3 Hal yang Dilakukan Pasangan Sehat saat Bertengkar, Antidrama!

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Kamis, 11 Dec 2025 21:30 WIB
3 Hal yang Dilakukan Pasangan Sehat saat Bertengkar, Antidrama!
Emosi yang muncul saat berselisih dapat dikelola dengan kebiasaan komunikasi yang lebih dewasa bagi pasangan sehat/Foto: Unsplash/Tron Le

Setiap hubungan pasti pernah mengalami perbedaan pendapat. Namun, cara pasangan menghadapi pertengkaran sering kali menjadi pembeda antara hubungan sehat dan hubungan yang dipenuhi drama

Pasangan yang dewasa secara emosional tidak melihat konflik sebagai ajang saling menyalahkan, melainkan sebagai kesempatan untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik. Dengan begitu, pertengkaran bukan lagi menjadi ancaman, melainkan bagian alami dari proses tumbuh bersama.

Dilansir dari Relevant Magazine, simak 3 cara bertengkar yang sehat dalam sebuah hubungan.

Memberikan Jeda

Waktu jeda memberi ruang bagi emosi yang sedang naik untuk kembali stabil. Ketika pasangan sepakat mengenai durasinya, proses penyelesaian masalah menjadi lebih efektif. Praktik ini biasa dilakukan oleh pasangan sehat.
Memberi jeda saat emosi memuncak membantu pasangan sehat menghindari keputusan yang tidak perlu/Foto: Unsplash/Drazen Zigic

Banyak hal buruk terjadi saat seseorang terlalu dikuasai amarah. Oleh karena itu, setiap pasangan sebaiknya membicarakan dan menyepakati kapan waktu jeda boleh digunakan saat terjadi pertengkaran atau situasi emosional, berapa lama waktu jeda itu berlangsung, atau apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama waktu jeda.

Batasan dan aturan khusus soal jeda waktu itu penting karena setiap orang punya preferensi tentang berapa lama jeda yang bisa mereka toleransi untuk mendiamkan suatu masalah. Jangan sampai apa yang kita anggap sejenak menjadi terlalu berlarut-larut bagi pasangan!

Mengakui Kesalahan

Mengakui kesalahan membantu kita keluar dari pola defensif yang hanya menambah luka dan mencerminkan esensi dari hubungan sehat/Foto: Freepik/yanalya

Ketika seseorang berbuat salah, hanya ada dua jalan yang bisa ditempuh. Pertama, membela diri dengan mencari alasan dan menyalahkan hal lain agar tidak perlu menghadapi kenyataan bahwa dirinya telah melukai orang lain. Kedua, menelan pil pahit dengan mengakui kesalahan.

Dengan menerima kenyataan bahwa kita telah berbuat salah, kita berhenti menambah luka dengan perdebatan, lalu bisa berempati dan meminta maaf—dua hal yang sebenarnya paling dibutuhkan pasangan kita. Mengakui kesalahan adalah langkah yang lebih bijak dan lebih sedikit menimbulkan kerugian dibandingkan terus menyangkal atau membela diri.

Melihat Lebih dalam dan Menangani Akar Masalahnya

Fokus pada akar permasalahan dalam setiap pertengkaran membantu menjaga dinamika hubungan pasangan sehat/Foto: Freepik

Penyelesaian konflik tidak dapat dilakukan hanya dengan menyoroti hal-hal di permukaan, karena yang lebih penting adalah memahami dan menangani akar permasalahannya. Ketika pertengkaran disertai emosi yang kuat, biasanya terdapat isu yang lebih dalam yang menjadi penyebab utamanya.

Meskipun begitu, yang biasanya terjadi adalah perhatian kita sering kali teralihkan pada masalah kecil yang tampak di luar sehingga inti persoalan yang sebenarnya justru terlewatkan. Misalnya, seorang istri tampak marah karena handuk basah dibiarkan di atas tempat tidur, padahal yang membuatnya terganggu mungkin bukan hal itu sendiri, melainkan perasaan bahwa permintaan sederhananya diabaikan dan kurang mendapat perhatian.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE