Intip Pola Asuh 'PARENT' ala Orang Tua di Denmark, Anak Tumbuh Besar dengan Bahagia dan Percaya Diri!
Denmark selalu berhasil masuk ke dalam daftar lima besar negara paling bahagia di dunia. Selain tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang tinggi, faktor lainnya ternyata berasal dari pola pengasuhan yang diterapkan oleh para orang tua di negara Skandinavia ini.
Dikutip melalui berbagai sumber, gaya parenting yang sudah diwariskan secara turun-temurun ini dapat dijabarkan melalui kata "PARENT" yang masing-masing hurufnya mewakili satu pola pengasuhan. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, yuk!
Play - Membebaskan Anak untuk Bermain
![]() Ilustrasi anak bermain/Foto: Pexels.com/Lukas |
Para orang tua di Denmark tidak pernah melarang anak-anaknya untuk bermain keluar rumah bersama teman-temannya. Mereka justru sangat mendukung sang anak untuk beraktivitas di alam dan mengeksplorasi hal apapun yang ditemui di lingkungannya.
Bahkan anak-anak tersebut sudah dibiasakan untuk memecahkan permasalahan mereka sendiri sejak usia dini. Contoh kecilnya dapat terlihat ketika ada anak-anak yang sedang berselisih, maka orang tua tak akan ikut campur selama perselisihan tersebut masih dalam batas yang wajar.
Authenticity - Melatih Kejujuran antara Orang Tua dengan Anak
![]() Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto |
Salah satu faktor yang menyebabkan anak bersikap tertutup setelah beranjak dewasa ialah karena orang tua tak membiasakan sang anak untuk selalu jujur ketika sedang merasakan hal apapun sejak kecil. Hal ini berbeda dengan kebiasaan orang tua di Denmark yang selalu melatih anaknya agar berani berkata jujur ketika melakukan ataupun merasakan sesuatu. Menariknya lagi, perilaku jujur ini juga dilakukan secara timbal-balik dari orang tua ke anaknya sehingga kedekatan emosional pun akan semakin erat terjalin.
Reframing - Melihat Sudut Pandang Positif dari Kejadian Buruk
Alih-alih menyalahkan dan merendahkan anak, para orang tua di Denmark justru akan mengajak anaknya untuk melihat sisi positif dari sebuah kejadian yang dianggap buruk. Dengan begitu, sang anak menjadi terlatih untuk berbesar hati menerima kenyataan yang tak selalu berakhir sesuai harapan. Selain itu mereka juga tumbuh menjadi pribadi yang selalu berpikiran positif dan tetap percaya diri.
Emphaty - Mengajak Anak untuk Berempati Terhadap Orang Lain
![]() Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Pexels.com/Kamaji Ogino |
Empati menjadi salah satu sikap yang secara alami dimiliki setiap manusia. Di Denmark, para orang tua sengaja mengajak anak-anaknya duduk di taman sembari memperhatikan perilaku orang di sekitarnya agar perasaan empati sang anak tumbuh dengan baik. Tak heran jika mereka nantinya memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keadaan orang lain.
No Ultimatum - Memberikan Kepercayaan Kepada Anak
![]() No Ultimatum/Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto |
Jika pada umumnya orang tua mempunyai kendali penuh terhadap anaknya, hal ini justru tak berlaku di Denmark. Sedari kecil, anak-anak akan diberikan kepercayaan untuk membuat pilihannya sendiri dan para orang tua selalu menghargai pilihan buah hatinya tersebut.
Apabila sang anak membuat pilihan yang keliru, maka di sinilah tugas orang tua untuk memberikan penjelasan mengenai dampak negatifnya dan mengarahkan anak untuk beralih ke pilihan lain yang lebih baik.
Togetherness - Momen Kumpul Keluarga adalah Hal yang Wajib
![]() Togetherness/Foto: Pexels.com/Elina Fairytale |
Sesibuk apapun orang tua di luar rumah tak menjadi penghalang bagi kebersamaan dengan anak-anaknya di rumah. Biasanya setiap keluarga di Denmark akan menghabiskan waktu dengan orang tua maupun anak mereka untuk mengobrol hingga melakukan hobi yang disukai bersama-sama hampir setiap harinya.
Setelah mengetahui pola pengasuhan yang dipakai oleh para orang tua di Denmark, tak heran ya Beauties, jika masyarakatnya memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




