2 Kata Ajaib yang Bisa Bantu Atasi Overthinking Menurut Pakar Kekuatan Mental

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 11 Nov 2024 22:30 WIB
2 Kata Ajaib yang Bisa Bantu Atasi Overthinking Menurut Pakar Kekuatan Mental
2 Kata Ajaib yang Bisa Bantu Atasi Overthinking Menurut Pakar Kekuatan Mental/Foto: freepik.com/benzoix

Beauties, apakah kamu sosok yang gemar overthinking alias berpikir berlebihan? Mungkin kamu sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengenyahkan pikiran-pikiran negatif yang muncul ketika kamu sudah mulai ovethinking. Namun, kita tahu bahwa tidak semudah itu, bukan?

Overthinking dapat menyita waktu dan membuatmu berjalan jauh sesaat dari kenyataan. Overthinking juga dapat menyulitkanmu ketika harus membuat keputusan, sebab kamu akan menimbang segala pilihan yang ada dengan kata "what if" atau bagaimana jika. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ovetrhinking dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Lantas, apa yang bisa dilakukan? Ada cara baru menarik yang bisa kamu coba dari seorang pakar kekuatan mental bernama Scott Mautz yang menulis buku The Mentally Strong Leader. Hanya dengan dua kata ajaib ini, kamu bisa mengatasi overthinking. Penasaran apa kata tersebut?

2 Kata Ajaib yang Bisa Bantu Atasi Overthinking

Zodiak yang sering overthinking dan insomnia/Foto: freepik.com/karlyukav

2 Kata Ajaib yang Bisa Bantu Atasi Overthinking/Foto: freepik.com/karlyukav

Seseorang yang kerap berpikir berlebihan terus bertanya kepada dirinya sendiri "what if" atau "bagaimana jika". Namun, ini adalah pertanyaan yang mustahil untuk dijawab, Beauties. Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan.

Oleh karena itu, jika kamu sering mengajukan pertanyaan itu di kepalamu, cobalah ganti kata "bagaimana jika" dengan "mari kita lihat saja".

Misalnya kamu harus memberikan presentasi penting di kantor. Kamu mungkin akan merasa gugup hingga merenungkan semua kemungkinkan terburuk. Contohnya, "bagaimana jika aku lupa apa yang harus aku katakan?" atau "bagaimana jika audiens tidak setuju dengan apa yang saya sarankan?"

Alih-alih berpikir demikian, coba katakan pada diri sendiri, "Aku tahu aku sudah berusaha keras untuk mempersiapkan diri, jadi sekarang kita lihat apa yang terjadi."

"Mengatakan, "Kita lihat saja," membantu Anda menghentikan ocehan batin. Ada nada finalitas di dalamnya, tidak seperti "Bagaimana jika...?" yang terbuka," menurut Mautz, dilansir dari CNBC Make It.

Jika kamu dihadapkan pada situasi serupa, ingatlah bahwa kamu sudah menyiapkan apa yang harus kamu lakukan sebaik mungkin. Setelahnya, saatnya untuk melihat ke mana semua itu dan situasi akan membawa kamu, Beauties!

Trik Menghadapi Overthinking

Hal yang sering diucapkan orang sukses agar lebih bahagia di tempat kerja/Foto: Freepik.com

Trik Menghadapi Overthinking/Foto: Freepik.com

Selain mengubah kata "bagaimana jika" menjadi "mari kita lihat saja", ada beberapa trik lain dari Mautz untuk mengatasi overthinking:

Yakin dengan Keputusan saat Itu

Berpikir berlebihan akan menjadi semakin berlebihan jika kamu terus-menerus meninjau ulang keputusan, dan tidak merasa yakin dengan keputusan yang dibuat saat itu. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan kebingungan bagi diri sendiri dan orang lain, dan akan menggerogoti kepercayaan diri Anda.

"Ambil keputusan berdasarkan informasi terbaik yang Anda miliki saat itu, lalu terus maju. Jangan kembali kecuali Anda mendapatkan informasi atau konteks baru," ujar Mautz.

Bedakan antara Overthinking dan Problem Solving

Terus-menerus merenungkan dan meninjau skenario dan kemungkinan sering kali dianggap sebagai bentuk pemecahan masalah. Rasanya seperti kamu melakukan sesuatu yang berguna dan produktif. Namun, sebenarnya tidak. Ibaratnya, kamu hanya berputar-putar dalam lingkaran.

"Jika Anda mendapati diri Anda dalam momen seperti ini, tanyakan, "Apakah saya memecahkan masalah, atau hanya memutarinya?"" lanjut Mautz.

Menerima 'Ketidaktahuan yang Berdasar'

Beauties, kamu tidak bisa melihat masa depan, membaca pikiran, atau mengetahui segalanya. Itu adalah hal di luar kontrol, jadi jangan habiskan energimu di situ.

Ketidakpastian menyebabkan kita berpikir berlebihan karena otak kita menginginkan jawaban. “Jawaban” tersebut cenderung mengambil bentuk yang berbahaya sebagai asumsi, yang sering kali tidak akurat atau salah arah.

"Sebaliknya, dalam menghadapi ketidakpastian, belajarlah untuk menerima “ketidaktahuan yang berdasar.” Yaitu, setelah memikirkan implikasi yang terkait dengan ketidakpastian sebaik mungkin, terimalah kebenaran bahwa Anda tidak dapat mengetahui semua hal yang Anda inginkan," ujar Mautz.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE