3 Fakta Kecerdasan Anak Bilingual Menurut Penelitian, Benarkah Lebih Kritis dan Percaya Diri?

Seiring perkembangan teknologi, persebaran informasi meluas secara global sehingga pengetahuan dari berbagai negara dapat dengan mudah ditemukan. Menyongsong fenomena ini, keahlian seseorang untuk mampu berkomunikasi dengan lebih dari satu bahasa sudah mulai menjadi skill yang dibutuhkan.  

Bagi orang dewasa, menguasai dua bahasa diperlukan untuk memperbaiki jenjang karier dan memperbanyak relasi. Namun, pada anak-anak, kemampuan menguasai dua bahasa atau bilingual ternyata mempengaruhi kemampuan dasar kognitif dan membentuk kepribadian mereka menjadi lebih baik, lho!

Berikut ini adalah beberapa manfaat menjadi anak bilingual menurut penelitian. Cek faktanya, yuk!

Membangun Konsentrasi yang Baik pada Anak

Ilustrasi Konsentrasi/Foto: Canva/FatCamera

Otak seseorang bekerja cukup kompleks dalam proses menerjemahkan dua bahasa. Jika seorang anak terbiasa menggunakan dua bahasa di kehidupan sehari-hari, otak mereka telah terbiasa bekerja cepat untuk mengolah informasi yang rumit saat menerjemahkan kosa kata. Hal ini otomatis membuat seorang anak bilingual memiliki fokus yang sangat baik.

Dilansir dari Jurnal Cerebrum, anak bilingual cenderung memiliki konsentrasi yang tinggi. Kemampuan konsentrasi yang baik membuat mereka dapat melakukan berbagai tugas secara bergantian dengan cepat dan tepat, serta kemampuan mereka beralih bahasa menjadikan daya ingatnya lebih kuat.

Anak Lebih Percaya Diri

Ilustrasi Percaya Diri/ Foto: Canva/skynesher

Ketika kita memiliki suatu kelebihan yang jarang dimiliki orang lain, tak pelak akan muncul kebanggaan tersendiri. Kebanggaan ini kemudian otomatis menumbuhkan rasa lebih percaya diri. Hal ini ternyata juga terjadi pada seorang anak bilingual lho, Beauties.

Dilansir dari laman jurnal Learn Landscape, seorang anak bilingual lebih aktif dan percaya diri dibanding kawan sebayanya yang hanya berbicara dalam satu bahasa. Anak bilingual cenderung lebih berani mengemukakan pendapatnya, lebih vokal dalam berbicara, serta memiliki pandangan yang lebih kritis.

Rasa percaya diri ini tidak berhenti pada level pemikiran, tapi juga pada kategori bersosialisasi. Karena mereka vokal, mereka mampu mengartikulasikan pemikirannya dengan lebih baik dan berani menjalin relasi dengan orang-orang baru, terutama dengan mereka yang berlatar belakang budaya berbeda.

Anak Bilingual Lebih Berwawasan Luas 

Ilustrasi Anak Mendapat Nilai Tinggi/ Foto: Canva/ tylim

Kemampuan kognitif anak bilingual telah diteliti berkali-kali oleh para ahli. Alhasil, peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara usia dengan hasil belajar anak bilingual.

Menurut laman Billingual Research Journal, anak bilingual memiliki kemampuan reseptif yang tinggi sehingga seringkali lebih cerdas dari anak yang hanya menguasai satu bahasa saja. Hal ini karena terbiasa beralih bahasa membuat anak memfungsikan otak secara maksimal.

Saat menerjemahkan bahasa satu dengan lainnya, anak berusaha memproses informasi dan menggabungkannya menjadi sebuah makna dalam waktu secepat yang ia bisa. Proses ini membuatnya terbiasa cepat dalam menangkap dan mengelola informasi, sehingga lebih cepat pula dalam meresponnya.

Itu dia tiga fakta kecerdasan anak bilingual menurut penelitian. Meski secara alami anak bilingual lebih mudah berkembang dibanding lainnya, namun hasil maksimal hanya dapat terlihat apabila kemampuan anak terus diasah dan didampingi dengan baik. Konsistensi dan dukungan penuh dari keluarga akan menjaga anak untuk tetap termotivasi mengembangkan minatnya terhadap bahasa asing.

***

[Gambas:Video Beautynesia]

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!