10 Tips Buat Kamu yang Baru Pertama Kali ke Italia
Italia, dengan pesonanya yang tiada duanya, memikat siapa saja lewat lanskap menakjubkan, seni klasik, hingga semangkuk pasta yang terasa bagai pelukan hangat. Negara ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan pengalaman penuh warna yang membangkitkan rasa kagum dan rasa ingin tahu sejak langkah pertama.
Namun, di balik keindahannya, Italia juga punya sisi-sisi tak terduga yang bisa membuat wisatawan pemula merasa kaget atau kebingungan. Nah, agar kamu bisa menikmati setiap momen tanpa drama, artikel yang dilansir dari Paul Marina ini hadir untuk memberikan 10 tips ke Italia pertama kali agar perjalananmu bisa lebih lancar, nyaman, dan menyenangkan!
Bahasa
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Di Italia, penggunaan bahasa Inggris umumnya terbatas pada kawasan wisata populer seperti Venesia, Milan, Florence, dan Roma. Di luar kota-kota tersebut, terutama di daerah pedesaan atau kota kecil, kamu akan lebih sering menemui masyarakat yang hanya berbicara dalam bahasa Italia. Meskipun generasi muda biasanya telah mempelajari bahasa Inggris di sekolah, tidak semua dari mereka merasa nyaman atau bersedia menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.
Bahasa resmi yang digunakan di seluruh Italia memang bahasa Italia, tetapi yang menarik, dialek dan bahasa daerah tetap hidup dan sangat beragam. Perbedaan ini paling terasa antara wilayah utara dan selatan, hingga pada titik di mana sesama orang Italia pun bisa kesulitan memahami satu sama lain karena ragam kosakata dan pelafalan yang berbeda. Sebagai contoh, kata yang lazim digunakan di Italia bagian selatan bisa jadi sama sekali tidak dikenal oleh penduduk wilayah lain.
Hal tersebut bisa terjadi karena meskipun bahasa Italia ditetapkan sebagai bahasa nasional, sebenarnya negeri ini telah lama menjadi rumah bagi berbagai bahasa lokal yang telah ada selama berabad-abad. Di berbagai wilayah, masyarakat bisa saja berbicara dalam bahasa seperti Liguria, Veneto, Campania, Apulia, Lucania, Abruzzese, hingga Sardinia. Sayangnya, banyak dari bahasa-bahasa daerah ini kini berada di ambang kepunahan seiring berkembangnya penggunaan bahasa Italia secara nasional dan berkurangnya penutur asli dari generasi ke generasi.
Hotel dan Check-In
Ilustrasi/Foto: Freepik
Pesanlah hotel yang memiliki pendingin udara jika kamu liburan ke Italia pada musim panas, atau jika kamu mengunjungi daerah-daerah yang lebih panas di musim semi atau gugur. Pendingin udara di kamar bukanlah hal yang umum di Italia, bahkan umumnya toko, restoran, museum, dan tempat lainnya juga tidak selalu memiliki AC.
Resepsionis hotel akan meminta paspormu saat proses check-in. Pajak turis (atau disebut juga pajak kota) tidak termasuk dalam tarif kamar dan sering kali dibayarkan secara tunai. Pajak ini dikenakan per orang per malam dan tarifnya berbeda-beda tergantung kota yang kamu kunjungi.
Di wilayah utara, terutama daerah pegunungan, kamu bisa mendapatkan kartu tamu jika membayar pajak turis. Kartu ini berguna karena memberikan potongan harga untuk tiket masuk tempat wisata, kereta gantung, dan transportasi umum. Jika kamu berencana mengunjungi pedesaan Italia, pesanlah kamar di Agroturismo untuk merasakan pengalaman yang autentik.
Cuaca dan Musim
Foto: Freepik
Italia memiliki tiga wilayah utama—utara, tengah, dan selatan—yang masing-masing menawarkan pengalaman cuaca yang berbeda. Makin ke selatan kamu bepergian, udara terasa makin panas. Sebaliknya, kawasan utara, terutama daerah pegunungan seperti Tyrol Selatan, Trentino, Lembah Aosta, dan Friuli Venezia Giulia, cenderung jauh lebih dingin dan memiliki perubahan cuaca yang cepat.
Saat musim seni dan gugur, jaket menjadi perlengkapan penting jika kamu berencana berkunjung ke wilayah ini. Meskipun begitu, suhu siang hari di tempat-tempat seperti Danau Como dan Danau Garda tetap cukup nyaman, bahkan di bulan Oktober, dengan rata-rata 25°C. Sementara itu, kota-kota di bagian tengah dan selatan seperti Florence, Roma, dan Napoli bisa sangat panas di musim panas.
Perlu diingat, udara panas di Eropa terasa berbeda dan penggunaan AC tidak terlalu umum. Jadi, sebelum berangkat, sebaiknya kamu cari tahu waktu terbaik untuk jalan-jalan ke Italia agar perjalananmu sesuai harapan dan tetap nyaman.
Aturan Makan dan Restoran di Italia
Ilustrasi/Foto: Freepik/pvproductions
Kalau kamu sedang liburan di Italia, penting untuk tahu aturan makan yang mungkin berbeda dari negara asal. Di restoran-restoran Italia, menu yang disajikannya biasanya mengikuti cita rasa khas daerah. Namun, kalau kamu berada di kawasan wisata, pilihan makanannya biasanya lebih disesuaikan dengan selera turis.
Nah, kalau kamu tidak suka mencoba hal baru atau pemilih soal makanan, tetaplah makan di area wisata. Namun, kalau kamu ingin mencicipi makanan khas Italia yang autentik, cobalah menjauh dari pusat wisata dan perhatikan ke mana warga lokal pergi saat makan siang atau makan malam. Biasanya, itu adalah petunjuk terbaik untuk menemukan tempat makan yang asli dan enak.
Perlu diingat juga, jangan langsung percaya dengan review dari influencer atau bintang lima di Google Maps karena sekarang banyak penipuan ulasan restoran di Eropa. Di Italia, kamu bisa menemukan tiga jenis tempat makan, yaitu ristorante, trattoria, dan osteria. Semuanya menyajikan makanan Italia, tetapi dengan suasana dan harga yang berbeda-beda.
Begitu duduk di meja, kamu akan dikenai biaya tetap yang disebut coperto. Ini bukan tip dan juga bukan biaya layanan, melainkan memang biaya untuk menggunakan meja. Kalau kamu hanya mau minum kopi, ada cara untuk menghindari biaya coperto, yaitu dengan cara minum espresso sambil berdiri di bar, seperti kebiasaan orang Italia asli.
Soal kopi, jangan heran kalau yang datang hanya secangkir kecil espresso kalau kamu bilang “caffe”. Kalau kamu mau kopi hitam biasa, mintalah “americano”. Susu dan gula biasanya disajikan terpisah, dan di beberapa kota seperti Milan, kopi bahkan disajikan bersama air putih, mengikuti tradisi Austria.
Oh ya, orang Italia cuma minum cappucino di pagi hari. Jadi kalau kamu pesan cappucino sore-sore, siap-siap saja dapat tatapan aneh, walaupun memang, lucunya, orang Italia di Jerman malah menyajikannya sepanjang hari.
Satu hal lagi soal pembayaran, kamu nggak perlu kasih tip kecuali pelayanannya benar-benar memuaskan. Kalau pun mau kasih, cukup bulatkan saja tagihannya. Terakhir, di beberapa restoran, kamu harus jalan sendiri ke kasir untuk membayar.
Transportasi Umum
Ilustrasi/Foto: Freepik
Transportasi umum di Italia terkenal cukup ramah di kantong, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di wilayah utara Eropa. Untuk membeli tiket, kamu punya beberapa pilihan praktis, yaitu bisa langsung membeli di mesin tiket yang tersedia di stasiun, lewat toko tembakau—yang biasanya juga menjual kartu lotre gosok, atau melalui layanan daring.
Namun, penting untuk diingat, setelah membeli tiket, kamu wajib memvalidasinya sebelum digunakan. Caranya, cukup masukkan tiket ke mesin validasi yang akan mencetak atau memberi cap sebagai tanda bahwa tiketmu sah digunakan. Jika lupa memvalidasi dan kebetulan ada pemeriksaan, kamu bisa kena denda.
Penipu dan Pencopet
Ilustrasi/Foto: Freepik/teksomolika
Italia memang terkenal sebagai destinasi wisata yang indah, tetapi wisatawan juga perlu waspada terhadap risiko penipuan dan pencopetan yang cukup sering terjadi, terutama di kota-kota besar seperti Roma, Milan, dan Venesia. Berbagai modus penipuan umum kerap menyasar turis yang lengah, jadi penting untuk memahami bagaimana cara pelaku menjalankan aksinya.
Sebaiknya hindari berinteraksi dengan orang asing yang terlihat mencurigakan dan selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. Jaga barang-barang berhargamu dengan baik, terutama saat berada di tempat-tempat ramai seperti stasiun kereta bawah tanah atau objek wisata populer seperti alun-alun Katedral Milan dan Koloseum di Roma.
Tempat Wisata
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/frimufilms
Jika kamu berencana mengunjungi tempat wisata terkenal seperti Museum Vatikan atau Colosseum, sangat disarankan untuk memesan tiket terlebih dahulu secara daring agar tidak kehabisan. Namun, meskipun sudah memesan, tetap siapkan diri untuk menghadapi antrean yang mungkin cukup panjang.
Waktu terbaik untuk datang adalah tepat setelah tempat wisata yang dituju dibuka karena biasanya rombongan tur baru tiba sekitar satu jam kemudian dan cenderung memenuhi lokasi. Selain itu, perlu diingat bahwa suhu di siang hari bisa sangat terik sehingga menjadwalkan kunjungan di pagi atau sore hari bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Tips Pembayaran
Ilustrasi/Foto: Freepik
Saat bepergian ke Italia, sebaiknya gunakan kartu debit atau kredit untuk membayar setiap kali memungkinkan. Ketika menggunakan kartu, pilih opsi pembayaran dalam mata uang lokal, yaitu Euro, karena biasanya memberikan nilai tukar yang lebih baik dibanding membayar dalam mata uang asalmu.
Namun, meskipun pembayaran digital makin populer, di beberapa daerah, uang tunai masih menjadi raja. Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki Euro dalam jumlah yang cukup. Untuk menukarkan uang, sebaiknya ambil langsung dari ATM bank lokal dan hindari menggunakan ATM Euronet atau layanan penukaran uang di tempat wisata karena biasanya menawarkan nilai tukar yang merugikan.
Toilet Umum
Ilustrasi/Foto: Freepik/4045
Tidak seperti di beberapa negara lain, toilet umum di Italia sangat jarang dan sulit ditemukan, terutama di tempat-tempat wisata populer. Bahkan ketika kamu berhasil menemukannya, sering kali kamu harus membayar cukup mahal untuk menggunakan toilet yang belum tentu bersih. Jangan heran pula jika tidak tersedia tisu toilet, jadi membawa tisu sendiri adalah langkah cerdas.
Alternatif lain adalah meminjam toilet di kafe atau restoran, tetapi kebanyakan tempat hanya akan mengizinkan kamu masuk jika kamu memesan sesuatu. Kalau kamu langsung menuju toilet tanpa membeli, besar kemungkinan kamu akan diminta pergi. Meskipun begitu, kadang ada juga pemilik atau staf kafe yang cukup ramah dan membiarkanmu menggunakan toilet mereka tanpa harus membeli apa-apa.
Keadaan Darurat dan Asuransi Perjalanan
Ilustrasi/Foto: Freepik
Jika kamu mengalami keadaan darurat selama berada di Italia, segera hubungi nomor darurat Eropa 112. Nomor ini berlaku di seluruh negara Uni Eropa dan operatornya dapat berbahasa Inggris, jadi kamu bisa meminta bantuan untuk situasi apa pun, mulai dari pertolongan medis, bantuan polisi, hingga kecelakaan lalu lintas.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua tenaga medis di lapangan bisa berbahasa Inggris karena tingkat kemampuan bahasa tersebut di Italia cenderung rendah. Untuk mengantisipasi hal ini, siapkan aplikasi penerjemah seperti Google Translate atau DeepL di ponselmu.
Sangat disarankan pula untuk memiliki asuransi perjalanan sebelum berangkat ke Italia. Sebagai wisatawan dari luar Uni Eropa, kamu akan dikenakan biaya medis penuh dan itu bisa sangat mahal. Sementara itu, untuk warga negara Uni Eropa, penting untuk memastikan terlebih dahulu apakah jaminan sosial di negara asal mereka juga berlaku di Italia karena tidak semuanya secara otomatis ditanggung.
Jika terjadi insiden darurat, segera hubungi penyedia asuransimu agar mereka bisa langsung memproses klaimmu. Jika kamu menginformasikannya sejak awal dan memiliki polis asuransi yang baik, biaya bisa langsung ditanggung oleh pihak asuransi. Namun, dalam banyak kasus, kamu tetap harus membayar di muka, menyimpan semua bukti pembayaran, dan kemudian mengajukan penggantian biaya setelahnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
