Unik! Presiden Fiji Pakai Jas & Rok di World Water Forum 2024, Kenapa Ya?

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 21 May 2024 12:30 WIB
Unik! Presiden Fiji Pakai Jas & Rok di World Water Forum 2024, Kenapa Ya?
Foto: dok. YouTube Sekretariat Presiden

World Water Forum ke-10 digelar di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali pada Senin (20/5). Sebagaimana Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada umumnya, sederet pemimpin hadiri forum internasional ini. Bahkan Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan Elon Musk yang khusus hadir ke Bali untuk ikuti WWF dan peresmian layanan internet Starlink.

Selain itu, hadir pula sederet presiden negara-negara lain, Beauties. Salah satunya adalah Presiden Fiji, Wiliame Katonivere, yang hadiri pembukaan WWF menggunakan jas, kemeja biru lengkap dengan dasi merah, serta rok yang matching. Ia memadukan busana formal itu dengan sepatu slingback hitam.

[Gambas:Instagram]

Mungkin terasa inkonvensional mengenakan jas formal dengan rok untuk pria. Namun perlu diketahui, bahwa outfit ini merupakan pakaian tradisional dari Fiji. Rok untuk pria itu dikenal dengan nama Sulu. Yuk mengenal lebih lanjut!

Mengenal Sejarah Sulu

SUVA, FIJI - MAY 28: President of Fiji Wiliame Katonivere marks Ratu Sukuna Day on May 28, 2023 in Suva, Fiji. Ratu Sukuna Day is a national public holiday in Fiji from 2023. It is celebrated on the last Monday in the month of May. The public holiday aims to inform Fijians of the instrumental role Ratu Sukuna played towards nation-building. (Photo by Pita Simpson/Getty Images)

Sulu/ Foto: Pita Simpson/Getty Images

Sulu berbentuk serupa kilt Skotlandia. Sulu berarti kain dalam bahasa Fiji iTaukei. Busana nasional Fiji ini dikenakan layaknya sarung, yaitu dengan cara dililit di pinggang, dengan panjang mulai dari selutut atau semata kaki.

Di Fiji, pakaian tradisional ini dikenakan pria dan wanita sejak zaman kolonial abad ke-19. Berdasarkan laman Pressreader, sulu awalnya dibawa oleh misionaris dari Tonga. Sulu dikenakan masyarakat Fiji saat itu untuk menandakan konversi iman mereka menjadi Kristen. Kepala suku dan Raja Fiji tahun 1854, Ratu Seru Cakobau, membawa pengaruh terbesar untuk konversi ini. 

Seiring perkembangan zaman, sulu pun berubah fungsi dan bentuk. Pada abad 20, Ratu Sir Lala Sukuna kembali dari Inggris membawa tailored-sulu yang dirancang untuknya. Desain itu pun memengaruhi perkembangan sulu Fiji menjadi lebih modern, yakni sulu-vataga yang merupakan sulu formal dirancang untuk pria. Sejak saat itu, sulu ini pun dikenakan sebagai busana formal Republik Fiji.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE