10 Hal Sepele yang Dilarang di Berbagai Negara, Bisa Kena Denda hingga Hukuman Penjara!

Natasha Riyandani | Beautynesia
Kamis, 18 Sep 2025 08:00 WIB
4. Dilarang Memberi Tip di Jepang
Memberi tip di restoran/ Foto: Freepik.com/freepik

Sebelum memutuskan untuk pergi ke luar negeri, sebaiknya cari tahu dulu mengenai budaya, kebiasaan, hingga peraturan yang ada di negara tujuan. Pasalnya, beberapa negara di dunia ini ada yang memberlakukan peraturan sangat ketat, nggak sedikit yang dianggap aneh dan berlebihan karena terkesan sepele di mata warga negara lainnya.

Meski terkesan sepele, peraturan tersebut dibuat bukan tanpa maksud dan tujuan yang jelas, melainkan untuk mengatur dan menjaga keamanan dan kenyamanan warga negaranya, termasuk turis asing yang sedang berkunjung.

Biar nggak melanggar aturan di negara orang, berikut beberapa hal yang terkesan sepele namun dilarang di beberapa negara di dunia seperti dilansir dari Cheapism. Apabila ketahuan melanggar bisa dikenakan denda hingga hukuman penjara, lho!

1. Dilarang Mengunyah Permen Karet di Singapura

Mengunyah permen karet/ Foto: Freepik.com/rawpixel-com

Di Singapura, mengunyah permen karet dianggap sebagai tindakan ilegal dan dapat dikenakan hukuman hingga dua tahun penjara, serta denda lebih dari Rp1 miliar, loh. Alasannya karena berisiko pada kesehatan dan kerusakan lingkungan.

Aturan unik ini melarang penjualan, kepemilikan, dan penggunaan permen karet sejak tahun 1992. Hal ini menjadi cara Singapura dalam menunjukkan kepedulian terhadap produksi limbah yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai.

2. Dilarang Memakai Celana Jeans Biru di Korea Utara

Memakai celana jeans biru/ Foto: Freepik.com/marymarkevich

Pemakaian celana jeans dilarang keras di Korea Utara karena dianggap dapat membuka jalan bagi pengaruh budaya barat. Warganya hanya diperbolehkan pakai celana jeans yang berwarna gelap, seperti hitam.

Aturan ini diberlakukan lantaran otoritas negara itu menganggap bahwa jeans, terutama yang berwarna biru sebagai lambang kapitalisme dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan musuh bebuyutan dari Korea Utara.

3. Dilarang Memakai Sandal Jepit di Italia

Sandal jepit/ Foto: Freepik.com/freepik

Sandal jepit menjadi salah satu pilihan terbaik untuk dikenakan saat berjalan-jalan. Namun, penggunaan sandal jepit di beberapa wilayah Italia, seperti Pulau Capri dan Cinque Terre sangat dilarang dan tidak disarankan.

Di Capri, sandal jepit dilarang untuk menjaga ketenangan dan suasana damai di pulau tersebut. Sementara itu, di Cinque Terre larangan sandal jepit diberlakukan karena alasan keselamatan, di mana terdapat jalur pendakian berbatu.

4. Dilarang Memberi Tip di Jepang

Memberi tip di restoran/ Foto: Freepik.com/freepik

Di beberapa negara, seperti Indonesia dan Amerika Serikat, memberikan tip adalah hal yang lumrah. Hal ini bahkan dianggap sebagai cara untuk mengungkapkan penghargaan atas pelayanan yang baik.

Namun, berbeda dengan budaya di Jepang. Memberikan tip dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan, bahkan menghina pekerjaan. Itu semua disebabkan oleh nilai-nilai budaya Jepang yang menempatkan kebersamaan dan rasa hormat yang tinggi terhadap orang lain.

Hal ini bukan hanya berlaku untuk pelayanan restoran atau hotel saja, tetapi juga taksi, salon, penata rambut, atau bartender. Jika tetap memaksa memberi tip, mereka bisa merasa tersinggung dan mengembalikannya.

5. Dilarang Memakai Heels di Yunani

Memakai heels/ Foto: Freepik.com/marymarkevich

Selain menunjang penampilan, memakai high heels atau sepatu berhak tinggi bagi perempuan juga dapat meningkatkan percaya diri. Tapi, bakal beda jadinya kalau kamu memakainya saat jalan-jalan di Yunani.

Sejak tahun 2009, wisatawan dilarang memakai high heels atau sepatu hak tinggi di beberapa situs bersejarah yang populer di Yunani, seperti Akropolis dan Teater Epidaurus. Aturan ini bertujuan untuk melindungi permukaan batu-batu kuno dari goresan dan kerusakan permanen akibat hak sepatu yang tajam.

Pengunjung disarankan untuk memakai alas kaki datar seperti sandal, sneakers, atau flat shoes saat mengunjungi situs-situs bersejarah di negara ini.

6. Dilarang Bernyanyi di Hawaii

Bernyanyi/ Foto: Freepik.com/freepik

Di beberapa negara seperti Honolulu, Hawaii, bernyanyi pada dini hari atau setelah matahari terbenam sama sekali tidak diperbolehkan. Peraturan ini dibuat untuk menjaga ketenangan dan kenyamanan, yang didasari oleh kepercayaan budaya setempat yang menganggap tidak sopan dan bisa menjadi pertanda buruk jika bernyanyi keras-keras di malam hari.

Apabila melanggar peraturan ini dapat berujung pada berbagai sanksi, seperti denda atau hukuman penjara, tergantung pada tingkat pelanggaran dan kebijakan setempat.

7. Dilarang Lip-sync di Turkmenistan

Lip-sync / Foto: Freepik.com/benzoix

Menyinkronkan bibir atau lip-sync yang populer di kalangan pengguna TikTok secara resmi dilarang di Turkmenistan sejak tahun 2005 oleh Presiden Saparmurat Niyazov. Pelarangan ini bertujuan untuk melestarikan budaya artistik dan autentisitas negara, dengan melarang segala bentuk lip-sync di televisi, acara budaya, maupun acara pribadi, seperti pernikahan, ulang tahun, dan lainnya.

Niyazov berpendapat bahwa lip-sync dapat “membunuh bakat” penyanyi dan menciptakan budaya yang “kosong”.

8. Dilarang Memberi Makan Burung di Venice, Italia

Memberi makan burung/ Foto: Freepik.com/boryanam

Memberi makan burung merpati mungkin terlihat menyenangkan, tetapi kegiatan ini dilarang keras di Venice. Larangan ini bertujuan untuk melindungi bangunan-bangunan bersejarah dari kerusakan akibat kotoran burung, menjaga kebersihan kota, dan mengontrol populasi merpati yang berlebihan yang disebabkan oleh pemberian makan oleh wisatawan.

Jika melanggarnya, Beauties dapat dikenakan denda hingga 500 euro atau sekitar Rp9,5 juta, lho!

9. Dilarang Mengganti Lampu Sendiri di Victoria, Australia

Mengganti lampu/ Foto: Freepik.com/freepik

Saat lampu di rumah mati, umumnya siapapun bisa menggantinya. Namun, di negara bagian Victoria, Australia, terdapat peraturan yang melarang penggantian bola lampu oleh orang yang tidak memiliki lisensi listrik yang sah.

Undang-undang ini bertujuan untuk keselamatan karena penggantian bola lampu merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan sehingga harus dilakukan oleh teknisi listrik bersertifikat. Jika melanggar aturan ini, siap-siap dikenakan denda yang tak sedikit.

10. Dilarang Makan Semua yang Ada di Piring di China

Menghabiskan semua makanan/ Foto: Freepik.com/freepik

Menghabiskan makanan yang ada di piring merupakan hal wajar yang sudah seharusnya dilakukan. Tapi, berbeda dengan budaya di China, yang mengharuskan menyisakan sedikit makanan di piring setelah selesai makan.

Menurut budaya China, piring bersih setelah makan mengartikan bahwa tuan rumah tidak menyediakan cukup makanan dan kamu merasa belum kenyang. Sementara itu, menyisakan sedikit makanan bisa menjadi tanda kalau kamu sudah kenyang dan sajian tersebut enak.

So, ketika sedang dijamu oleh orang China atau berkunjung langsung ke negaranya, pastikan untuk tinggalkan sedikit makanan untuk mengapresiasi dan menghormati orang yang masak, ya.

Itulah daftar 10 hal yang dianggap sepele tapi dilarang dilakukan di berbagai negara. Aturan-aturan ini harus banget diperhatikan sama kamu yang suka traveling, nih, Beauties. Biar nggak melanggar aturan di negara orang, apalagi sampe kena denda. Duh, jangan sampai, deh!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

f

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE