Paylater 'beli sekarang bayar nanti', kini jadi layanan pembayaran yang semakin diminati. Satu sisi memang bisa memudahkan, sekaligus menguntungkan pengguna karena berbagai promo menarik yang ditawarkan.
Namun yang perlu diingat, paylater juga tak beda dengan 'cara meminjam uang dulu' lainnya seperti kartu kredit dan pinjol (pinjaman online), yang mana peminjam idealnya tidak boleh lalai untuk melaksanakan kewajiban membayar atau risiko terlilit utang siap mengintai.
Tiga hal ini perlu millenials ingat, mengingat menurut data Consumer Culture Report from public relations agency 5WPR (2020), dibanding gen Z, millennials lebih sering melakukan pembelanjaan secara impulsif.
Agar still on the track. Simak baik-baik, yuk.
Perhatikan Kemampuan dan Waktu Bayar
Kehadiran paylater memang membuat kamu bisa mendapat barang/jasa yang diinginkan lebih cepat, meski dana cash belum mencukupi. Lantas, jangan lupa barang/jasa tersebut tidak didapat dengan cuma-cuma, plus ada potensi bunga yang ikut menambah dari total belanjaanmu.
Setelah melihat skema cicilan, pastikan kamu betul-betul bisa melunasi secara tepat waktu, pun jumlah uang untuk membayar cicilan juga sebaiknya tidak mengganggu arus kasmu untuk kebutuhan hidup lainnya.
"Gunakan dengan bijak sesuai limit yang diberikan, dan pastikan jumlah cicilan paylater tidak melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan supaya kebutuhan pokok bisa tetap terpenuhi serta tidak mengalami kredit macet," kata Direktur PT Artha Dana Teknologi Jerry Anson seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Pemakaian Kurang dari Limit
Limit yang diberikan paylater pada masing-masing pengguna bisa berbeda. Sebaiknya kamu perlu menjaga agar pengeluaran kamu kurang dari limit yang diberikan, Beauties. Pun kesadaran seperti poin yang telah disebutkan sebelumnya, soal kemampuan bayar kamu.
Mengutip CNBC Indonesia, adanya limit kredit paylater sebenarnya untuk mengontrol pengeluaran dan mencegah pengguna punya beban cicilan melebihi kemampuan.
Meski begitu, over limit juga mungkin terjadi ketika transaksi kamu mendekati limit dan membayarnya dalam tagihan minimum. Ketika over limit, paylater bisa membebankan biaya mencapai 5% dari jumlah kredit yang melewati batas. Duh, malah makin menimbun utang aja ya, Beauties!
Tidak Berlebihan
Terakhir, pahami bahwa sesuatu yang berlebihan itu berpotensi tidak baik ke depannya. Terlebih, kecenderungan untuk membeli barang secara impulsif terlalu sering, didukung semakin mudah dengan adanya paylater. Dalam hal ini, seseorang bisa cenderung membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Meski kamu merasa bisa membayarnya di kemudian hari, namun pertimbangkan untuk mengecek lagi cash flow kamu, sebab jangan sampai pengeluaran cicilan kamu yang tampaknya sedikit, tapi ketika dijumlah justru lebih banyak dari pemasukan. Risiko tabungan terkuras, terlilit utang hingga catatan risiko kredit yang buruk pun dapat tak terhindarkan.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!