
4 Cara Mengatasi Rasa Malu dan Gugup Ketika Menjadi Pusat Perhatian

Beauties, pernahkah kamu ketika sedang menikmati makan malam dalam rangka merayakan ulang tahunmu bersama dengan teman-teman, tiba-tiba sekelompok pelayan bertepuk tangan dan bernyanyi membawakan kue untukmu? Namun kamu hanya bisa tersenyum kikuk dan di dalam benakmu ingin berteriak karena merasa gugup, cemas, dan malu.
Hidup penuh dengan momen sorotan seperti ulang tahun, pernikahan, dan banyak pertemuan yang harus diikuti di tempat kerja tentu membuat diri kita menjadi pusat perhatian. Ini adalah kenyataan yang tidak bisa terhindarkan. Permasalahannya, tak semua orang senang dengan menjadi pusat perhatian.
Namun ada cara untuk membuat perasaan itu sedikit lebih dapat ditahan. Misalnya dengan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya.
Selain mengatur napas, terdapat empat cara lainnya yang bisa dilakukan untuk kamu si pemalu dalam mengatasi momen ketika menjadi pusat perhatian. Dirangkum dari The Cut, simak ulasannya berikut ini!
1. Temukan Penyebab Rasa Cemas
![]() Ilustrasi Rasa Cemas/foto:pexels |
Salah satu cara paling efektif untuk menenangkan diri adalah dengan menemukan penyebab rasa cemas di tengah kerumunan. Ketika sedang cemas, temukanlah seseorang yang kamu kenal dan percayai untuk ada di samping kamu.
Seorang psikolog klinis di Tarrytown, New York, Michael Alcee mengatakan, "Ada perbedaan besar ketika mengetahui bahwa mereka ada di dekat kamu dan dapat memberi kamu sedikit kelegaan, pengertian, dan kekuatan selama kamu merasakan banyaknya tekanan dari perhatian yang penuh pada kamu."
2. Tetap Berpegang Pada Rencana yang Sudah Dibuat Sebelumnya
![]() Ilustrasi Berpegang Pada Naskah/foto:freepik |
Menurut Cat Smith, seorang sulih suara dan pembawa acara radio di KSVY mengatakan bahwa cara ini tidak akan berhasil untuk acara yang sifatnya mendadak. Namun jika kamu punya waktu untuk berlatih, tetaplah berpegang pada rencana dan kamu akan menghilangkan banyak tekanan saat perhatian tertuju pada kamu.
"Saya lebih suka memastikan bahwa saya tahu apa yang saya bicarakan dari belakang ke depan daripada memiliki garis besar atau kartu catatan. Terlalu mudah tersesat menggunakannya dan saat itulah saya terdengar seperti saya tidak tahu apa yang saya bicarakan, meskipun saya menulisnya," ungkap Smith.
Jika kamu tidak ingin ditatap atau diperhatikan secara langsung oleh banyak orang dalam lingkup pekerjaan, misalnya ketika harus berbicara pada di sebuah rapat, kamu bisa menggunakan visual, seperti alat peraga atau presentasi power point berdasarkan naskah yang sudah kamu latih. Hal ini dapat membantu mengurangi beberapa tekanan yang kamu rasakan.