12 Fakta Menarik Yakutsk, Kota Berpenghuni yang Paling Dingin di Dunia
Jika ditanya tempat terdingin di dunia, sebagian besar orang akan menjawab Kutub Utara atau Kutub Selatan. Padahal ada satu kota yang jauh lebih bersinonim dengan cuaca ekstrem dan suhu ekstrem, dibandingkan kedua wilayah tersebut. Kenalin, permata beku di jantung Siberia, Yakutsk.
Dengan luas mencapai 122 km², kota yang terletak di timur laut Rusia ini dikenal dengan suhu dingin rata-rata sekitar -40°C dan suhu terendah yang pernah tercatat bisa mencapai -70°C saat musim dingin. Sedangkan saat musim panas, suhunya sekitar 19°C.
Berbekal dengan kondisi ini, Kota Yakutsk pun menyimpan beberapa fakta unik lainnya yang menarik untuk diketahui. Berikut rangkuman fakta-fakta menariknya seperti dilansir dari detikEdu.
1. Suhu yang Ekstrem
Ilustrasi suhu ekstrem/Foto: Freepik.com/lifeforstock
Yakutsk merupakan salah satu kota terdingin di dunia, yang terletak di Siberia, Rusia. Menurut Climate Data, Yakutsk memiliki suhu tahunan rata-rata 8°C, sedangkan saat musim dingin mencapai -40°C dan suhu terendah yang pernah tercatat hingga -70°C pada tahun 1924.
Berbeda dengan musim panas yang suhunya hanya sekitar 19°C. Kondisi yang kontras ini disebabkan oleh letaknya yang berada di dataran tinggi Siberia dan berjarak 450 km dari Lingkar Arktik.
Kota ini juga dikenal dengan julukan “penjara tanpa jeruji” oleh pemerintah kekaisaran Rusia karena iklimnya yang sangat ekstrem, terutama saat musim dingin. Tak hanya bikin ‘menggigil’, tapi juga wilayahnya hampir tertutupi kabut membuat jarak pandang jadi terbatas.
Meski demikian, Yakutsk telah menjadi rumah bagi sekitar 300.000 jiwa. Penduduknya beradaptasi dengan cuaca yang sangat dingin, kehidupan di kota ini tetap berjalan seperti biasa.
Bahkan, banyak orang yang menyebut penduduk di kota ini adalah orang-orang yang luar biasa karena dapat hidup dan berkembang meskipun dikelilingi oleh lingkungan yang keras dan menantang.
2. Pakaian Berlapis seperti Kubis
Pakaian berlapis/ Foto: Freepik.com/senivpetro
Penduduk Yakutsk telah beradaptasi dengan suhu yang sangat rendah. Namun, untuk mendapat kehangatan yang maksimal, mereka mengakalinya dengan cara berlapis-lapis seperti kubis.
Mereka mengenakan pakaian yang terbuat dari hewan asli seperti sepatu bot rusa, topi muskrat, dan mantel rubah. Selain itu, ada beberapa lapis pakaian tambahan seperti legging wol, sweter, dan celana panjang berlapis, serta penggunaan berbagai aksesoris seperti syal, sarung tangan, dan kaos kaki.
Dikutip dari BBC News, harga pakaian dari bulu hewan asli dibanderol dengan sangat mahal. Namun, penduduk setempat menganggapnya sebagai investasi untuk bertahan hidup dari cuaca ekstrem.
Harga sepatu bot rusa asli dibanderol sekitar Rp9,3 juta per pasang, setara satu kali gaji rata-rata di sana. Sementara itu, satu mantel bulu rubah panjang bisa mencapai Rp24 juta. Untuk bisa membelinya, warga Yakutsk biasanya mengambil pinjaman ke bank untuk membeli mantel bulu sesuai kebutuhan.
3. Bangunan 2 Meter di Atas Tanah
Bangunan di Yakutsk/ Foto: Reddit
Yakutsk merupakan kota yang dibangun di atas permafrost, yaitu lapisan es yang terdiri dari batuan, tanah, dan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang membeku sebelum bisa membusuk selama ratusan hingga ribuan tahun lalu.
Penduduk Yakutsk membangun rumah seperti di atas panggung. Tiang-tiangnya terbuat dari beton dan baja setinggi 2 meter di atas permukaan tanah permafrost, lalu ditanam sedalam 1-8 meter.
Bentuk panggung sengaja dirancang sedemikian rupa agar tidak merusak kondisi tanah di bawahnya yang membeku akibat musim dingin. Apabila tidak dibentuk panggung, panas dari bangunan tersebut dapat mencairkan lapisan es di bawahnya dan membuat struktur rumah akan tenggelam.
4. Jarang Keluar Rumah
Musim dingin di Yakutsk/ Foto: dok. CNN Travel
Saat musim dingin, warga Yakutsk jarang keluar rumah karena suhu ekstremnya bisa mencapai -40°C hingga -70°C, yang berisiko menyebabkan radang dingin pada kulit terbuka dalam beberapa menit.
Mereka hanya keluar jika benar-benar terpaksa, seperti untuk bekerja atau sekolah, dan biasanya hanya bertahan di luar rumah paling lama sekitar 20 menit. Itu pun setelah membungkus diri dengan pakaian yang sangat tebal dari kepala hingga kaki.
Meskipun tidak banyak orang keluar rumah, transportasi umum akan tetap beroperasi sepanjang tahun, kecuali jika terjadi badai atau suhu dinginnya di atas -55°C. Maka, transportasi umum seperti bus, kereta api, hingga pesawat akan berhenti beroperasi.
5. Tetap Ada Olahraga Outdoor
Ilustrasi marathon di Yakutsk/ Foto: Freepik.com/gpointstudio
Siapa sangka, meski suhu dinginnya sangat ekstrem, terdapat kejuaraan maraton yang digelar di Yakutsk dan kota sekitarnya. Bahkan, lomba ini pernah digelar di suhu -60°C, lho.
Penduduk di sana telah terbiasa berlari di pegunungan. Selain karena terbiasa dengan suhu rendah sejak lahir, mereka juga berlari menggunakan sepatu bot bulu tinggi dan jaket empuk. Jadi, bakal tetap hangat dan nggak bakal kedinginan, deh!
6. Mayoritas Tidak Memiliki Kulkas
Ikan membeku di luar ruangan/ Foto: X.com/@siberian_times
Berbeda dengan di Indonesia, masyarakat Yakutsk tidak memerlukan kulkas untuk menyimpan bahan makanan. Suhu ekstrem di luar rumah, yang mencapai suhu sangat dingin secara alami sudah membekukan makanan dan air minum.
Saking dinginnya, dalam hitungan menit saja, benda yang diletakkan di luar ruangan akan langsung membeku. Bahkan, air mendidih yang disiramkan ke udara dapat langsung membeku seperti kristal es, hanya dalam hitungan detik.
Mereka biasa menyimpan bahan makanan dalam plastik dan menggantungnya di balkon atau jendela agar tetap awet selama musim dingin.
7. Penghasil 20% Berlian Dunia
Penghasil diamond/ Foto: freepik.com/freepik
Meskipun musim dingin berlangsung hampir sepanjang tahun, bahkan sangat mustahil untuk bercocok tanam di kota ini. Namun, Yakutsk dianugerahi dengan kekayaan sumber daya mineral.
Tak heran jika banyak warganya yang bekerja di industri pertambangan. Mengingat, Yakutsk dan Yakutia terkenal sebagai salah satu kota penghasil berlian terbaik di dunia. Selain itu, banyak juga ditemukan emas, logam mulia, bijih besi, batu bara, timah, dan merkuri di kota ini.
Fakta menariknya, tambang berlian di Yakutia Utara merupakan penghasil berlian kuning yang langka di dunia. Harganya bisa mencapai Rp60 juta per karat. Diperkirakan, berlian-berlian yang ada di Yakutia berumur lebih dari 350 juta tahun.
8. Penggalian Kubur Beberapa Hari
Ilustrasi pemakanan di Yakutsk/ Foto: Unsplash.com/Aiden Craver
Kondisi permukaan permafrost, tanah yang beku menyulitkan warga Yakutsk untuk menggali kuburan. Alhasil, dibutuhkan setidaknya 3-7 hari untuk menggali lubang kuburan.
Sebelum menggali, permukaan pertama harus cukup hangat untuk digali sehingga api unggun menyala selama berjam-jam. Setelah tanah mencair sekitar 15 cm, batu bara panas tersebut lalu didorong lagi ke dalam lubang, tanah mencair, lalu digali lagi, diulang-ulang hingga mencapai kedalaman sekitar 2 m.
9. Menawarkan Wisata Museum dan Teater
Museum Mammoth di Yakutsk/ Foto: Flickr.com/James St. John
Dikenal sebagai kota terdingin di dunia, wisata di Yakutsk didominasi oleh museum dan teater. Beauties bisa mengunjungi teater drama, balet, hingga tari. Selain itu, ada juga pameran harta karun Rusia, Christian Market, National Art Museum of The Republic Sakha, Natural History Museum, University Museum of Archeology and Ethnography, serta Fine Arts Museum di kota ini, Superfriends.
Salah satu yang paling populer dan menjadi daya tarik utama di Yakutsk adalah Museum Mammoth. Museum ini memamerkan koleksi sisa-sisa mammoth dan artefak lain yang ditemukan di wilayah Yakutia, termasuk spesies mammoth wol yang diawetkan dengan baik.
Selain itu, ada pula temuan paling menariknya adalah bangkai bayi mammoth bernama Yana, yang berusia sekitar 50.000 tahun yang ditemukan di Siberia Utara, Yakutia.
10. Bandara Sering Tutup
Bandara Internasional Yakutsk/ Foto: Flickr.com/Christian Hanuise
Seperti yang kita ketahui, sebagian besar bandara, terutama yang melayani penerbangan internasional, biasanya beroperasi 24 jam untuk mengakomodasi jadwal penerbangan yang padat. Namun, berbeda dengan bandara di Yakutsk yang lebih sering tutup.
Bandara Internasional Yakutsk (Domodedovo), sering tutup bukan karena tidak beroperasi, melainkan karena kondisi cuaca ekstrem yang sangat dingin, terutama saat suhu di bawah -40°C. Kondisi ini dapat mengganggu penerbangan dan mengharuskan penutupan sementara untuk alasan keselamatan.
11. Ada Beragam Festival
Festival di Yakutsk/ Foto: Unsplash.com/mert akengin
Berkunjung ke Yakutsk saat musim panas, tepatnya di akhir Juni, Beauties bisa mengunjungi festival bernama Ysyakh. Beauties bisa menyaksikan tarian rakyat dengan kostum tradisional, pertunjukan musik, kompetisi olahraga, hingga memanjatkan doa dan berpesta untuk menyambut matahari.
Tak ketinggalan juga untuk mencicipi makanan tradisional dan kumis (susu kuda fermentasi). Selain itu, ada juga Festival Internasional Es di Lena Pillars, yang menampilkan patung-patung es spektakuler yang dibuat oleh seniman es dari seluruh dunia.
12. Mayoritas Konsumsi Produk Susu, Daging, dan Ikan
Suasana pasar ikan yang membeku/ Foto: Amos Chapple Photography
Permafrost juga menyulitkan pertanian. Meskipun musim panas, butuh waktu lama bagi tanah lapisan atas untuk menghangat. Sementara itu, musim tanam bagi petani hanya berlangsung singkat dalam beberapa minggu.
Sebab itulah, hampir semua penduduknya bertahan hidup dengan mengonsumsi daging, ikan, dan produk susu. Salah satu hidangan khasnya adalah ikan mentah beku yang diiris tipis.
Nah, itulah sederet fakta menarik Kota Yakutsk. Meskipun bersuhu sangat dingin, penduduknya tetap aktif dan semangat menjalani kehidupan sosial. So, Beauties tertarik mengunjungi kota paling dingin di dunia ini, nggak?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!