11 Kebiasaan dan Pola Pikir 'Miskin' yang Dapat Menjauhkanmu dari Kekayaan & Kebahagiaan
Semua hal yang terjadi dalam hidup kita sedikit-banyak terpengaruh oleh pola pikir. Inilah yang sering dikatakan "kekuatan pikiran".
Karena itulah ada baiknya bila kita tidak berbicara sembarangan dan berpikir negatif karena itu bisa saja menjadi kenyataan. Contohnya adalah pola pikir 'miskin' berikut yang dinilai dapat menjauhkan kesuksesan.
Apa saja kira-kira? Simak, Beauties!Â
1. Menganggap Orang Kaya Itu Berbeda
Menganggap orang kaya itu berbeda/Foto: Pexels/cottonbro studio
Dilansir dari The Aligned Life, ketika kamu menganggap orang kaya memiliki kelebihan yang tidak kamu miliki, atau percaya bahwa orang kaya itu berbeda, maka kamu tidak akan pernah bisa menemukan untuk menjadi kaya seperti orang tersebut. Lebih baik bila kamu memikirkan cara mendapatkan kekayaan agar keluar dari pola pikir yang membuatmu tetap berada di keadaan yang begitu-begitu saja.Â
2. Menanggap Segala Masalah Begitu Personal
Menanggap segala masalah begitu personal/Foto: Pexels/Mikhail Nilov
Salah satu tanda pola pikir miskin adalah menganggap segala hal terlalu pribadi. Misalnya, ketika kamu tahu temanmu mendapat kenaikan gaji lalu kamu iri karena tidak mengalami hal yang sama.
Jangan biarkan dirimu terjebak dalam mentalitas korban dan menganggap segala sesuatu tentang uang membuatmu merasa yang paling rugi atau tidak beruntung.
Â
3. Memaksakan Pertemanan
Memaksakan pertemanan/Foto: Pexels/Koolshooters
Dilansir dari Kris Vallotton, pola pikir sempit selanjutnya adalah ketika kamu memaksakan pertemanan. Kamu menganggap teman dekatmu hanya boleh memiliki hubungan pertemanan yang eksklusif denganmu saja dan tidak boleh berteman dengan orang lain, karena alasan takut kehilangan dia.
Tindakan dan pemikiran seperti ini merupakan tanda bahwa kamu merasa kekurangan rasa sayang, hubungan, dan perhatian dari orang lain.Â
4. Memprioritasksan Pengeluaran Uang untuk Kesenangan
Memprioritaskan pengeluaran uang untuk kesenangan/Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Dikutip dari Urban Intellectuals, setiap orang berhak memanjakan diri dengan apa pun yang disukainya. Namun, jika hanya berfokus pada menyenangkan diri sendiri, memperoleh sesuatu, hingga mengikuti tren baru saja, maka kamu sedang menyia-nyiakan waktu dan uangmu yang sebenarnya bisa digunakan untuk mempelajari keterampilan baru atau meningkatkan gaya hidupmu.Â
5. Tidak Berinvestasi untuk Diri Sendiri
Tidak berinvestasi untuk diri sendiri/Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko
Sangatlah penting untuk berinvestasi dengan memiliki alat dan bahan yang kamu perlukan untuk meraih kesuksesanmu. Misalnya, membeli alat lukis untuk kamu yang ingin sukses di dunia seni lukis.
Sayang sekali bila uangmu habis dan tidak sempat digunakan untuk berinvestasi pada apa yang kamu perlukan untuk mencapai impianmu. Ingatlah bahwa dirimu adalah investasi terbesar dirimu sendiri dan mencapai kesejahteraan sangat penting.
6. Kurang Berambisi
Kurang berambisi/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Dikutip dari Inspirationfeed, orang kaya selalu mempunyai daftar hal yang harus dilakukan. Tidak melulu mengenai target finansial, namun bisa juga berupa urusan sosial, kesehatan, dan kariernya.
Melakukan segala sesuatu dengan penuh ambisi dapat memudahkanmu mendapatkan kepuasan dibanding orang yang menjalani kehidupan sehari-hari sebagaimana adanya saja.
7. Selalu Mengeluh
Selalu mengeluh/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Selalu mengeluh dianggap sebagai kebiasaan orang miskin yang selalu merasa getir tentang kehidupan dan mengeluhkan apa saja yang terjadi pada dirinya. Mereka lebih nyaman mengeluhkan keadaan daripada mengubah keadaan.Â
8. Meminjam Uang untuk Alasan Konyol
Meminjam uang untuk alasan konyol/Foto: Pexels/Robert Lens
Kebanyakan masyarakat miskin terlilit utang. Sebagian besar kasus utang piutang diakibatkan oleh peminjaman uang untuk pengeluaran yang tidak terlalu penting dan bukan hal yang darurat.
Kebiasaan meminjam uang untuk alasan yang tidak mengandung urgensi dianggap konyol karena dapat menjeratmu sewaktu-waktu sang peminjam menagih utangmu di saat kamu sedang minim pemasukan.
9. Bekerja Hanya Demi Uang
Bekerja hanya demi uang/Foto: Pexels/Polina Zimmerman
Jika setiap orang bekerja hanya untuk mendapatkan bayaran dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak akan ada orang yang meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi untuk terjun ke dunia bisnis.
Di sisi lain, masyarakat miskin biasanya memandang pekerjaan hanya sebagai sumber pendapatan, sedangkan masyarakat kaya mencari pekerjaan untuk memperoleh penghasilan dan belajar darinya.
Dari perbedaan cara pandang ini, kamu termasuk yang mana, Beauties?Â
10. Manajemen Waktu yang Buruk
Manajemen waktu yang buruk/Foto: Pexels/Sharad Kachhi
Orang kaya cenderung menggunakan waktunya lebih produktif dibandingkan orang miskin. Orang-orang kaya memahami bahwa waktu adalah sumber daya terbesar, dan satu menit pun yang hilang tidak akan pernah bisa dipulihkan.
Sementara itu, orang miskin akan menghabiskan waktu berhari-hari untuk membuat perencanaan dan ketika selesai, menghabiskan sisa waktunya berfantasi tentang bagaimana situasi idealnya tanpa mengambil langkah nyata untuk mencapainya.Â
11. Berpikir Bahwa Tidak Perlu Belajar Lagi Setelah Lulus
Berpikir bahwa tidak perlu belajar lagi setelah lulus/Foto: Pexels/George Milton
Pemikiran bahwa tidak perlu lagi belajar seusai lulus sekolah atau kuliah merupakan tanda pola pikir miskin. Ya, masyarakat miskin dikondisikan untuk percaya bahwa pembelajaran berhenti seusai mereka lulus dari perguruan tinggi.
Padahal, faktanya kita harus dan akan selalu belajar selama menjalani kehidupan karena pasti ada sesuatu tak terduga dan masalah yang menjadi pembelajaran untuk kita seusai lulus dari SMA atau perguruan tinggi.
____
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!