3 Kebiasaan Ini Sering Ditunjukkan Orang yang Nggak Punya Teman Dekat, Tanpa Mereka Sadari

Persahabatan memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional kita. Teman dekat tidak hanya menjadi tempat berbagi cerita dan keluh kesah, tetapi juga sumber dukungan emosional yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa percaya diri.

Namun, tidak memiliki teman dekat sebenarnya cukup umum dan sering terjadi tanpa kita sadari. Dilansir dari Worth Explorer, inilah beberapa kebiasaan orang tanpa teman dekat yang menunjukkan tanda kurangnya hubungan sosial dan mungkin tidak disadari bahkan oleh orang itu sendiri!

Mereka Cenderung Mengisolasi Diri Sendiri

Ilustrasi/Foto: Freepik/8photo

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, tetapi mereka yang tidak memiliki pertemanan sejati sering kali bertindak bertentangan dengan naluri ini. Mereka cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan lebih memilih kesendirian. Padahal, meskipun sesekali menyendiri dapat memberikan manfaat, isolasi yang berkepanjangan dapat mengindikasikan adanya masalah emosional atau psikologis yang mendalam.

Menariknya, individu-individu ini sering tidak menyadari sejauh mana mereka telah menarik diri dari lingkungan sosial. Isolasi menjadi zona nyaman mereka, berfungsi sebagai mekanisme untuk menghindari kerentanan yang muncul saat membangun hubungan dengan orang lain. Ironisnya, meskipun mereka mendambakan pertemanan, mereka kesulitan untuk memulai dan menjaga hubungan tersebut.

Untuk keluar dari siklus ini, diperlukan upaya kecil tetapi konsisten untuk kembali terhubung dengan dunia sosial dan memperbaiki keterampilan sosial rendah tersebut, misalnya dengan cara menghadiri acara sosial, menghubungi teman atau kenalan, hingga bergabung dengan kelompok yang memiliki minat serupa. Dengan melakukan langkah-langkah ini secara bertahap, mereka dapat membuka diri terhadap kemungkinan pertemanan baru dan memperkaya kehidupan sosial mereka.

Mereka Punya Trust Issue

Ilustrasi/Foto: Freepik

Orang yang memiliki masalah kepercayaan (trust issue) sering kali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan yang tulus karena pengalaman negatif di masa lalu, seperti pengkhianatan, yang membuat mereka enggan untuk bersikap terbuka atau menunjukkan kelemahannya.

Meskipun sikap ini dimaksudkan untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional, hal ini justru menjadi penghalang dalam membentuk koneksi yang autentik dengan orang lain. Kurangnya kepercayaan ini sendiri dapat membuat orang lain merasa ditolak atau tidak diinginkan sehingga memperumit upaya untuk membangun hubungan yang diinginkan.

Membangun kembali kepercayaan memerlukan proses bertahap, dimulai dengan tindakan kecil yang menunjukkan kerentanan dan kesediaan untuk membiarkan orang lain masuk ke dalam kehidupan kita. Tanpa keterbukaan semacam ini, persahabatan sejati akan sulit terwujud.