4 Alasan Mengapa Banyak Orang Susah untuk Meninggalkan Abusive Relationship
Ketika seseorang menyadari dan mengetahui bahwa orang lain berada pada hubungan abusive atau hubungan dimana salah satu seorang melakukan tindak kekerasan pada pasangannya, mereka sering bertanya mengapa orang tersebut tidak meninggalkan pasangannya begitu saja?
Hal itu tentunya membuat beberapa orang bertanya dan penasaran. Mengutip dari Very Well Mind, meninggalkan hubungan abusive atau abusive relationship merupakan proses yang rumit, melelahkan, dan menakutkan.
Orang tersebut pasti telah berusaha beberapa kali untuk meninggalkan pasangannya sebelum mereka akhirnya dapat mengakhiri hubungan tersebut. Berikut beberapa alasan mengapa orang susah meninggalkan abusive relationship. Simak!
1. Berharap Hubungan Dapat Menjadi Lebih Baik
![]() Berharap Hubungan Dapat Menjadi Lebih Baik / foto : pexels.com/OdonataWellnesscenter |
Alasan pertama mengapa orang susah meninggalkan abusive relationship adalah bahwa pasangannya masih peduli atau masih berharap bahwa segalanya kan menjadi lebih baik.
Bahkan pasangannya juga akan berjanji akan berubah dan memberikannya waktu. Namun, nyatanya akan ada fase dimana mereka akan berada pada fase "fallin' in love", tetapi setelah itu kekerasan dapat terulang kembali.
Fase ini akan terus menerus terjadi dan tidak akan berhenti kecuali kamu memang benar-benar sudah merasa lelah.
2. Melindungi Anak dan Keluarga
![]() Melindungi Anak dan Keluarga / foto : pexels.com/RodnaeProduction |
Seseorang yang terjebak dalam abusive relationship biasanya tidak ingin anak dan keluarganya tersakiti, sehingga ia lebih memilih untuk mengorbankan dirinya sendiri sehingga susah untuk meninggalkan pasangannya.
Apalagi keluarga dan anak juga masih membutuhkan kebutuhan finansial, yang mana hal ini biasanya menjadi alasan untuk berpisah sangat sulit. Dengan memutuskan hubungan dapat membuat korban harus menopang tanggung jawab secara penuh untuk keluarga dan anaknya.
Memang akhirnya ada pilihan untuk berbagi tanggung jawab meskipun sudah berpisah, tetapi banyak kondisi dan kendala yang harus dipikirkan.
3. Mengalami Trauma Bonding
![]() Mengalami Trauma Bonding / foto : pexels.com/RodnaeProduction |
Seseorang yang telah mengalami trauma atau pelecehan mungkin akan mengalami disosiatif atau mati rasa sehingga tidak bisa memproses apa yang terjadi. Hal ini tentunya berdampak pada sikap responsif dalam dirinya ketika kekerasan atau pelecehan terjadi lagi. Jika hal ini terjadi pada orang terdekatmu, ada baiknya untuk memberikan arahan dan dukungan.
4. Ketergantungan Pada Pasangan
![]() Ketergantungan Pada Pasangan / foto : pexels.com/KarolinaGrabowska |
Ketergantungan untuk selalu ingin bersama pasangan menjadi salah satu penyebab susahnya meninggalkan hubungan yang abusive. Ketergantungan tersebut membuat dia merasakan keterikatan dengan pasangannya dan merasa tidak bisa melakukan suatu hal tanpa bantuan pasangannya.
Tanda seseorang yang mengalami ketergantungan pada pasangan, seperti tidak bisa memutuskan sesuatu sendiri, selalu menyalahkan dirinya sendiri, harga dirinya tergantung pada pikiran orang lain, sering menghindari konflik, cenderung selalu meminta maaf meskipun tidak salah, terlalu khawatir dengan orang yang dicintai, dan lainnya.
Agar kamu bisa meninggalkan abusive relationship mungkin kamu bisa segera mendatangi psikolog atau terapis untuk bisa membantumu menenagkan pikiranmu dan bisa membuat perasaanmu lebih baik.
______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |



