4 Kisah Orang yang Lebih Memilih Hidup dari Makanan Sisa agar Hemat

Camilla Anindita | Beautynesia
Minggu, 22 Sep 2024 13:00 WIB
Kisah Orang yang Lebih Memilih Makanan Sisa agar Hemat/Foto: The UrbanWire

Untuk hidup hemat, setiap orang memiliki cara tersendiri. Biasanya orang berhemat dengan tidak membeli barang-barang mewah atau tidak penting. Namun, ada juga yang memilih cara yang bisa dibilang anti mainstream. Salah satunya ialah dengan memilih dan memakan makanan sisa.

Iya, Beauties tidak salah baca. Ternyata masih ada yang menerapkan gaya hidup freegan atau memilih makanan sisa agar bisa berhemat. Mungkin cara ini masih terdengar asing, namun sudah banyak diadopsi banyak orang di dunia beberapa tahun terakhir ini.

Berdasarkan CNN Indonesia, bahkan ada sejumlah negara yang menjual sisa makanan restoran, kafe, maupun bakery dengan harga murah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi limbah makanan lantaran banyaknya makanan layak konsumsi yang terbuang sia-sia. Tenang, sisa makanan ini bukan berarti makanan sisa yang ada di piring pelanggan lalu dijual kembali. Sisa makanan ini maksudnya makanan yang tak terjual lagi di restoran, kafe, maupun bakery di penghujung hari.

Sebagai contoh, warga New York dan Boston bisa mendapatkan berbagai diskon makanan di restoran. Makanan yang ditawarkan pun makanan sisa. Untuk bisa mendapatkan diskon 50-80 persen, pelanggan harus memakai aplikasi FoodforAll.

Di Inggris juga ada aplikasi sedemikian rupa. Melansir detikFood, aplikasi Too Good To Go membuat para pelanggan bisa membeli makanan sisa dari restoran, kafe, dan bakery dengan harga murah. Nantinya, pelanggan bisa memilih tempat makan, membayar, dan mengambilnya menjelang jam tutup atau usai jam sibuk restoran berakhir. Makanan yang ditawarkan pun berkisar antara 2-3,8 pound sterling atau sekitar Rp41 ribu hingga Rp78 ribu.

Nah, melihat sejumlah negara yang menawarkan fasilitas seperti itu maka itu juga mendorong orang-orang untuk menerapkan freegan. Sayangnya, orang-orang ini lebih memilih ‘mengais’ makanan sisa dari tempat sampah ketimbang membeli makanan sisa dari restoran.

(ria/ria)