2 Anak Mantan Presiden di Dunia yang sedang Melenggang di Kursi Eksekutif
Seringkali, orangtua menjadi role model bagi anaknya. Bahkan, ada segelintir anak yang ingin berkarier seperti oran tuanya. Tak terkecuali anak presiden sekali pun. Mungkin, kemarin dan hari ini berkata tidak. Namun, untuk hari esok siapa yang tau? Bisa saja berubah.
Bukan tidak mungkin, lantaran terlahir dari keturunan politikus akan membuat dirinya bangkit melanjutkan estafet politik keluarga. Contohnya saja seperti dua anak mantan Presiden Filipina ini. Mereka memantapkan diri menduduki kursi eksekutif sebagai presiden dan wakil presiden.
Karier politik keduanya pun menuai sorotan publik. Satu diantaranya mendapat julukan ‘nepo baby’. Satunya lagi, dibayangi dengan sistem pemerintahan ayahnya yang dikecam kontroversial. Siapakah mereka dan bagaimana perjalanan karier politik keduanya sebelum singgah di istana pemerintahan?
1. Bongbong Marcos
Bongbong Marcos/foto: instagram.com/bongbongmarcos
Pria bernama lengkap Ferdinand Romualdez Marcos Jr atau yang kerap disapa Bongbong Marcos merupakan Presiden Filipina saat ini. Dia menjadi satu-satunya anak dari mantan presiden sekaligus diktator, Ferdinand Marcos Sr yang meneruskan jejaknya menjadi orang nomor satu di Filipina. Kala itu, Marcos Sr memimpin Filipina pada tahun 1965 hingga 1986.
Terlahir sebagai keturunan politikus kelas berat, rupanya memberikan keuntungan tersendiri bagi Bongbong Marcos. Melansir Britannica, Bongbong memulai karier politiknya pada usia 24 tahun sebagai wakil gubernur di provinsi asalnya, Ilocos Norte.
Setelah itu, Bongbong kian membangun reputasinya di pemerintahan sebagai gubernur di Ilocos Norte sebanyak dua kali, Dewan Perwakilan Rakyat distrik-2 Ilocos Norte sebanyak dua kali, dan anggota Senat.
Fakta lain dari Bongbong Marcos adalah keikutsertaannya dalam Pemilu Filipina tahun 2016. Tercatat, Bongbong mengikuti kontestasi pemilihan wakil presiden. Namun sayangnya, dia berhasil dikalahkan oleh Leni Robredo.
Bicara soal kampanye pilpres 2022 yang dilakukan Bongbong Marcos, dia menerapkan strategi dengan memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Facebook untuk menyebarkan visi misi dan menggaet pendukung. Dukungan Bongbong pun semakin meroket kala dia membentuk koalisi dengan calon wakil presiden, Sara Duterte.
Siapa Sara Duterte? Ya, dia adalah mantan Wali Kota Davao City sekaligus anak perempuan dari Presiden Rodrigo Duterte yang memimpin Filipina periode 2016-2022. Keputusan Bongbong untuk berduet dengan Sara Duterte mengundang pro dan kontra dari banyak pihak. Dikhawatirkan, Bongbong akan mengikuti kebijakan seperti Presiden Rodrigo Duterte atau mungkin ayahnya yang sangat kontroversial.
Mengikuti kepemimpinannya, Bongbong menerapkan kebijakan luar negeri yang berbeda dengan pendahulunya. Kala menjabat, Rodrigo Duterte lebih condong membangun hubungan dengan Presiden China Xi Jinping dan Rusia Vladimir Putin. Sementara Bongbong lebih memilih Amerika Serikat lantaran sengketa wilayah negaranya dengan China di Laut China Selatan.
Kini di awal tahun 2024, santer diberitakan hubungan Rodrigo Duterte dan Bongbong Marcos tengah memanas hingga dikhawatirkan menggoyangkan kondisi politik Filipina. Bahkan, Rodrigo Duterte mengancam akan menggulingkan Bongbong Marcos.
2. Sara Duterte
Sara Duterte/foto: instagram.com/indaysaraduterte
Sebelumnya sempat disebutkan bahwa Sara Duterte adalah wakil presiden dari Bongbong Marcos sekaligus anak Rodrigo Duterte, orang yang sedang bersitegang dengan Bongbong.
Perempuan kelahiran 1978 ini memasuki dunia politik pada tahun 2007. Sebagaimana diberitakan Reuters, pada tahun tersebut Sara Duterte menjabat sebagai Wakil Wali Kota Davao City hingga Juni 2010.
Setelah itu, dia menjadi Wali Kota Davao City dari 2010 hingga Juni 2013 dengan wakil ayahnya sendiri, Rodrigo Duterte. Pada periode 2016-2022, Sara Duterte kembali menjadi Wali Kota Davao City. Pertanyaannya di sini, mengapa pada 2010 justru Sara bukan Rodrigo yang menjabat sebagai Wali Kota Davao City?
Usut punya usut, ternyata Rodrigo Duterte telah lebih dulu memimpin Davao City sebelum putrinya. Lantaran adanya pembatasan masa jabatan, maka dia tidak bisa mencalonkan diri lagi sebagai wali kota di tahun tersebut.
Melihat track record Sara Duterte di dunia politik mulai sebagai wali kota hingga Wakil Presiden Filipina, ternyata melahirkan berbagai asumsi publik. Menurut Nikkei Asia, kesuksesan Sara Duterte dalam menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina menjadi tombak dari estafet dinasti ayahnya.
Dibalik itu semua, rupanya dia mendapatkan julukan ‘nepo baby’ atau bayi nepotisme. Julukan ini dipakai guna melabeli orang-orang yang dinilai memiliki karier cemerlang lantaran sokongan dari ketenaran keluarga.
Itulah dua sosok anak mantan presiden yang kini tengah berkiprah di istana pemerintahan. Polemik demi polemik selalu ada dalam dunia politik.
Terlepas dari bagaimana cara orang-orang itu bertengger di sana, diharapkan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Apa yang dilakukan saat ini untuk negara harus selaras dengan apa yang digemakan saat kampanye.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!Â