas dari The New Look.
Semua inspirasi klasik ini kemudian dilebur dengan teknik modern, penggunaan material canggih, dan pengembangan teknologi kontemporer. Hasilnya? 21 tampilan busana yang merupakan jembatan antara kemewahan adibusana klasik dengan eksekusi fashion modern.
Harmoni Siluet Dramatis dan Material Kontras
Harmoni Siluet Dramatis dan Material Kontras/Foto: Dok. Yosafat Dwi Kurniawan
Koleksi 21 tampilan ini didominasi oleh nuansa warna yang dramatis dan edgy: hitam, abu, perak, dan sentuhan aksen iridescent yang memberikan kilau futuristik.
Siluet Feminim hingga Potongan Seksi yang Anggun
Meskipun terinspirasi dari garis rancang adibusana, Yosafat tidak membatasi karyanya. Ia menampilkan berbagai siluet yang menegaskan harmoni antara klasik dan modern, menciptakan keseimbangan antara feminin dan seksi yang tetap anggun:
Siluet Feminin Klasik: Hadir dalam potongan rok balon dramatis, rok pensil, dan rok siluet duyung yang ikonik. Ia juga menampilkan Dior’s New Look dan ball skirt dramatis, menjamin kesan elegan yang tak lekang oleh waktu.
Potongan Seksi dan Modern: Dibawa melalui bustier dengan garis lurus yang tegas, kemben modern, jaket berstruktur, dan celana pensil yang fit-and-flare.
Untuk detailnya, Yosafat memperkaya busana dengan aplikasi embellishment mewah seperti kristal, payet, manik payet, fringe, dan beading, menegaskan kesan adibusana yang megah.
Permainan Material Kontras:
Yosafat berani bermain dengan kontras material. Ia menyandingkan material adibusana klasik seperti tweed, crinoline, jacquard, taffeta, organza, satin, dan beludru dengan material hasil pengembangan teknologi modern seperti lame, acetate, chainmail, lateks, dan kulit ular. Kontras antara beludru yang lembut dan material berkilau yang tegas ini justru menjadi keunikan tersendiri.
Sentuhan akhir yang semakin memeriahkan koleksi ini adalah hiasan kepala atau fascinators dari Hummingbird Road yang melengkapi beberapa tampilan.
Refleksi 15 Tahun Berkarya: Terus Belajar dan Berkembang
Refleksi 15 Tahun Berkarya: Terus Belajar dan Berkembang/Foto: Dok. Yosafat Dwi Kurniawan
Di balik konsep time travel yang puitis, 'Time Dilation' juga menjadi refleksi pribadi Yosafat Dwi Kurniawan atas 15 tahun perjalanannya.
"Saya refleksi 15 tahun ke belakang, terasa seperti saya baru mulai berkarya tahun lalu, tapi saat yang sama, perjalanan saya ternyata sudah amat panjang. Industri sudah berubah, teman-teman saya sudah berubah, bahkan saya sudah berubah," jelas Yosafat mengenai inspirasi menembus waktu ini.
Dengan rendah hati, desainer anggota Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) ini menutup perjalanannya dengan sebuah pesan optimis, berharap 15 tahun ke depan ia masih tetap memiliki semangat, keinginan belajar, dan rasa antusias yang sama. Sebuah perjalanan mode yang tak hanya memukau mata, tetapi juga menginspirasi jiwa.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)
