3 Hal Buruk yang Terjadi Saat Membenci Diri Sendiri
Beautynesian, sesekali mungkin kamu pernah marah terhadap diri sendiri, tentu hal ini adalah hal yang wajar. Namun jika rasa marah ini sampai membuat benci pada diri sendiri tentu bukan hal yang baik. Self-hatred, sebutan untuk perasaan membenci diri sendiri adalah keadaan yang menggambarkan terjebaknya seseorang dalam belenggu kebencian diri sendiri. Kebencian ini akan membawa banyak dampak negatif dan hal buruk pada diri sendiri, seperti 3 hal berikut.
1. Tidak percaya diri dan insecure
Saat kamu terus mengkritisi diri, perasaan tidak aman dan ketidakpercayaan diri pun akan terus timbul. Lama-lama, kamu akan merasa tidak ada hal positif yang bisa dibanggakan dari dirimu. Ini tentu bukan hal yang baik ya, Beautynesian.
2. Merusak hubungan dengan yang orang-orang yang menyayangimu
Selain menjadi tidak percaya diri, salah satu hal berbahaya yang timbul dari membenci diri sendiri adalah rusaknya hubungan dengan orang yang menyayangimu. Hal ini bisa terjadi karena saat membenci diri sendiri, secara tidak langsung kamu membiarkan pikiran membenarkan bahwa dirimu tidak layak untuk disayangi orang lain. Semakin lama rasa benci itu akan terus tumbuh, sehingga kamu jadi kesulitan menerima cinta dari orang lain.
Selain itu, kamu pun akan melihat negatif semua tindakan baik dari orang-orang yang menyayangimu. Kamu akan merasa bahwa mereka hanya berpura-pura berbuat baik dan pasti menginginkan sesuatu darimu sehingga kamu menutup diri atau justru mengejeknya. Padahal orang-orang sekitar yang membantumu sebenarnya tulus dan tidak mengharapkan sesuatu. Lambat laun, hal ini akan merusak hubunganmu dan membuat mereka tidak nyaman bersamamu.
3. Makan secara berlebihan
Tidak hanya mengakibatkan dampak negatif pada psikologis seseorang, membenci diri sendiri juga dapat menganggu kesehatan tubuh, Beautynesian. Hal ini disebabkan karena rasa benci pada diri sendiri dapat memicu pola makan yang berlebihan. Pola makan ini tentu akan berdampak buruk pada kesehatan.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa orang yang mempunyai kelainan makan, seperti makan berlebihan atau anoreksia ternyata memiliki alasan tertentu. Makanan di sini digunakan sebagai media untuk menambah rasa benci dan menghukum diri sendiri.
Bukannya menjadi sumber energi untuk tubuh, makanan justru digunakan sebagai pelampiasan akan kebencian tersebut. Perilaku ini mungkin dilakukan karena kamu sudah merasa tidak bernilai dan berguna.