5 Cara Cerdas Menghadapi Kritik Pedas dari Orang Lain, Kamu Wajib Tahu!

1. Mengenali Jenis-jenis Kritik

Mengenali jenis-jenis kritik/Foto: pexels/Pavel Danilyuk

Mengutip laman Danielle Evan, ada tiga jenis kritik yaitu kritik yang merusak, kritik yang bersifat membangun, dan kritik yang tidak relevan. Berikut penjelasan tentang ketiga kritik tersebut:

• Kritik yang Merusak

Kritik yang dilontarkan dengan tujuan menyakiti atau menghina harga diri seseorang. Seseorang yang terus menerus menerima kritikan buruk akan merasa cemas, frustrasi, dan rendah diri sehingga kesehatan mental terganggu. Alasan seseorang mengatakan kritikan menghina ini karena merasa telah menguasai orang tersebut sehingga bisa bertingkah sesuka hati.

• Kritik yang Membangun

Sesuai namanya, kritik ini disampaikan dengan tujuan membuat seseorang menjadi lebih baik. Kritikan yang bersifat membangun biasanya dilontarkan dengan pendapat jujur, kata-kata sopan, dan disertai alasan yang jelas. Jika Beauties mendapatkan kritikan seperti ini sebaiknya dengarkan baik-baik apa yang disampaikan orang lain. Kritikan yang disampaikan dengan benar dapat membantu meningkatkan peluang kesuksesan.

• Kritik yang Tidak Relevan

Maksud dari kritik yang tidak relevan adalah menyampaikan komentar atau pendapat yang tidak sesuai dengan kondisi kita. Jika menemukan orang yang tiba-tiba memberi “nasihat” padahal kita tidak meminta sebaiknya abaikan saja.

Mengenali jenis kritikan yang dilontarkan orang lain akan membantu kita menanggapi komentar tersebut.

2. Mendengarkan Kritikan dengan Baik

Mendengarkan kritikan dengan baik/Foto: pexels/Alpha Trade Zone

Mengutip Wageningen University & Research, cara bijak menghadapi kritik berikutnya adalah mendengarkan dengan seksama. Beauties perlu mendengarkan maksud dan tujuan kritikan yang dilontarkan.

Setelah itu baru menentukan reaksi berdasarkan jenis kritikan. Jika kritikan yang disampaikan bersifat positif, Beauties bisa mengucapkan terima kasih dan menimbang apakah komentar tersebut perlu diterapkan atau tidak.

3. Meyakinkan Diri bahwa Kegagalan Bagian dari Pertumbuhan

Meyakinkan diri bahwa kegagalan bagian dari pertumbuhan/Foto: pexels/Divinetechygirl

Komentar seringkali muncul ketika mengalami kegagalan akan tetapi bukan berarti itu menjadi identitas kita. Kegagalan adalah bagian dari pertumbuhan yang memberi kita kesempatan untuk terus belajar.

Apapun yang dikatakan orang lain tentang kegagalan yang dialami, sebaiknya abaikan saja jika tidak membangun. Jadikan kritikan orang lain sebagai alasan untuk terus maju menjadi lebih baik.

4. Memberi Batasan

Memberi batasan/Foto: pexels/Divinetechygirl

Cara selanjutnya adalah memberi batasan dengan orang-orang yang membawa dampak negatif seperti mengurangi percakapan dan fokus pada diri sendiri. Memberi batasan diri akan membantu Beauties mengelola emosi yang muncul.

Jika membutuhkan tempat cerita bisa mencari orang yang tepat dan sekiranya tidak menghakimi masalah yang sedang dihadapi. Beauties juga bisa pergi ke profesional kesehatan mental jika dirasa butuh.

5. Berani Bicara Jika Kritik Tidak Masuk Akal

Berani bicara jika kritik tidak masuk akal/Foto: pexels/Fauxels

Mengutip Wolipop, kritikan tidak masuk akal yang terus menerus dilontarkan sama dengan perundungan dan penyiksaan psikis. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja sehingga Beauties perlu membicarakannya dengan pengkritik mengenai alasan mengapa mengatakan hal tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk bicara, Beauties bisa menjaga jarak dengan orang tersebut demi menjaga kewarasan.

Tidak semua orang melontarkan kritik untuk menghina atau menjatuhkan karena sebagian bersifat membangun. Kita tidak bisa mengontrol perkataan orang lain tetapi kita bisa mengontrol bagaimana reaksi atas komentar tersebut.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!