5 Cara Mempertahankan Pernikahan dengan Seorang Narsistik Menurut Ahli

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Sabtu, 14 Dec 2024 22:30 WIB
1. Menerima Apa Adanya, Tapi Tidak Mengorbankan Diri
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Perilaku Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) merupakan gangguan mental ketika seseorang merasa dirinya sangat penting dan harus selalu menjadi pusat perhatian. Mereka selalu mengagumkan dirinya sendiri dan tidak memerdulikan pendapat orang lain. Orang dengan kepribadian narsis juga termasuk orang yang manipulatif dan menutupi kesalahan mereka.

Menghadapi orang narsistik mungkin akan terasa melelahkan, namun bagaimana jika kita menikah dengan seorang NPD? Melansir dari Your Tango, inilah 6 cara bertahan menikah dengan seorang narsistik menurut ahli. Yuk, simak selengkapnya!

1. Menerima Apa Adanya, Tapi Tidak Mengorbankan Diri

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Hal yang utama bertahan dengan seorang NPD yaitu menerima dia apa adanya. Menerima dia yang punya ketidaksempurnaan, namun bukan berarti mendukung semua tuntutan yang pasangan inginkan. Seorang narsistik bisa menjalin hubungan dengan baik ketika ia merasa diterima apa adanya.

Jangan berdebat ketika merasa tertekan untuk menuruti yang pasanganmu inginkan. Akui perasaannya dan kamu berhak mengatakan “tidak” jika memang perlu. Kamu juga perlu mengakui sudut pandang dia, namun tetap mempertahankan pendapat kamu sendiri. Kamu bisa mempertimbangkan perasaan pasangan dengan tetap pada pendirianmu.

2. Jangan Terpengaruh oleh Perkataan Pasangan

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Orang narsistik seringkali keliru pada sikap orang lain terhadap dirinya. Ia juga menganggap bahwa orang lain terus bersikap kritis pada dirinya, padahal sebenarnya tidak. Jadi, kamu harus berhati-hati kemungkinan pasanganmu bisa melihat kamu dengan cara yang salah, meskipun kamu tidak bermaksud demikian. Jika hal itu terjadi, jangan mencoba untuk membela diri karena pasanganmu bisa saja menyerang kamu kembali dan tidak mau mengalah.

3. Mengkomunikasikan Perasaan Pasangan

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Kamu bisa memahami perasaan pasangan dan mengakui perasaannya. Kamu bisa mengatakan bahwa kamu mengerti perasaan sakit hati mereka ketika kamu lupa mengangkat telepon, misalnya. Meski kamu berpikir hal tersebut tidak penting, namun kamu bisa meminta maaf kepada mereka. Dengan begitu, kamu secara tidak langsung memberi tahu bahwa kamu tidak seperti yang ia pikirkan dengan menyadari apa yang dirasakan juga mengakui rasa sakitnya.

4. Tetapkan Batasan

Ilustrasi/Foto: freepik.com/Drazen Zigic

Menjalin hubungan dengan orang narsis bukan berarti kamu setuju dengan apa yang selalu diinginkan pasangan. Kamu juga perlu menetapkan batasan pada apa yang ia harapkan kepadamu. Biarkan ia menyadari bahwa dunia tidak selalu berpihak padanya dan ia tidak bisa mendapatkan semua yang diinginkan. 

5. Reaksi Pada Perilaku Pasangan Narsistik

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Seorang narsistik tidak suka dikritik, ia akan menyerang balik daripada menerima masukkan orang lain. Kamu harus belajar untuk meredakan keangkuhan pasangan dengan kelembutan. Tidak seorang pun yang boleh menoleransi perilaku orang narsis karena bisa saja menyakiti pasangan.

Memahami perasaan dan buka memberi apa yang pasangan inginkan bisa menjadi cara mencintai seorang narsistik. Begitu ia merasa dipahami, pasangan akan lebih terbuka untuk mengekspresikan rasa sakit. Ia akan merasa didengar dan bisa mulai mendengarkan juga apa yang kamu rasakan.

Menikah dengan seorang narsistik memiliki banyak risiko, mungkin kamu akan kehilangan diri sendiri, dituntut sempurna, menuruti apa yang ia mau, mendapat gaslighting, dan masih banyak lagi. Hal tersebut akhirnya, membuatmu berusaha memenuhi keinginan pasangan.

Kamu perlu selalu melindungi diri dalam menghadapi pasangan yang narsis. Jangan sampai kamu kehilangan jati diri dan terpengaruh pandangan negatif. Bila kamu bisa bisa mengatasinya, kamu bisa bertahan dengan orang narsistik selama ia tidak melakukan kekerasan. Kamu mungkin juga perlu berkonsultasi untuk meminta pendapat terapis atau psikolog sehingga kamu bisa lebih melindungi diri sendiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.