Beauties, tahukah kamu bahwa kekerasan masih dapat terjadi, bahkan setelah hubungan telah berakhir? Bentuk kekerasan pasca berakhirnya hubungan salah satunya adalah hoovering.
Perilaku hoovering merupakan taktik manipulatif pelaku kekerasan dalam rumah tangga untuk menjerat kembali korbannya pada hubungan yang tidak sehat bagi psikologis dan kesehatan mental.
Pelaku kekerasan menggunakan taktik manipulasi hoovering untuk menjerat kembali korban pada lingkar kekerasan. Bahkan bukan hanya saat korban baru akan pergi dari hubungan kekerasan tersebut atau baru saja berhasil pergi dari hubungan kekerasan, namun saat pelaku dan korban telah berpisah dalam waktu yang lama namun pelaku masih berusaha ingin menjerat korban kembali.
Pelaku Kekerasan Domestik Melakukan Taktik Manipulasi Hoovering untuk Menjerat Korban Kembali/Foto: Freepik.com |
Sebagai taktik manipulasi, menurut Sherry Gaba dalam artikelnya yang berjudul “Spotting the Hoovering Techniques of a Narcissist and how to avoid being manipulated by them” yang dimuat dalam Psychology Today, hoovering dikenal juga sebagai salah satu upaya gaslighting. Gaslighting sendiri merupakan taktik psikologis pelaku kekerasan agar korban mempertanyakan perasaan dan pikirannya dalam mengambil keputusan, salah satunya keputusan untuk mengakhiri hubungan kekerasan.
Berikut taktik manipulasi pelaku kekerasan domestik dalam bentuk hoovering untuk menjerat korban kembali pada lingkaran kekerasan, bahkan setelah bertahun-bertahun pasca perpisahan terjadi.
1. Pelaku Kekerasan Mengirim Pesan Singkat
Pelaku kekerasan mencoba terkoneksi dengan korban dengan mengirim pesan singkat yang berisi kerinduan dan rasa cinta dengan tujuan agar korban terjerat kembali pada hubungan yang sepenuhnya dapat dikontrol oleh pelaku yang sarat dengan kekerasan. Pelaku kekerasan akan berupaya agar korban ingin melakukan percakapan kembali dengan pelaku.
Pelaku akan membujuk korban untuk melakukan pertemuan agar korban bersedia hadir bertemu pelaku dengan beragam alasan yang diutarakan oleh pelaku. Pelaku juga akan memberikan pesan berisi tentang janji bahwa pelaku akan berubah hingga mencoba mengingatkan kembali masa-masa saat mereka sedang dalam hubungan awal yang terkesan baik.
Pelaku kekerasan akan memohon untuk diberi kesempatan untuk membangun kembali hubungan yang telah usai dan berjanji untuk berubah. Semua hal tersebut tidak lain merupakan cara pelaku untuk menjerat kembali korban agar kembali kepada hubungan kekerasan di bawah kontrol pelaku kekerasan.
2. Pelaku Melakukan Recollection
Recollection merupakan upaya pelaku membujuk korban untuk mengingat kembali saat mereka sedang bersama, khususnya di masa kesan awal yang baik. Pelaku mengajak korban untuk nostalgia atas masa-masa mereka saat bersama dan mendorong perasaan rindu agar muncul kembali. Tujuan pelaku kekerasan tidak lain yakni menjerat korban kembali kepada hubungan mereka yang sarat kekerasan.