10 Daftar Negara dengan Tingkat Korupsi Tertinggi di Dunia, Ada Indonesia?

Natasha Riyandani | Beautynesia
Sabtu, 26 Apr 2025 10:30 WIB
10. Sudan
Sudan/ Foto: Unsplash.com/Mohammed Mojahed

Korupsi masih menjadi tantangan besar yang kerap dihadapi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Jika dibiarkan, praktik ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, merusak demokrasi, dan menciptakan ketimpangan sosial.

Tak heran, banyak negara yang berjuang untuk meningkatkan transparansi mereka. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akuntabilitas, mencegah korupsi, dan membangun kepercayaan publik. Namun, upaya ini tidak selalu membuahkan hasil yang signifikan.

Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perceptions Index (CPI) 2024 yang dirilis oleh Transparency International memberikan penilaian terkait tingkat korupsi di berbagai negara di dunia. Indikator ini memberi skor dengan skala 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih) dari 180 negara. Lantas, negara mana yang paling korup?

Berdasarkan data CPI 2024, berikut ini sepuluh negara dengan tingkat korupsi paling tinggi di dunia. Simak!

1. Sudan Selatan

Sudan Selatan/ Foto: Unsplash.com/ammar nassir

Sudan Selatan memang dianggap sebagai negara dengan tingkat korupsi paling tinggi, bahkan menduduki peringkat terendah dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Skor CPI yang diberikan adalah 8 dari 100, yang menunjukkan budaya korupsi sangat buruk di negara ini.

Tingginya angka korupsi di Sudan Selatan terkait dengan faktor-faktor seperti ketidakstabilan politik, kurangnya akuntabilitas publik dan transparansi dalam pemerintahan, serta lemahnya sistem peradilan, membuatnya sulit untuk memerangi korupsi.

Akibatnya, situasi ekonomi di negara ini semakin buruk dengan tingkat pengangguran, inflasi, dan kemiskinan yang sangat tinggi.

2. Somalia

Somalia/ Foto: Unsplash.com/Mohamed Abukar

Somalia berada di peringkat kedua pada CPI, dengan skor 9. Konflik yang terus-menerus, kurangnya tata kelola, dan lemahnya pemerintahan berkontribusi terhadap maraknya praktik korupsi di negara ini. Korupsi terjadi pada hampir semua sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan layanan publik, yang semakin memperburuk situasi.

3. Venezuela

Venezuela/ Foto: Unsplash.com/Jorge Salvador

Dengan skor 10, Venezuela menempati peringkat ketiga dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Keruntuhan ekonomi, krisis politik, dan ketidakmampuan pemerintah dalam mengurus negara telah menyebabkan korupsi akut di hampir setiap aspek kehidupan, termasuk bidang kesehatan, pendidikan, layanan publik, hingga bisnis.

Akibatnya, Venezuela harus mengalami krisis yang berkepanjangan, termasuk hiperinflasi hebat. Di mana harga barang dan jasa naik secara cepat dan tidak terkendali, bahkan kekurangan.

4. Suriah

Suriah/ Foto: Unsplash.com/Mahmoud Sulaiman

Akibat dari perang saudara, ketidakstabilan politik, dan lemahnya penegakan hukum di Suriah, menjadikannya lahan subur bagi korupsi untuk berkembang di sana. Dengan skor 12, Suriah berada di peringkat keempat menurut Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024.

Tingginya kasus korupsi di Suriah juga berpengaruh pada kesejahteraan hidup masyarakatnya dan rekontruksi pembangunan. Hal ini telah menghancurkan sistem pemerintahan sekaligus melahirkan praktik korupsi lainnya.

5. Yaman

Yaman/ Foto: Unsplash.com/asamw

Yaman mendapat skor 13, menempatkannya pada posisi kelima dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Konflik sipil yang sedang berlangsung, kemiskinan, dan meningkatnya pengangguran berdampak pada stabilitas ekonomi di negara ini.

Selain itu, banyaknya penguasa yang mengambil alih sumber daya di sana, tak ayal membuatnya jadi salah satu negara paling korup di dunia.

6. Libya

Libya/ Foto: Unsplash.com/Ahmed Almakhzanji

Negara yang dikenal sejak era Muammar Gaddafi ini menduduki peringkat keenam sebagai negara paling korup di dunia. Libya memperoleh skor CPI 13 dari 100 poin maksimal.

Berbagai faktor seperti perpecahan politik, perang antar negara, serta penegakan hukum yang tidak efektif dan lemah, menjadi penyebab utama kasus korupsi merajalela di sana.

7. Eritrea

Eritrea/ Foto: Flickr.com/Charles Fred

Mendapat skor 13, Eritrea menduduki peringkat ketujuh dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2024. Hal tersebut karena negara ini mengalami politik satu partai, di mana kekuasaan dijalankan oleh orang-orang terpilih saja.

Ketidakadilan sumber daya, kurangnya transparansi urusan pemerintahan, hingga pembatasan kebebasan pers, hanya semakin memperburuk keadaan di negara ini.

8. Guinea Ekuatorial

Guinea Ekuatorial/ Foto: Unsplash.com/Embassy of Equatorial Guinea

Meskipun termasuk salah satu negara dengan cadangan minyak terbanyak di Afrika, Guinea Ekuatorial mengalami kasus korupsi yang sangat tinggi sehingga membuatnya berada di peringkat kedelapan dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dengan skor 13.

Ketidakmerataan sumber daya di negara, menyebabkan kesenjangan sosial dan kemiskinan yang semakin buruk. Ditambah, hampir sebagian besar sumber daya dikelola oleh elit penguasa sehingga hanya sedikit masyarakat sipil yang bisa hidup layak di negara ini.

9. Nikaragua

Nikaragua/ Foto: Flickr.com/zug55

Negara asal Amerika Tengah, Nikaragua menempati peringkat kesembilan dengan skor CPI 14. Ketidakstabilan politik dan praktik otoriter yang terjadi di negara ini menyebabkan berkurangnya lembaga-lembaga demokrasi, beserta kepercayaan masyarakat.

Korupsi terjadi hampir di setiap tingkat pemerintahan. Sering kali sistem peradilan dimanipulasi untuk keuntungan politik, yang berfungsi sebagai pembatasan akuntabilitas dan keadilan.

Alhasil, kebebasan publik dan pers untuk bersuara atau melakukan perlawanan terhadap praktik korupsi sangat dibatasi.

10. Sudan

Sudan/ Foto: Unsplash.com/Mohammed Mojahed

Dengan skor 15 dari 100, Sudan menduduki peringkat kesepuluh sebagai negara paling korup di dunia. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi konflik yang terus-menerus, kurangnya tata kelola, dan lemahnya hukum peradilan, menyebabkan meluasnya korupsi di sana.

Kondisi negara yang rapuh ini juga mengakibatkan praktik korupsi merayap ke berbagai sektor, mulai dari pemerintahan hingga bisnis. Akibatnya, berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan fasilitas publik.

Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan data CPI 2024, Indonesia berada di peringkat 99 dari 180 negara dengan skor 37 dalam skala penilaian 0-100. Meskipun tidak termasuk dalam daftar negara paling korup, skor ini menunjukkan praktik korupsi di Indonesia masih sangat tinggi.

Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia (skor 50) dan Singapura (skor 84), Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di sektor publik.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah lemahnya penegakan hukum, serta maraknya kasus suap dalam sektor pemerintahan. Untuk itu, perlu dilakukan reformasi sistem hukum dan peningkatan transparansi di berbagai lembaga pemerintahan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE